Chapter 1

466 59 6
                                        

Mobil sedan berwarna putih itu berhenti di depan lobi sekolah. Membuat beberapa murid yang berada di sekitar lobi dan melihat mobil sedan putih yang sangat mereka hapal, langsung mengerubungi sekitar mobil sedan putih itu.

Pintu belakang mobil terbuka, lelaki berkulit putih keluar dari dalam mobil. Suara pekikkan yang begitu bising langsung terdengar saat lelaki bernama Zhong Chenle itu berdiri di sisi mobil. Menutup kembali pintu mobil lalu melangkah yang mana langsung diikuti oleh beberapa murid yang rata-rata seorang siswi.

Zhong Chenle. Siapa yang tidak mengenal lelaki berkulit putih itu. Wajah yang cukup tampan, dari anak orang kaya, pintar, dan begitu angkuh juga cuek. Membuat beberapa siswi jatuh hati hanya sekali lihat saja. Lelaki yang cuek dan dingin itu juga idaman para perempuan di jaman sekarang ini.

Chenle tersenyum tipis melihat banyaknya siswi yang mengerubunginya. Walau Chenle suka tidak menggubris mereka dan tidak terlalu peduli pada mereka. Chenle tetap suka dikerubungi seperti ini. Sebab, Chenle suka menjadi pusat perhatian.

Seorang lelaki jangkung keluar dari kelas membuat atensi Chenle teralihkan. Chenle menatap lelaki jangkung itu dengan sebelah alis terangkat sebelum tersenyum miring.

"Hei, Jung Sungchan!"

Lelaki jangkung yang bernama Jung Sungchan itu berhenti melangkah. Kepala yang sedari tadi menunduk kini terangkat untuk menatap Chenle yang memanggil namanya.

Chenle melepas ransel hitamnya dengan masih melangkah, Chenle melempar ranselnya ke arah Sungchan. Yang mana dengan sigap langsung diraih Sungchan. Chenle berhenti tepat di depan lelaki jangkung itu bersedekap dada dan memandang tak suka pada Sungchan yang sudah kembali menundukkan kepala.

"Sudah ku bilang, jangan menunduk di depanku!" Chenle sangat tidak suka melihat Sungchan menunduk seperti itu. Karena, seolah Sungchan sedang meledek tinggi badannya yang mana hanya sebatas leher Sungchan saja.

"Ma-maaf."

Chenle memutarkan bola matanya mendengar kata maaf dari mulut Jung Sungchan. Mengabaikan permintaan maaf Sungchan, Chenle memilih bertanya. "Kau sudah mengerjakan tugas sejarah-ku?"

"Sudah." jawab Sungchan cepat dengan kepala mengangguk tak kalah cepat. Tidak ingin membuat seorang Zhong Chenle murka. Kedua tangannya memeluk ransel Chenle begitu erat. Sebab, Sungchan tahu berapa mahalnya ransel Chenle dipelukkannya ini. Sungchan tidak ingin disuruh membayar ganti rugi kalau ia sampai merusak atau mengotori ransel Chenle.

"Kau menjawabnya dengan benar semuanya, kan?" Chenle masih sangat ingat. Tugas matematikanya kemarin tidak mendapatkan nilai A. Chenle pikir Sungchan tidak bisa menjawab satu soal yang salah itu. Tapi ternyata, Sungchan sengaja menyalahkan jawaban disalah satu soal ditugas Chenle.

Chenle sangat murka waktu itu. Tidak segan-segan ia meonjok wajah tampan itu juga memukuli habis-habisan tubuh jangkung itu. Lihat saja wajah tampannya sekarang. Masih terdapat bekas luka di sudut bibirnya.

Melihat Sungchan tak kunjung menjawab. Chenle melangkah satu langkah mendekat pada Sungchan. Mengangkat wajah untuk melihat bola mata Sungchan yang sangat jelas tak ingin menatap bola matanya. Terus menghindar. Membuat Chenle yakin. Sungchan tidak menjawab soal ditugasnya dengan benar semuanya.

Chenle terkekeh pelan. Memandang Sungchan tajam yang mana si empunya masih tidak ingin menatap Chenle. Chenle mendatarkan wajahnya, mencengkeram kerah seragam Sungchan. "Cepat jawab!"

Sungchan tetap diam.

Membuat Chenle menggeram marah dan mendorong tubuh jangkung itu kuat sampai jatuh di atas lantai. Pekikkan kaget terdengar oleh beberapa siswa-siswi yang melihat itu. Sebenarnya, mereka sudah tidak kaget lagi melihat Chenle suka merundung seseorang yang dia anggap lemah. Tapi, tetap saja mereka merasa kaget melihat langsung seorang Zhong Chenle bermain tangan.

Secret Comic | SungLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang