3

5K 666 58
                                    

Di kediaman orangtua Baskara, saat ini kebahagiaan tengah menyelimuti tempat itu karena Baskara sudah memberitahukan tentang hubungannya dengan Shylla. Dan mengatakan saat ini Shylla tengah mengandung.

Selama ini orangtua Baskara tidak begitu menyukai Athalia. Bukan hanya karena Athalia tidak sepadan dengan Baskara, tapi juga karena Athalia tidak bisa memberikan Baskara keturunan.

Berkali-kali mereka mendesak Athalia untuk menceraikan Athalia, tapi Baskara selalu menolak. Mereka tidak tahu sihir apa yang sudah digunakan Athalia pada putra mereka hingga putra mereka begitu tidak ingin kehilangan Athalia.

Beruntung saat ini Baskara sudah terbuka mata dan pikirannya hingga putra mereka kini membawa wanita lain. Mereka sangat mendukung Baskara melakukan hal ini. Setidaknya mereka bisa mengakhiri nasib sial yang menimpa putra mereka.

Ditambah lagi mereka cukup mengenal asal-usul Shylla yang juga berasal dari kalangan atas. Ini akan sangat baik untuk pengaruh bisnis keluarga mereka ke depannya dengan dukungan dari keluarga Shylla.

Ibu Baskara memeluk Shylla. Mengecup puncak kepala Shylla dengan sayang. "Terima kasih, Shylla. Kau membuat harapan kami menjadi kenyataan. Sebentar lagi kami akan memiliki cucu. Hidup kami yang menyedihkan kini membaik kembali."

"Mom, apa yang Mommy katakan." Baskara tidak suka mendengar ucapan ibunya.

"Mom tidak mengatakan sesuatu yang salah. Kami benar-benar merasa sedih karena kami pikir kami tidak akan memiliki cucu darimu." Ibu Baskara menggenggam tangan Shylla. Memegangnya layaknya sebuah permata yang begitu berharga.

"Aku senang jika kehadiranku membuat Bibi senang. Aku pikir aku tidak akan diterima di keluarga ini mengingat aku berada di tengah-tengah Baskara dan Athalia." Shylla berkata dengan lembut. Ia tampak seperti wanita yang begitu bersih bahkan setelah ia melakukan kesalahan besar dengan merusak kebahagiaan orang lain.

"Apa yang kau katakan, Shylla. Mana mungkin kami akan menolakmu. Kau sangat diterima di keluarga ini." Ibu Baskara mengatakan kata-kata yang sesuai dengan harapan Shylla.

Ayah Baskara memikirkan sesuatu ketika mendengar nama Athalia disebutkan. "Apakah kau sudah menceraikan Athalia?"

Suasana di tempat itu tiba-tiba menjadi hening. Mereka menunggu jawaban dari Baskara. "Aku tidak akan menceraikan Athalia."

"Apa yang kau katakan, Baskara? Kau sudah memiliki Shylla, kau harus melepaskan Athalia. Daddy tidak ingin keluarga kita menjadi bahan pembicaraan karena kau memiliki dua istri." Ayah Baskara menatap putranya tegas.

"Dad, ini tidak adil untuk Athalia. Jika aku menceraikannya maka dia tidak memiliki siapapun lagi. Lagi pula aku dan Shylla sudah sepakat bahwa pernikahan kami akan disembunyikan. Bayi yang dikandung oleh Shylla akan menjadi bayi Athalia. Jadi, tidak akan ada masalah ke depannya," balas Baskara. Pria ini sudah memikirkannya dengan sangat baik, ia ingin memiliki anak, tapi ia tidak ingin orang-orang mencelanya karena memiliki dua istri.

Orangtua Baskara sangat tidak setuju dengan pemikiran putranya. Menyimpan rahasia seperti itu akan menjadi boomerang untuk ke depannya.

"Kau tidak bisa melakukan ini pada Shylla, Baskara. Shylla adalah wanita yang akan melahirkan anak untukmu. Seharusnya dia yang diakui sebagai istrimu bukan wanita mandul itu." Ibu Baskara berkata tak senang. Ia merasa kasihan pada Shylla.

"Bibi, aku tidak keberatan sama sekali. Ini merupakan jalan terbaik untuk kami. Aku menyadari posisiku. Selama aku bersama Baskara, semuanya akan baik-baik saja."

Hati ibu Baskara terenyuh. Ia tidak tahu terbuat dari apa hati Shylla. "Kau terlalu baik, Shylla. Athalia benar-benar beruntung karena kau mengizinkannya menjadi ibu dari anakmu."

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang