Become an Antagonist : 02

835 125 27
                                    

"Apa kepalamu masih sakit, sayang?" tanya lembut seorang wanita yang membawakan sebuah nampan berisi makanan beserta segelas air putih.

"Aku, baik-baik saja... Mama." ujar Liya diakhiri suara pelan saat memanggil nama wanita itu.

"Baiklah, mamah kebawah jangan lupa dimakan. kalau kamu butuh apa-apa panggil mamah atau bibi, Oke?" Fina mengusap pipi Liya seraya tersenyum kepadanya.

Liya menganguk pelan, membalas tersenyum. matanya menatap kepergian Fina yang sudah menutup pintu kamarnya.

Setelah insiden dirinya dinyatakan hilang ingatan itu, Liya langsung diantarkan kerumah sakit oleh keempat orang yang mengaku bahwa mereka adalah sahabatnya.

Mendengar bahwa Anaknya mengalami hilang ingatan dari teman Putrinya, Fina dan Rendra langsung pergi melihat kondisi putrinya secara langsung.

Mereka pun sempat tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Sarka kepada mereka, namun saat mendengar Dokter yang memeriksa Putrinya secara langsung baru mereka percaya.

Dengan penuh kesabaran, Fina memberitahu bahwa dirinya adalah Mamahnya dan Pria di sampingnya adalah Narendra suami sekaligus Papah tirinya.

Liya, akhirnya tahu kenapa orang-orang memanggilnya Misel, jadi ternyata Misel adalah Nama panggilannya. dan nama Panjangnya adalah Miselliya Anatasya Narendra.

Fina berkata, bahwa ia mempunyai adik tiri yang bernama Anara Hilyan Narendra, usianya berbeda satu tahun dengannya.

Liya mendengarkan semuanya meski ada sedikit hal yang mengganjal baginya, tapi entah itu apa Liya tidak tahu. dan sekarang gadis itu sudah berada di kamarnya.

Liya meneliti sekeliling kamar yang berpaduan warna biru dan putih itu, matanya mengerjap dengan bibir yang terus bersuara 'Wah' saat melihat kamar yang cukup luas itu.

Liya meneliti sekeliling kamar yang berpaduan warna biru dan putih itu, matanya mengerjap dengan bibir yang terus bersuara 'Wah' saat melihat kamar yang cukup luas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liya berjalan kearah kasur dan ia duduk dipinggirannya, Liya ingat jika tadi Fani membawakan makanan, matanya melirik meja disamping tempat tidur.

Mood untuk makanya hilang saat kejadian dirinya tenggelam.

Namun entah kenapa, Liya teringat sesuatu hal yang membuat dirinya menghentikan acara makannya. Mengingat dirinya pingsan saat ia tenggelam membuatnya merasakan keanehan yang dirasakan.

Tapi apa? mau mengingat sebelum kejadian pun Liya tidak bisa. bahkan nama sendiri pun Liya lupa, Liya mendesah jengah Gadis itu menaruh kembali nampannya.

Liya merebahkan tubuhnnya di kasur, matanya menatap langit-langit. Liya merindukan seseorang, tapi ia tidak ingat siapa dan wajah seseorang itu.

Liya mengusap wajahnya kasar, memikirkan sesuatu hal yang sulit untuk dimengerti baginya membuat ia pusing. Liya perlahan memejamkan matanya ia merasakan kantuk, mungkin Liya lelah seharian memikirkan semua kejadian yang menimpanya saat ini.

Become an AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang