Satu bulan menikah dengan jayden, baru kali ini aila mendapatkan tindakan kekerasan dari suaminya, hatinya perih, belum lagi luka fisik nya, ia ditendang oleh jayden hanya karena meminta suaminya itu agar berhenti minum minuman keras.
Aila yakin suaminya berani memukulnya karena mood nya sedang buruk, benarkan? Aila harus meyakinkan dirinya sendiri
"sakit mah"- lirih aila sembari mengobati betis nya yang terkena sudut meja
Aila berdiam diri di dalam rumah hari ini, ia tak berani muncul dihadapan sang mama, ia takut mama nya akan melihat luka nya dan berbuat macam macam pada jayden
Pukul delapan malam, jay baru saja pulang dan meminta makanan padanya, seolah tidak terjadi apa apa tadi pagi. Dengan langkah pelan ia menuju dapur, ia sadar belum memasak sedari pagi,
"aku belum makan?"- gumamnya
"cepet ai, aku harus ke luar lagi setelah makan"
Aila membawakan soto yang masih ada di kulkas, jayden memakannya tanpa protes, setelah suaminya itu selesai makan, ia langsung masuk kedalam kamarnya dan segera mengganti pakaiannnya dengan pakaian tidur.
"mau kemana kamu jay?"
"mau nongkrong, kunci pintu, aku bawa kunci cadangan"
"jangan pulang malem ya? Hati hati"
Jayden berlalu begitu saja, aila menangis dalam tidurnya, entah kenapa ia menjadi perasa akhir akhir ini.
Subuh subuh pukul 4 dini hari, aila mendapat telfon dari syarif, katanya suaminya hangover, syarif tak bisa mengantar sampai rumah dengan mobilnya karena mobilnya memiliki suara nyaring karena modifikasi, dengan tergesa ia berjalan sampai pos ronda, ia lihat suaminya sudah terkulai lemas dengan di bopong syarif dan arda.
"kalian bisa bopong jay sape rumah? Tapi pelan pelan ya? Kalo bisa tutup mulut jay biar gak ngomong"
"bisa ai, maaf ya bangunin lo subuh subuh gini"
"gakpapa. "
Saat baru melangkah sekitar lima langkah, aila melihat papa nya keluar dari rumah, hendak pergi menuju mesjid. Gawat!
"sembunyiin si jay, cepet!"- bisik aila panik
"d-dimana? Kenapa ai?"
"ada bokap gue anjir, lempar aja dia ke kolong pos ronda, bokap bakalan lewat sini, cepet, gue ngumpet dulu"
Tubuh jayden benar benar di lempar ke kolong pos ronda, aila meringis mendengar bunyi tubuh suaminya itu,, ia segera bersembunyi di balik pos guna menghindari sang papa
"kalian sepertinya bukan dari daerah sini?"- terdengar suara andri menanyai syarif dan arda, arda menepuk bahu syarif gugup.
"eh? Iya om, saya anak selatan, ini kesini karena mau jemput temen saya, kita mau muncak om"
"berangkat pagi buta?"
"ngejar sunrise om"
"oh. Kalau begitu ayo solat dulu"
"saya... Udah solat om. "
Andri berlalu tanpa bertanya lebih dalam, ia tahu, mungkin para pemuda itu remaja begajulan, bagaimana ceritanya sudah solat subuh padahal adzan saja belum berkumandang?
"anak jaman sekarang"
Memastikan papa nya sudah menghilang dari pandangan, aila segera menyuruh syarif dan arda untuk menarik suaminya dan kembali membawanya pulang ke rumah
"thankyou ya, mau sekalian sarapan disini aja?"
"gak dulu deh ai, kita cabut ya, bye"
Aila menghela nafas berat, dengan nekat ia mengguyur jayden dengan air dingin agar si empunya sadar. Jayden mengerjap pelan, ia sadar ia sudah di guyur oleh istrinya
"kurang ajar kamu ay"- ujar jayden sembari mencengkram bahu aila dengan kencang
"maaf, habisnya kamu gak sadar sadar, jadi aku guyur aja pake air"
"sialan!"- maki jay sembari menampar pipi kanan aila, aila meringis, ingin menangis pun ia tak mampu. Ia takut suaminya itu bertambah marah
Jayden melempar tubuh aila sampai dahi aila terkena sudut meja, jayden pergi ke kamarnya tanpa rasa bersalah.
"doaku ternyata belum cukup kuat jay"- bisik aila
Aila rosean
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweetbyjayden- jaehyun
Short StoryBittersweet by jayden "kamu selalu ngasih rasa pahit berbarengan dengan rasa manis yang memuakkan jay, tapi anehnya aku suka" Ini kisah tentang jayden dan aila, pernikahan di dasari cinta bukan berarti akan selalu baik baik saja bukan? Terkadang...