Aila merasa jantungnya akan berpindah posisi ketika melihat suaminya sedang tersenyum manis disaat dia terbangun dari tidurnya."kaget jayd, ngapain kamu heh"- ujar aila sembari mengelus dada nya yang masih berdetak kencang
"hahahahaha istriku lucu banget sih, selamat pagi yang,"- aila hanya mengangguk, menerima pelukan hangat suaminya dengan sukarela, hidungnya aktif mengendus,
Nggak bau alkohol, tumben? Ehh bukan tumben aila bego, alhamdulillah!
"kok diem aja? Nyawa nya masih belum kumpul lagi? Lagi pada terbang dulu kemana ini nyawa nya sayangnya aku. "- jayden menghimpit dua pipi gembil aila dengan dua tangan besar nya.
"apaansi jay, iya.. Selamat pagi jayden sayanggg"
"ihh lucu banget si, istri siapa ini hmmm"- jayden mengecup pipi kanan dan kiri aila dengan gemas
"jay, aku belum cuci muka ih"
"gapapa gemes aku sama kamu"
"aku kamar mandi dulu ya? "- pamit aila melepaskan tangan jayden
Aneh banget suami gue, tapi manis banget si aaaaaaaa!- aila jingkrak jingkrak sendiri di kamar mandi,
"mau aku masakin apa jay?"
"kita sarapan di luar yuk?"-
Aila nge lagg, seriusan? Ada angin apa ini
"hah? Tumben? Kamu bosen sama masakan aku?"
"enggak gitu cayanggg. Aku lagi pengen makan di luar sama kamu, dua bulan kita nikah, gak pernah makan di luar"
"yaudah deh, aku ambil dompet dulu"
"gak usah, bawa diri aja cukup kok yang, yuk".
Jayden menghentikkan mobilnya di depan kedai soto langganannya sedari dulu, katanya ia sedang ingin memakan bubur soto di kedai ini.
"mas, dua porsi ya?".
"siap mas"
"rame banget ya jayd?"- aila menatap sekitar
"iya, ini soalnya enak banget yang, kamu kan pernah nyoba, itulhoo yang pas aku bawain waktu ngapel dulu"
Aila mengingat ngingat, ahhhh, soto pemberian syarif karena katanya syarif sudah kenyang?
"itumah dari syarif"
"kan aku yang beli"
"ini mas, silahkan"
"makasih mas"
"mau kemana lagi hari ini? Mau jalan jalan?"
"kamu gak sibuk emang jay?"
"enggak sayang, mau kemana? Sebutin ayok"
"em.. Toko buku boleh? Aku mau beli buku yang baru di alih bahasa"
"boleh, pulangnya kita jajan teh tarik ya?"
"setuju!"
Keduanya berjalan sambil sesekali meloncat loncat seperti anak kecil, selama dalam mobil pun keduanya hanya memutar lagu romantis dan bernyanyi bersama, sejenak aila menatap jayden yang tengah menyetir sembari bernyanyi dengan riang, lesung pipi nya sampai terlihat begitu sempurna.
Tuhan, gue nggak mau zonk lagi, boleh kan gue berharap dia terus kayak gini?
"ayok turun yang,kok diem aja, buku nya keburu di gondol orang"- dengan cengiran khas nya, jayden mencubit pipi aila pelan
"ah? Iya, duluan, aku mau benerin dulu rambut"
"aku tunggu di luar ya?"
Aila menghela nafas pelan, dengan gugup ia keluar dari mobil, senyuman indah jayden menyambutnya. Aila tersenyum tipis dan menggandeng tangan jayden untuk segera memasuki toko buku yang sudah lama tak ia kunjungi.
"satu aja ini?"- tanya jayden
"iya, satu aja, harus hemat dulu kita, kamu kan mau buka usaha baru"
"ihh ambil aja yang kamu mau, cuman buku"
"ish, ntar akunya ngelunjak, udah ya?"
"hmm yaudah. "
Satu hari ini, jayden begitu manis, lebih manis dari saat dulu mereka berpacaran, boleh aila berharap lebih? Dalam diamnya ia menatap jayden yang kini sudah tertidur di sampingnya. Lihatlah, bahkan hari ini jayden gak ngapel ke syarif, wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweetbyjayden- jaehyun
Historia CortaBittersweet by jayden "kamu selalu ngasih rasa pahit berbarengan dengan rasa manis yang memuakkan jay, tapi anehnya aku suka" Ini kisah tentang jayden dan aila, pernikahan di dasari cinta bukan berarti akan selalu baik baik saja bukan? Terkadang...