"Kau penakut Jac, aku yang ambil alih."
Scott lalu melangkah ke kamar mandi, membersihkan wajahnya yang penuh darah dari rogue tadi, ia menyisir rambutnya dengan rapi, lalu memakai pakaian santai. Ia mengaca, memastikan dirinya terlihat sempurna, setelahnya melangkah meninggalkan mansion dengan langkah cepatnya.
Disini lagi, ia telah sampai di halaman kosong belakang rumah tadi. Aromanya sungguh membuat Scott terhipnotis, hingga ia perlahan mendekat ke sumber wangi itu, ia memanjat pohon di dekat jendela yang terbuka dengan cepat, namun tanpa suara. Dari sana ia melihat gadisnya. Untuk sesaat ia terpana dengan paras seseorang di dalam rumah, ia menatapnya hingga gadis itu menyadari keberadaannya.
"Hey, kau mengintip ya!!" Skye berbicara dengan suaranya yang keras. Mengetahui hal itu, Scott segera lompat dari pohon kedalam kamar melalui jendela.
"Tunggu, jangan panik. Aku tinggal di daerah sini" Bodohnya Scott justru membekap mulut Skye dari belakang.
'Tolol sekali diriku ini!', ia merutuki dirinya sendiri lalu melepaskan tangannya dari Skye dengan rasa bersalah.
"Maaf, aku hanya ah.. Takut orang-orang akan kemari" ucapnya sambil mundur beberapa langkah.
"Berhenti disana! Jangan bergerak!" sahut Skye pelan, memperingatkan.
Lalu gadis itu mendekat, dan meraba-raba tubuh pria di hadapannya. Scott yang merasakan sentuhan gadisnya mencoba menahan diri sebisa mungkin.
"Oke kau aman, tidak membawa pistol, pisau, atau bom. Tapi tubuhmu panas sekali, kau baik-baik saja?" Skye bersuara setelah mundur satu langkah, lalu ia menyentuh dahi Scott.
"Aku tidak apa-apa" Scott menjawab sambil menjauhkan tangan Skye dari dahi nya.
"Tunggu, kenapa aku peduli? Ah bodoh sekali aku, seharusnya aku bertanya padamu. Kenapa kau ada disini huh?"
"Aku kan sudah bilang, aku tinggal disini dan aku hanya ingin menyapamu. Tapi kau malah menjerit, apakah aku terlihat seperti hantu?"
"Bodoh, menyapa tidak dengan mengintip seperti pencuri."
"Aku sudah mengatakan yang sebenarnya.. umm nona?"
"Skye, namaku Skye."
"Ah iya, aku sudah mengatakan yang sebenarnya, Skye" Scott terlihat berkeringat dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Kau orang baru juga?" Skye bertanya sambil berjalan menuju meja belajarnya.
"Huh?" Scott kebingungan, dasar bodoh.
"Aku bertanya, apakah kau juga orang yang baru tinggal di daerah sini?" Skye memperjelas sambil duduk dan menatap pria itu lekat.
"Ah, um tidak. Aku sudah lama tinggal disini"
"Kau pria aneh." Skye lalu mendekat lagi, dan berkata "Bagaimana bisa kau memanjat pohon setinggi 8 meter, lalu lompat melalui jendela ke kamarku? dan bagaimana bisa kau tahu didalam ada orang?"
Scott gugup dengan posisinya saat ini, mereka sangat dekat. Melihat ekspresi gadisnya, ia rasanya ingin tertawa. Bagaimana tidak, ekspresi sok mengancam dan penasaran itu terlihat sangat lucu.
"Jadi, aku melihat lampu menyala dan jendela terbuka. Sudah pasti ada orang di dalamnya kan?, lagipula aku juga pemanjat yang handal." Ia mengarang sebisa mungkin. 'Aku sangat cerdik', batinnya.
Tiba-tiba pintu kamar Skye diketuk seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Henry, kakaknya yang tampan.
Scott bisa merasakan aura pria di luar itu cukup kuat. Sangat. Lalu tiba-tiba Skye menyeretnya ke jendela, mendorong tubuhnya.
"Keluarlah, kakakku bisa membunuhmu nanti, dia psikopat kau tahu." Skye mencoba berbohong, sebenarnya alasannya hanya satu. Ia tak mau kakaknya mengejeknya karena sudah membawa seorang pria kedalam kamar secara rahasia. Baiklah memang ada pria, tapi dia tidak di undang.
Scott menurut, lalu melompat ke pohon. Bukannya turun ia justru melompat ke atap rumah, namun Skye tidak melihatnya.
"Kau kira aku akan melepaskanmu begitu saja."
Pria itu lalu hanya mencoba mendengarkan percakapan orang di dalam.
"Tidak ada siapapun disini, aku tadi hanya menonton film saja." Skye mengelak.
"Aku rasa ada orang disini Skye, kau berhati-hati lah" ucap seseorang yang Skye bilang kakaknya.
"Iya. Kau ini, aku sudah dewasa." Skye lalu mendorong Henry agar keluar dari kamarnya. Gadis itu lalu menuju jendela, melihat ke arah bawah.
'Aku diatas sini, dasar mate yang manis' batin Scott
Skye lalu menutup dan menguncu jendela kamarnya. Gadis itu masih berpikir tentang pria aneh yang bodohnya ia tidak bertanya namanya.
Scott hendak turun dan kembali masuk, sebelum Jacob mengambil alih tubuhnya lagi. Netra merah itu telah menjadi biru lagi, dan rambutnya seperkian detik kembali menjadi hitam. Ia lalu melompat turun dan berlari cepat, secepat mungkin.
Hingga Jacob sampai di Mansion dan masuk ke kamar. Pria itu, lalu membanting segalanya yang bisa ia gapai di dalam kamar. Suara pecahan barang terdengar oleh Kevin, sang Beta. Percayalah bahkan orang tua Jacob pun tidak berani masuk saat pria itu sedang mengamuk.
'BODOH KENAPA KAU MALAH BERDEKATAN DENGANNYA? KAU HAMPIR SAJA MEMBUATNYA TAKUT PADA KITA DASAR SERIGALA TIDAK TAHU DIRI! DIA BUKAN HANYA MATE MU, TAPI JUGA MATE KU. AKU TIDAK MENCIUM AROMA SERIGALA DALAM DIRINYA, DAN AKU YAKIN KAU JUGA TAHU. TAPI KENAPA KAU JUSTRU MENDEKAT PADANYA DENGAN CARA TADI! BODOH KAU SERIGALA BODOH!' Jacob memarahi Scott melalui mindlink, tapi serigala itu justru mengabaikannya dan memutus mindlink.
"SIALAN!" Jacob lalu semakin ganas menghancurkan kamarnya, ini akan menjadi tugas yang berat bagi para omega besok pagi.
______________
Skye sedang memandangi laptopnya, wajahnya terlihat sangat serius hingga dahinya mengkerut, seperkian detik kemudian matanya membelalak.
"Tempat ini unik, mempunyai gunung di segala sisi, dan tentunya banyak hutan. Bagaimana bisa ada gunung sebanyak ini di satu kota, luar biasa!"
Juneau, merupakan ibu kota distrik Alaska. Lokasi yang indah dengan total 132 gunung. Suhu rata-rata di kota ini bervariasi tergantung musim, di musim dingin suhu mencapai minus 3 derajat celsius dan tertinggi hanya sekitar 2 atau 3 celsius, sedangkan di musim gugur dan panas, cuaca sedikit menghangat hinga 9 sampai 17 derajat celsius.
Beruntung sekali Skye datang di musim panas, sehingga ia bisa beradaptasi dengan mudah ~ tunggu saja hingga musim dingin tiba. Pasti ia akan mengenakan baju berlapis dan mantel tebal yang membuatnya terlihat seperti boneka berjalan.
Gadis itu lalu bergegas ke ranjang dan tidur, ia mencoba memejamkan matanya namun pikirannya terusik oleh pria tadi. Setiap ia menutup mata, wajah itu selalu muncul. Rahang kokohnya, mata merah yang sangat unik dan menarik, rambut putih seputih salju, dan badan yang cukup tinggi, bahkan Skye hanya setinggi pundaknya saja. Sungguh Skye mengutuk dirinya sendiri karena tidak bertanya nama pria tadi, dia bahkan tidak berbuat sopan.
"Uhh sialan, pria tadi benar-benar aneh, dan sangat tampan."
Sepanjang malam ia terus mengulang pertemuannya dengan pria tadi, menghayal percakapan romantis, bahkan menebak nama pria tadi. Hingga gadis itu pun terlelap dengan senyum terukir di wajahnya.
_______________
to be continued.14 Agustus, 2021
KEVIN BILANG : "TOLONG AKU, TEKAN BINTANG NYA SUPAYA ALPHA TIDAK NGAMUK TERUS"
KAMU SEDANG MEMBACA
To be a Luna
WerewolfSkye Allyson, gadis yang terobsesi dengan tokoh Jacob dari film Twilight. Selalu berimajinasi bahwa ia memiliki mate, dan akan bertemu dengan sosok Jacob di dunia nyata. Meskipun dalam benaknya ia tau, dunia ini berbeda. Ia tau jika obsesinya pada t...