Chapter 1

321 38 3
                                    

— When I meet you
I realized that I'm in love with you

3 Years Ago
12 September 2018

▭▭▭▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭▭▭▭

Sabian Felix Varendra yang sedang cedera karena terkena kecelakaan saat ingin menyebrang jalan. Kalau dia berhati-hati mungkin saja ia tidak di tempatkan di tempat yang membosankan ini. Hanya ada obat obatan dan peralatan medis lain. Orang tuanya sudah pulang mengurus pekerjaan mereka dan di sini ia sungguh bosan tidak ada teman yang menjenguknya hari ini.

Felix mulai bangkit dari kasur dan mulai mengambil kruk untuk membantunya berjalan keluar mencari angin. Ia sangat malas memanggil suster untuk membantu ia jalan pasti suster akan bertanya banyak tentangnya dan itu yang felix malas. Tujuannya sekarang hanya pergi ke taman rumah sakit.

Tamannya tidak cukup banyak orang karena ini sudah cukup malam dan dingin. Gegabahnya Felix lupa untuk membawa jaket untuk melindungi badan mungilnya dari angin malam. Walaupun kembali lagi ke ruangnya percuma saja itu cukup jauh dan felix tidak cukup kuat jalan dengan kruknya. Tidak peduli dengan angin malam Felix duduk dan mulai melihat bintang di atas yang tidak terlalu banyak, tapi sangat menyinari langit di atas. Sangat nyaman berada di taman ini walaupun cukup dingin dan mungkin saja Felix ingin berlama di sini.

"Malam hari ini cukup dingin gak baik anak ayam duduk di sini." pemuda itu mulai duduk di samping felix dan mulai menyelimuti badan felix dengan selimut.

"Maaf gw bukan anak ayam dan terima kasih selimutnya." jawab Felix datar.

Awalnya ia ingin menolaknya karena di ejek anak ayam, tapi tidak jadi karena badannya cukup kedinginan dan membutuhkan selimut yang di berikannya.

Felix mendongak kepalanya menatap datar pemuda di sampingnya. Pemuda dengan rambut hitam kelam, baju rumah sakit dan infus di tangannya. Apa tidak lelah membawa infus berpergian?

"Gw gak capek bawa infus, lagian ruangan gw di lantai bawah." Felix terkejut dengan ucapan pemuda di depannya.

"kaki sama tangan lo kenapa?" ujar namja di sampingnya.

"gw kecelakaan" jawab felix datar.

Sungguh felix malas menjawabnya. Niatnya ke sini hanya ingin cari angin bukan menjawab pertanyaan dari orang yang belum ia kenal sama sekali. Namja di sampingnya bahkan bila di lihat tidak memiliki cedera sama sekali tidak sepertinya.

"kalau lo? sakit apa? gw liat lu seh-"

"gw sakit jantung" jawabannya cepat.

Felix diam tidak mampu melanjutkan ucapannya lagi. Ternyata penyakit namja di sampingnya begitu serius. Apakah dia akan sembuh? semoga saja namja itu akan baik baik saja. mungkin saja.

"apa bisa sembuh?"

"gak bisa" jawabnya putus asa.

"tapi bisa meringankan gejalanya" sambungnya dengan senyum cerianya.

"oh iya gw belum perkenalkan diri, nama gw peter" Peter mulai mengulurkan tangannya di hadapan felix.

"gw felix"balas felix dan membalas uluran peter.

"gak mau masuk ke kamar inap lo lix? udah gelap banget"

"nanti dulu gw jenuh di sana"

Peter hanya diam dan melihat wajah felix yang cukup manis. Memiliki freckles di wajahnya, bentuk bibir yang indah, hidup mungilnya. Kenapa ia harus bertemu felix di saat saat terakhir kenapa tidak dari awal saja?

Tangan felix di genggam oleh peter secara tiba-tiba. Felix agak terkejut dan melihat ulah yang memegang tangannya.

"gw tau tangan lo dinginan"

"ck modus" ucap felix dengan muka yang agak memerah.

Entah kenapa felix di dekat peter sangat nyaman walaupun baru saja bertemu. Rasa ingin selalu bersama mulai muncul. Walaupun felix tergolong anak yang mudah bergaul dengan semua orang, tapi baru pertama kali felix merasakannya. Semoga saja takdir tidak memisahkan mereka. semoga saja.

Mereka berdua hanya memandang langit malam yang sekarang di penuhi oleh bintang tidak seperti saat felix baru sampai di taman. Felix mulai menaruh kepalanya di bahu peter dan mulai memejamkan matanya. Peter menoleh ke samping melihat muka damainya felix saat tidur. Senyum peter mulai mengembang dan mengelus felix.

"gimana gw bawa dia ke kamar inapnya" peter mulai kebingungan membawa felix kembali ke kamarnya. Karena takut felix mulai kedinginan peter mulai melepas infus di tangannya dan menggendong felix ke kamarnya.

Badan felix dia tiduri di kasur kamar inap felix. Peter mengecek suhu badan felix sedikit panas, mungkin karena terlalu lama berdiam di luar. Tentu saja ini membuat peter khawatir dan bergegas memanggil dokter untuk mengecek keadaan felix. Untung saja keadaan felix tidak terlalu buruk kata dokter jadi peter bisa menghembus napas lega.

"cepet sembuh lix, gw khawatir kalau keadaan lu gini terus" ucap peter dan mulai mengelus surai coklat felix.

"nanti gw kesini lagi, sleep well anak ayam" peter mulai meninggalkan kamar inap felix dan menutup pintu secara perlahan supaya tidak membangunkan felix. Padahal felix dari tadi tidak tertidur saat di taman tadi dan mendengarkan semua ucapan peter.

"sialan kau peter" felix menarik selimut sampai menutupi semua badannya.

Ia sungguh malu oleh perlakuan peter terhadapnya dengan sangat lembut seperti remaja yang baru saja berpacaran. Apa lagi ia menggendong felix seperti pasangan yang baru saja nikah.

Felix menggelengkan kepalanya kenapa harus berfikir sejauh itu dan sekarang ia harus mulai mengabaikan pikirannya dan mulai memejamkan matanya.

▭▭▭▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭▭▭▭

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤAuthor Note:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Author Note:

Hi welcome to my work first work book, jadi perkenalkan diri dulu saya dyronian ardiana, tapi itu bukan nama asli saya hanya samaran sih supaya gak di ketahuian orang orang. Kalian bisa panggil saya dyroni atau oni.

Maaf kalau ada typo di ceritanya masalah saya bikinnya kebut malam hehehe. Agak kurang pede sih bikin cerita kaya gini takut ketikan saya kurang pas dan tidak terlalu bagus, tapi saya usahakan yang terbaik.

Di sini ada yang ship selain jilix gak? kaya minsung, seunglix, hyunjeong, chanmin, changlix dll. Sebenarnya mau bikin cerita yang lain juga tapi tunggu cerita ini tamat dulu atau sudah di pertengahan cerita baru bikin.

Next atau di jadikan draf nih? apa ceritanya kurang bagus atau ada yang kurang di book ini coment aja ya.

Jangan lupa tinggal jejak, vote dan coment itu biasa buat mood bikin cerita saya meningkatkan.

『MISS ME?』 JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang