Chapter 05 - Believe

1K 112 0
                                    

"Aku adalah takdirmu, dan kau adalah takdirku." Jacob berkata sambil menatap mata gadisnya. "Aku tahu ini terlalu cepat bagimu, tapi aku sangat membutuhkanmu. Kami semua disini membutuhkan kehadiranmu, Luna ku."

Skye hanya terdiam, ia tak menyangka bahwa tuhan akan benar-benar mengabulkan keinginan konyolnya, ia tak tau harus berbuat apa. Meskipun selama ini ia selalu berandai-andai mengenai Werewolf, ia tak tahu jika keadaannya akan serumit ini.

Setelah kedatangan Skye beberapa waktu lalu, orang tua Jacob beserta Alina mulai menjelaskan tentang siapa mereka, dan keadaan yang sedang terjadi saat ini. Bahkan Alina sampai memanggil para tetua pack untuk ikut menjelaskan kepada Skye, dan kini ia sudah sedikit lebih mengerti, namun masih saja ia tidak bisa percaya begitu saja.

"Beri aku waktu, ini terlalu cepat bagiku." Skye menunduk. "Aku juga belum mengenalmu, jadi biar kita mengenal satu sama lain terlebih dulu." Skye menambahkan, kini ia menatap Jacob.

Henry sedari tadi terus berada di sisi adiknya, ia belum menjelaskan perihal jati dirinya yang merupakan seorang Witch, ia tidak tega melihat adiknya bingung dan ketakutan seperti ini.

"Berikan ia waktu, kalian juga harus memahaminya yang berbeda dengan kalian." Henry berbicara tegas. "Di Dunia manusia, hubungan dan perasaan tidak sama dengan dunia kalian. Mereka hanya akan bersama dengan orang yang benar-benar mereka kenal dan mereka cintai."

Semua orang termasuk Jacob membenarkan pernyataan Henry, mereka sadar kalau mereka tidak seharusnya memaksa Luna. Para tetua pack mendekati Skye dan satu-persatu mulai menunduk ke arahnya.

"Kami menerimamu sebagai Luna kami, kami yakin anda akan mencintai Alpha. Karena kalian memang diciptakan untuk bersama. Jika anda memerlukan waktu, itu lebih baik dari anda menolak. Semoga Luna segera menerima kami semua." Kata salah satu tetua, ia terlihat paling tua. Bisa disimpulkan ia merupakan pemimpin para tetua pack.

Jacob lalu mendekati Skye dan memandang matanya lekat. Pria itu tahu, mate nya sedang mencoba memahami segala situasi saat ini, ia harusnya tidak memaksa gadis itu, sepucuk penyesalan keluar dari benak sang Alpha.

"Maafkan aku sudah memaksamu, kini kau sudah tahu semuanya. Aku harap kau segera menerimaku, dan menerima pack ini, Luna ku." Ia lalu memegang tangan gadisnya. "Aku ada kapanpun untukmu, akan ku buktikan jika aku adalah orang yang paling mencintaimu." Ia lalu memeluk gadis itu, pelukan yang sangat erat. Seperti sebelumnya, gadis itu diam dan tak menolak pelukannya.

"Lalu, apakah kau mau tinggal disini?" Suara Alina membubarkan pelukan itu, Jacob menunggu dan berharap dengan jawaban Skye.

"Ak-Aku ingin tinggal dirumahku dulu."

Jawaban Skye barusan membuat Jacob mundur satu langkah, pria itu mulai tidak bisa mengontrol diri. Terlihat jelas otot pilipisnya yang bergerak, tanda ia sedang menahan amarah. Ia juga tengah berusaha menahan Scott untuk tidak keluar, namun gagal. Scott telah mengambil alih, kini rambutnya menjadi putih dan matanya berubah menjadi merah.

Skye terlihat ketakutan dengan perubahan Jacob, ia mundur selangkah dan memegang bahu Henry dengan kuat, gadis itu ketakutan, keringat mengelucur di pelipisnya.

"Kenapa kau takut padaku? Aku adalah takdirmu? Kenapa kau terus menolakku? Tidakkah kau mau tinggal bersamaku disini? Kau adalah milikku Skye." Suara ini sangat berbeda dengan suara Jacob, suara ini lebih dingin dan rendah.

"A-Aku belum bisa me-" Belum selesai Skye bicara, Scott sudah mendekat dan mencengkram bahunya.

"KAU MILIKKU! KAU MATE KU! TERIMA AKU DAN TINGGALLAH DISINI!" Scott termakan amarah, ia membentak gadis didepannya.

Semua orang yang menyaksikan kejadian ini tidak dapat berbuat apa-apa, mereka tahu Scott tidak akan menyakiti mate nya. Kecuali Henry, pria itu hampir merebut Skye sebelum Alina menggunakan sihirnya untuk menghentikannya.

"Apakah kau tahu hal yang aku takuti? Apakah kau tahu makanan apa yang aku sukai? Apakah kau tahu hal apa yang aku benci? Apakah kau tahu hal-hal kecil tentangku?!" Skye berbicara, ia kini menatap mata merah itu dengan rasa sakit yang ia rasakan akibat cengkraman di pundaknya. "Kau, kau tidak tahu apapun tentangku! dan kau ingin bersamaku?"

Setelah mendengar perkataan Skye, Scott melepaskan cengkramannya. Ia seakan tersadar atas apa yang baru saja ia perbuat. Melihat itu, Henry segera membawa Skye kedalam rangkulannya.

"Aku meminta waktu agar kau bisa tahu tentangku, dan begitupun sebaliknya. Tapi jika kau tidak mau memberikan waktu untuk itu, aku tidak akan menerimamu." Gadis itu hampir melangkah pergi, sebelum seseorang bertumpu kaki didepannya.

"Maaf, maafkan aku. Aku bukan Jacob yang bisa mengendalikan amarah. Aku hanya sisi lainnya yang sangat dingin, kejam dan penuh amarah. Aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, dan aku ingin kau percaya denganku."

Seluruh orang di ruangan itu terkejut, ini pertama kalinya mereka melihat sisi serigala dari Alpha mereka memohon seperti itu. Bahkan Henry sedikit terkejut dan tidak menyangka bahwa pria itu akan melakukan hal seperti ini.

Skye melihat pria yang sedang memohon didepannya, ia agak terkejut dengan pernyataan tentang sisi lain dari Jacob. Gadis itu entah kenapa merasa sakit melihat pria didepannya menunduk lesu, ia dapat melihat satu tetes air mata mengalir di pipinya, ia itu seakan bisa merasakan apa yg dirasakan pria didepannya. Ia sakit, ini sangat menyakitkan hingga ia juga meneteskan air mata.

"Berdirilah, belajarlah untuk menahan amarahmu, terutama kepada wanita." Ia menuntun Scott untuk berdiri lagi. "Aku ingin pulang, kalau kau mau ikut silahkan."

Henry lalu tersenyum sedikit dan menunduk kepada semua orang di ruangan itu, tanda pamit. Lalu ia memegang pundak adiknya, tepat sebelum mereka pergi Scott merubah wujud menjadi serigala putih yang indah, ia menunduk seakan mempersilakan Skye untuk naik.

Untuk pertama kalinya ia melihat serigala, serigala yang sangat indah. Skye terpaku untuk beberapa saat, sebelum kemudian Alina memberikan sesuatu seperti pakaian kepadanya dan menyuruhnya naik ke punggung Scott.

"Berpeganganlah yang kuat." Serigala itu berbicara.

Lalu Skye menurut, dan ia mencengkram punggung serigala yang ia naiki. Setelahnya sang Alpha berlari membawa gadisnya kembali kerumahnya. Henry pun menghilang, dan tentunya ia akan tiba lebih dulu.

Setelah hampir sampai di ujung hutan, Scott berhenti dan mengisyaratkan Skye untuk turun. Gadis itu menurut, lalu Scott menggigit pakaian yang tadi diberikan Alina pada Skye. Ia lalu bersembunyi dibalik pohon, dan mengubah wujudnya. Suara retakan tulang itu terdengar, dan ia keluar dari balik pohon lengkap dengan pakaian yang diberikan Alina.

"Aku hanya bisa menampakkan wujud asliku sampai disini, aku harus menjaga keberadaan kami."

'Suara itu, suara yang menenabgkan. Ini pasti suara Jacob.' Batin Skye

"Maafkan untuk yang tadi, kau harus mengerti dengan kondisi mental kaum kami yang mudah terpancing amarah. Maaf jika kami menyakitimu." Pria itu lalu megelus pipi gadisnya. "Akan kujelaskan semua, kau akan mengerti."

Skye hanya diam, ia tak tahu harus berkata apa. Ia percaya dengan semua ini meskipun terlalu cepat, ia sudah melihat segalanya. Mereka berdua melangkah menuju rumah, dan masuk melalui pintu depan.

Begitu memasuki rumah, Henry sudah ada disana bersama ibu dan ayahnya yang sengaja pulang kerja lebih awal untuk ini. Gadis itu menatap mereka penuh arti, seakan berkata 'Kalian berhutang penjelasan padaku.'

Kate mengisyaratkan mereka untuk duduk, dan dengan posesifnya Jacob duduk di sebelah gadisnya. Pria itu akan selalu berada di sisi mate nya, apapun situasinya.

"Maaf, karena kami menyembunyikannya darimu."

_____________________
to be continued.

20 Agustus, 2021.

Alina bilang : "Vote ya, jangan sampai aku menyihirmu untuk melakukannya." -serngaian tajam

To be a LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang