Chapter 4

181 36 8
                                    

When i realize that leaving without saying goodbye it's hurt to feel

15 September 2018

▭▭▭▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭▭▭▭

Pemandangan hari ini sangat indah menurut Peter karena di hadapan sudah ada pemuda manis yang masih tertidur di ranjang.

Rasanya ingin melihat pemandangan ini setiap hari, tapi kemungkinan tidak akan terjadi. Karena merasa bosan peter mulai mengganggu manusia kesayangan di depannya. Sekali lagi garis bawah kesayangan.

"Eung siapa? ANJIRR LO NAPA TUTUPIN HIDUP GW NANTI KALO GW MATI GIMANA!!" Felix terbangun dari kasurnya dan melemparkan semua barang-barangnya ke arah Peter dengan cepat menghindarinya.

"Gemes aja sama supaya lo bisa temenin gw."

"HAH LO NGOMONG APA??"

"Gpp jangan di bahas lagi." Peter menggeleng kepalanya dan mendekati Felix mulai mengelus surai blondenya. Semoga saja yang di ucapnya hanya bualan saja.

"Kok? lo gak pake baju pasien lagi?" tanya Felix saat melihat Peter mengunakan outer hijau, hoodie dan topi hitam.

"Ya gw udah lumayan membaik kata dokter, tapi kalau gw kena serangan jantung balik lagi ke sini."

"Jadi lo bakal ninggalin gw?" ucap Felix sedih bakhan matanya sudah mengalir begitu saja.

Dengan cepatnya Peter mencium kening Felix dengan lembut dan menatap Felix dengan lembut. Peter tersenyum di hadapannya. Rasanya hati Felix mulai bergetar. Sentuhan yang di berikannya selalu membuat Felix menghangat.

"Gw gak akan ninggalin lo dan selalu ada di sisi lo setiap saat lo butuh gw." ujarnya dan menghapus air mata pemuda manis di depannya.

"Udah jangan nangis lagi hari ini hari ulang tahun lo"

"Lo mau gw beliin kado apa?" tanya Peter.

Felix hanya menunduk kepalanya yang masih mencerna kata-kata yang di ucapkan Peter. Kenapa menurut perasaan Felix kata-kata itu hanya bualan? Apa ia akan menepati janjinya?

"Brownies." ucap Felix singkat.

"Oke tunggu gw di sini jangan kemana-mana." Peter mencubit kecil pipi Felix dan sama sekali tidak ada reaksinya. Biasanya Felix akan marah.

Felix mengangguk saat sudah mendengar apa yang di ucapkan Peter dan masih menunduk karena tidak ingin menatap Peter. Peter mulai curiga perubahan sikapnya, tapi ia hanya mengabaikannya dan meninggalkan kamar inap Felix.

"Peter tunggu." Felix menarik ujung baju peter.

"Kenapa?"

Cup

Felix mengecup bibir Peter dengan cepat karena jantungnya entah kenapa berdetak cepat dan muka yang sangat memerah.

"Hati-hati" kata singkat yang membuat Peter melemah dan tidak lupa tersenyum mendengar kata-kata dari pemuda manis kesayangannya.

"of course my darling."

.

.

.

.

5 hours later

Sampai saat ini Felix belum melihat Peter datang dan masih menunggunya. Bahkan mamanya sudah membawa kue ulang tahun, tapi tidak bisa ikut hadir karena banyak pelanggan di butiknya. Felix sudah terbiasa mendengar alasan yang tidak jelas dari mamanya. Yang terpenting hari ini adalah menunggu Peter datang.

Karena bosan Felix mulai mengelilingi koridor rumah sakit yang lumayan cukup ramai dengan penjenguk dari pasien. Berjalan pelan menuju taman rumah sakit yang menjadi saksi bisu pertemuan pertamanya dengan Peter.

Bila di ingat pertemuan pertama mereka cukup aneh, tapi Felix sangat bersyukur bertemu dengan Peter di sini. Dari awal kecelakaan ia di larikan ke rumah sakit ini sangat membuatnya sedih dan hari kedua bertemu Peter yang mengubah segala di kehidupannya. Awalnya ia cukup pasrah bila kakinya akan patah permanen, tapi sekarang tidak lagi karena Peter selalu menyemangatinya dan sekarang ia sembuh dari patah tulangnya.

Langit sudah malam yang membuat suhu di taman cukup dingin. Felix mulai beranjak pergi ke kamar inapnya semoga saja peter sudah datang.

"MINGGIR TOLONG MINGGIR PASIEN SEDANG SEKARAT!!"

Felix mulai minggir dan mempersilahkan dokter membawa pasiennya dengan cepat. Felix tersentak saat melihat pasien yang tertidur di brankar dorong. Kenapa wajahnya dan pakaiannya sangat familiar baginya? tapi terhalang karena seluruh badannya di lumuri darah.

Karena perasaan yang mulai tidak enak seperti Felix harus mengikuti dokter yang membawa pasien tersebut dan menanyakan indentitas pasien darinya.

▭▭▭▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭▭▭▭

▭▭▭▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭▭▭▭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Author note:

Kayanya ceritanya terlalu angst sangat hehehe maaf maaf

Jadi gimana nih sama keadaan Felix di next chapternya :>

Mau nanya dulu bentar nih bener gak sih makin lama cerita ini makin kaya pusing. Kaya banyak alur mundur sama majunya terus mundur lagi.

Onii takutnya kalian lumayan pusing sama alurnya :((

Tapi di usahakan bakal di pasangin tanggalnya supaya kalian paham dan terima kasih yang mau baca cerita terlumayan aneh ini, sehat-sehat terus <3

『MISS ME?』 JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang