Chapter 8

128 30 8
                                    

Just admiring you from afar is good enough

▭▭▭▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭▭▭▭

"mahesa? kenapa lo ada di sini?"

"what a useless question, seharusnya gw yang tanya kaya gitu lo ngapain di sini?"

"kayanya kalau guru dan semua murid tau apa yang lo lakukan sekarang pasti jadi the top news"

Bian hanya bisa diam membeku tidak tau apa yang harus ia lakukan. Mahesa tersenyum gembira melihat bian menderita seperti ini.

"tolong jangan disebarkan kumohon" suara memohonnya membuat mahesa sangat sangat senang. Kapan lagi ia bisa melihat sisi lemah bian yang katanya bian tidak pernah menujukan kesedihan dan kelemahannya kepada siapapun.

"bagaimana kalau kita buat persyaratan?" ucap mahesa membuat bian terbingung.

"persyaratan?"

"iya persyaratannya cukup mudah lo cuman perlu terima kirino pas nembak kirino mudah bukan?"

"tunggu kirino? apa hubungannya de-" mulut bian ditutup mahesa secara cepat.

"sudah ikuti saja dan kalau lo kasih tau tentang persyaratan ini kepada siapapun, gw gak akan segan segannya sebar vidio ini" ancam mahesa.

"baiklah mungkin itu saja gw harus pergi sekarang, semoga harimu menyenangkan bian" mahesa meninggalkan bian di ruang guru sendirian.

Yang bian pikiran sekarang hanyalah apa hubungannya mahesa dengan kirino? bahkan mereka sama sekali tidak ada interaksi di sekolah.

.

.

.

.

Sekarang bian sudah berada di parkiran sekolah. Biasanya ia akan di antarkan pulang dengan haikal dan bodohnya ia meninggalkan haikal saat waktu jam pulang.

Karena tidak melihat keberadaan haikal di parkiran bian mencari kontak haikal di handphonenya dan mulai memencet telepon.

"halo haikal, lo dimana?"

"gw sibuk maaf gak bisa anterin lo pulang"

Pip

Haikal memutuskan teleponnya dengan sangat cepat. Bian semakin curiga ada apa yang terjadi dengan haikal hari ini?

Karena ia tidak ingin pikirannya terganggu bian mencoba untuk tidak peduli terlebih dahulu.

Dan sekarang bian tidak tau harus pulang menggunakan apa. Berjalan kaki cukup jauh jarak dari sekolah ke rumahnya. Memesan ojek online sangat mustahil ia takut bila terjadi sesuatu yang tidak di inginkannya.

"sabian ngapain lo diem si sini terus" ucapan seseorang dari samping bian.

"kak arjuna?"

"bukan gw bukan arjuna, tapi suamimu di masa depanmu nanti" gombal arjuna yang tentu saja hanya di balas senyum oleh bian.

Sebenarnya bian tidak terlalu dekat dengan arjuna, tapi ia hanya tau namanya karena ia teman dekat abiem orang yang menembaknya 2 hari lalu.

Bian sebenarnya tidak suka dengan anak-anak brandal, tapi kalau arjuna itu berbeda bahkan ia tidak ada point pelanggaran di sekolah. Katanya arjuna bergabung ke anak-anak brandal hanya di ajak oleh abiem.

"mau gw anter aja? kayanya sekarang udah mau hujan" ajak arjuna yang membuat bian bimbang.

Karena tidak ada pilihan lain bian mengangguk untuk memberitau ia menyetujui ajakannya. Arjuna memasangkan helm cadangannya ke kepala bian.

『MISS ME?』 JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang