Chapter 08 - I love you

925 82 2
                                    

"Jacob, lepaskan" Skye bersuara setelah beberapa menit menahan dirinya agar tidak bergerak. namun kini tubuhnya sudah lelah berada di posisi ini.

"Sebentar lagi." Jacob justru mempererat rangkulannya pada Skye.

"Tubuhku remuk rasanya, kau memelukku terlalu erat dan lama."

Tepat setelah Skye mengatakan itu, Jacob melepaskan pelukan dan menggaruk tengkuknya dengan cengiran menyebalkan.

"Baiklah, akan ku tunjukkan sesuatu." Ia lalu menuju ke jendela kamar Skye, lalu membuka kedua pintu Jendela itu.

Mata Skye langsung terpana, bersamaan dengan suhu dingin yang membuatnya memeluk kedua lengannya. Namun ia enggan mengalihkan pandangan dari luar jendela, sangat indah.

"Ini salju? Apakah musim dingin sudah dimulai?" Ia mendekat ke jendela, dan mengulurkan tangannya.

"Seperti yang kau lihat, Luna." Jacob menjawab dengan senyum.

Entah kenapa pipi Skye memerah ketika mendengar kata 'Luna' dari Jacob. Ia merasa senang, malu, dan aneh pada waktu yang sama.

"Kami biasanya mengadakan upacara penyambutan salju pertama di pack, apakah kau mau ikut merayakannya nanti malam?" Kini giliran Jacob yang bertanya.

"Kalian menyembah salju? bukankah tuhan kalian adalah Moon Goddess?" Pertanyaan aneh dilontarkan Skye yang membuat Jacob sedikit tertawa.

"Begini, di musim dingin malam akan lebih lama, sehingga bulan akan terlihat di angkasa lebih lama dari biasanya. Salju pertama yang turun menandakan pergantian udara, dan musim. Bukankah ini semua terjadi karena Moon Goddess?"

"Ah, begitu ya.." Skye mengangguk. "Lalu, apakah kalian tahu wujud asli Moon Goddess?" Skye kembali bertanya.

"Tidak ada yang pernah bertemu dengannya secara langsung, hanya orang terpilih yang bisa melihatnya melalui pikiran. Aku pernah membaca kitab kuno yang menjelaskan rupa aslinya, Moon Goddess sangat cantik, netra nya berwarna abu-abu seperti bulan, wajahnya sangat cantik dan bersinar, ia memakai gaun hijau yang terlihat sakral dan melekat pada tubuhnya dengan ukiran alam, serta kalung berbentuk bulan yang bisa bersinar"

"Apakah gaunnya memiliki belahan hingga paha? dan rambutnya berwarna perak?"

"Aku tidak tahu" Jacob menaikkan pundaknya. "Tunggu, kau pernah melihat sosok seperti yang kujelaskan?" Ia kini menatap serius ke arah Skye, dengan agak terkejut.

"Tidak tahu, itu hanya mimpi."

DEG!

Jacob merasa kalau gadis didepannya bukanlah manusia biasa, maksudnya dia bertemu dengan sang Dewi Bulan yang dipuja setiap kaum immortal? Setahunya Moon Goddess hanya menjumpai makhluk pilihan, dan dapat di hitung jari total makhluk yang pernah bertemu dengan Moon Goddess.

Jantungnya berdetak cepat, lebih cepat dari biasanya. Ia gelisah, gugup, dan ada sedikit rasa takut.

Bagaimana kalau Skye ternyata memiliki takdir yang besar? Sedangnkan Skye hanya gadis biasa dan lemah. Jacob juga takut jika Moon Goddess akan mengambil Skye darinya. Tidak! Ia tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.

Melihat rahang Jacob yang mengeras, dan ekspresi yang sulit dijelaskan, Skye mencoba bertanya.

"Hey, apa kau baik-baik saja?"

"Ah ya, tentu saja. Ayo turun, kau harus sarapan sayang." Jacob mencoba menyembunyikan perasaannya dan sedikit menggoda Skye.

"Jangan panggil aku seperti itu, aku belum sepenuhnya mengizinkanmu memanggilku begitu, heh" Kini pipi Skye memerah seperti tomat.

To be a LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang