Raya benar-benar belum mempersiapkan apa-apa untuk keberangkatannya ke Dompu. Ia masih melamun memikirkan Jaehyun yang sudah beberapa hari ini belum menghubungi dia. Jaehyun benar-benar melarangnya pergi mengikuti Ekspedisi itu.
Sejak tadi ia hanya menatap benda persegi panjang di depannya, ingin menelepon Jaehyun, hanya saja ia takut. Takut hubungannya semakin dan bertambah retak.
Di sana, tepat di depan lemari Raya, ada Ara yang sedang sibuk memasukkan pakaian Raya dengan sembarang ke dalam koper besar.
"Tong, gue nggak jadi pergi, deh." Ujar Raya langsung.
Sebuah baju kaos melayang tepat di wajah Raya. Itu lemparan kesal Ara.
"Jangan sebucin itu, Ray. Lo harus dikit-dikit balas dendam. Kalo si Jaehyun itu bisa pergi gitu aja tahun ke Lombok, masa lo nggak bisa sekarang." Ara masih sibuk memasukkan sembarang baju Raya.
Tiba-tiba suara notifikasi dari handphone Raya berbunyi. Raya bahkan sudah semangat membukanya. Diikuti oleh suara notif dari HP Ara. Ternyata itu notifikasi sebuah group chat yang baru saja dibuat dengan nama Ekspedisi Mencari Jodoh Doyoung.
Nama group chat itu kembali berganti menjadi Ekspedisi Komunikasi.
Jungwoo
Selamat pagi, para zomblo
Ara
Raya nggak jomblo kak
Jungwoo
Eh iya, lupa. Kan pacarnya Jaehyun yang tampan
Gue juga tampan, btw
Ara
Nggak ada tampan-tampannya lo kak :p
Jungwoo
Lo belom ketemu gue aja.
Ara
Taruhan lo nggak seganteng itu :p
Jungwoo
Ayo! Kalo gue ganteng, lo bawain tas gue dan gitu juga sebaliknya.
Ara
Setuju!
Doyoung
Punten, kue putu lewat
Jungwoo
Eh si jomblo lewat
Doyoung
Besok kita ngumpul di bandara jam 7 ya
Jungwoo
Eh tumben Doyoung kalem begini
Ok bosqu
Ara
Siap, Kadim ganteng~
Jungwoo
*krik krik
Giliran Doyoung aja lo bilang ganteng
Raya
Siap kak
Doyoung
:)
Jungwoo
Kok emotnya senyum gitu?
Doyoung
Trus gue harus nangis?
Ara
Tau tuh si Jungwoo
Jungwoo
Bodo deh, gue dinistain mulu di grup ini ._.
Jungwoo keluar
Doyoung menambahkan Jungwoo
Ara
Random banget si Jungwoo -,-
"Sekali pergi tetap pergi, Ray. Bodo amat gue sama Jaehyun." Jawab Ara dengan kesal lalu menutup koper Raya dengan paksa. Semua pakaian Raya terselamatkan oleh Ara.
***
Raya bahkan belum tidur sekarang, padahal besok adalah hari keberangkatannya. Sedari tadi ia hanya menatap room chat nya dengan Jaehyun. Ternyata mereka sudah lama tidak saling mengirim pesan.
Sejak tadi Raya hanya mengetik-hapus pesannya. Berawal dari meminta maaf, atau kesal, atau menangis, dan masih banyak hal lainnya. Yang jujur, perasaannya sekarang adalah tak ada salahnya ia pergi. Ia bahkan tak meninggalkan Jaehyun dengan 'asli'. Ia hanya pergi dan akan pulang lagi. Tidak ada yang bener-bener pergi.
Suara decit pintu berbunyi, sosok malaikat Raya tersenyum padanya. Itu Mamanya.
"Dek, belom tidur?" Mama Raya mendekat anaknya.
"Belom, ma." Jawab Raya.
"Kenapa? Jaehyun, ya?" Mama Raya menebak.
"Mama cenayang, ya?" Wajah Raya berubah terkejut bangga, memperbaiki posisi duduknya.
Mama Raya hanya tertawa kecil.
"Pasti janji kalian dibatalin karna kamu harus ke NTB, ya kan? Jangan kelamaan keselnya, dek. Ntar Jaehyun ngilang, lho. Bilang gih." Mama Raya mengusap penuh sayang rambut Raya.
"Kak Jaehyun marah banget sama Raya."
"Itu karena Jaehyun takut Raya ilang. Jaehyun bener-bener sayang sama Raya." Balas Mama Raya dengan lembut.
"Bilang, ya. Selamat tidur. Biar besok cepet-cepet ke bandara." Mama Raya mencium kening Raya lalu keluar dari kamar Raya.
Benar yang dikatakan Mama Raya. Raya harus selalu percaya akan komitmen hubungan yang ia jalin dengan Jaehyun, karena ia benar-benar sayang dengan Jaehyun. Dan Jaehyun pun begitu.
Baiklah. Raya mulai mengetik.
Baiklah, semoga ini bisa membuat Jaehyun berubah pikiran untuk tidak membuat Raya pergi dengan banyak beban pikiran.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
FanfictionPeople come and go. Begitu banyak orang bilang. Ini kisah tentang kebimbangan memilih yang lebih lama bersamamu, namun sering membuatmu kecewa atau memilih yang baru yang lebih sayang dan membuatmu nyaman bersamanya. Dua bagian datang bersamaan, me...