Di karenakan rumah Diva dan Della hanya berbeda blok, Della dan Zaya pulang dengan berjalan kaki bersama.
Sesampainya di depan gerbang rumah Zaya, Della melihat seseorang yang sepertinya ia kenal sedang duduk di kursi yang tersedia di teras rumah Zaya.
“Eh Zay, itu bukannya si Blake?.” Tanya Della menunjuk seorang lelaki yang duduk di teras rumah Zaya.
Zaya menoleh ke arah teras rumahnya dan mendapati seseorang bernama Blake itu. Tanpa menunggu lama Zaya langsung membuka gerbang rumahnya dan menghampiri lelaki itu.
“Hai sayang, kamu udah nungguin lama ya?” Tanya Zaya kepada seseorang yang ternyata adalah kekasih Zaya.
Blake yang sedari tadi menunggu Zaya langsung berdiri dari duduknya saat melihat Zaya masuk dari gerbang. “belum kok, babe.”
“Dari jam berapa?” tanya Della kali ini.
“Eh hai Del, sejam-an ada keknya gua disini tadi.” Jawab Blake.
“Ih sejam mah lama sayang, masuk dulu yuk.” Ajak Zaya yang sudah menarik tangan Blake untuk masuk ke dalam rumahnya.
“Gua balik aja Zay, udah jam segini. Pasti mamah nyariin.” Tolak Della.
“Gua bawa pizza loh Del. Lu ga mau?” Tawar Blake.
“Mau dong hehe. Satu aja tapi, gua udah kenyang.” Jawab Della.
Blake membuka kotak pizza yang ia bawa dan menyerahkan sekotak pizza itu. Della hanya mengambil satu slice pizza.
“Thanks ya Blake, Zay. Gua balik.” Ucap Della yang kemudian keluar dari area rumah Zaya setelah mendapat anggukan dari Zaya dan Blake.
Setelah di rasa Della sudah memasuki gerbang rumahnya, Zaya mengajak Blake masuk ke dalam rumahnya.
Zaya dan Blake sudah berpacaran sejak masih kelas 9 SMP. Blake sudah menyukai Zaya dari lama, hanya saja ia baru berani menyatakan perasaannya pada Zaya saat di pesta perayaan ulang tahun Zaya.
Sebenarnya Blake bukan nama asli dari kekasih Zaya, tapi Girald. Zaya memanggil kekasihnya dengan panggilan Blake karena ia mengidolakan salah satu personil dari grup musik bernama New Hope Club yaitu Blake Richardson.
Namun Girald tak menolak di panggil seperti itu asalkan Zaya tetap mencintainya. Benar-benar budak cinta bukan?
Lupakan kebucinan Zaya dan Girald alias Blake itu, kita beralih ke Della.
Setelah selesai dengan kegiatan bersih-bersihnya, Della pun membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ia mengambil ponsel yang tadi ia letakkan di atas nakas dan berselancar di media sosial miliknya.
Tiba-tiba Della teringat pada Dani, teman barunya di sekolah. Sekaligus crush mungkin hehe. Della mencoba mencari akun Instagram milik Dani.
Setelah ia menemukan akun yang Della yakini itu milik Dani, ia langsung mencari tahu lebih dalam lagi tentang Dani.Saat sedang asik menjelajahi akun Instagram milik Dani, Cantika masuk ke dalam kamar Della untuk mengajak adiknya itu makan malam bersama dengan keluarganya.
Della menikmati makan malam sambil berbincang-bincang dengan keluarganya.
“Gimana MOS hari pertama kamu Del?“ Tanya Fian, ayah Della.
“Biasa aja yah. Ga ada yang spesial.” Jawab Della.
Perbincangan keluarga kecil itu berlangsung selama makan malam. Setelahnya Della langsung naik ke kamarnya dan kembali bermain dengan ponsel miliknya.
2 jam ia berkutat dengan ponselnya hanya untuk mengetahui tentang seorang cowok yang mungkin sedang ia sukai itu. Della bahkan menemukan akun milik Ibu Dani, saudara Dani bahkan sampai akun mantan Dani pun ia dapatkan. The power of girls.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love (In Silence)
Teen FictionDani Prasetya, aku jatuh cinta padanya sejak hari pertama sekolah. Aku selalu memperhatikannya. Aku tahu hal apa saja yang dia sukai. Seperti, nasi goreng buatan bundanya, hewan kecil berbulu banyak yups kucing, dan juga bersepeda. Laki-laki tampan...