Dapatkan seri awal buku ini: CHANGED dan CHANGED Side B (sequel) di Gramedia terdekat!
The songs for this chapter:
Ariana Grande – One Last Time
The Script – Man on a Wire
***
"Iya, aku mengerti, Bi. Akan kusampaikan padanya, aku harus pergi sekarang, da-ah." aku menutup teleponnya, menaruh ponselku di atas meja kemudian berlalu menuju dapur.
Baik Debbie maupun Anthony tidak ada yang tahu bahwa hubunganku dengan Harry telah berakhir. Kedengarannya ironi memang. Untuk banyak alasan aku belum siap menceritakan semuanya pada mereka, semua tentang kejadian itu pasti akan memberikan pukulan.
Keadaan menjadi lebih membingungkan ketika Debbie kerap kali meminta ingin berbicara dengan Harry, tapi aku selalu berkata bahwa aku sedang di luar dan tidak bersamanya. Kebohongan demi kebohongan aku lontarkan setiap kali aku berbicara di telepon dengan Debs juga Dad, aku tidak tahu sampai kapan aku akan terus berbohong, meski sebenarnya akan lebih mudah jika aku mengatakan bahwa aku dan Harry telah putus karena sudah tidak memiliki kecocokkan lagi atau mungkin seribu alasan yang lain. Tapi aku tidak tahu mengapa rasanya sulit untuk diucapkan, mungkin karena aku sendiri juga tidak bisa menerima kenyataan.
Ini tidaklah semudah mengatakan pada Vic dan yang lain bahwa aku sudah putus dengan Harry, jelas itu berbeda karena rekan-rekanku tidak akan peduli apa alasannya. Tetapi Debbie, well, dia pasti akan terus mengorek dan luka di dalam hatiku hanya akan kembali terbuka.
Meneguk air di dalam gelas, aku kembali ke ruang tengah dan menonton Jules mondar-mandir tidak karuan seperti sedang mencari barang yang hilang, jadi aku menaruh gelasku di atas meja dan melipat kedua tanganku di dada. "Sedang mencari sesuatu?"
"Ya, aku mencari pasangan sepatuku yang sebelah kiri, apa kau melihatnya, Kenya?" katanya, tanpa melihat ke arahku dan menengok ke kolong meja. Aku melirik kakinya yang hanya memakai sepatu sebelah saja.
"Mungkin di bawah tempat tidurmu?"
"Tidak mungkin, aku tidak pernah membawa sepatuku ke dalam kamar."
Lantas aku berjalan menuju kamarnya, berlutut dan menengadah di samping tempat tidurnya sambil menyapukan pandanganku di sekitar kolong kasur. Aku memutar bola mata begitu menemukannya dengan mudah. "Aku menemukannya." Seruku, membuat Jules langsung menoleh dan berlari ke arahku dengan wajah yang berbinar-binar.
"Dimana?"
"Di kolong tempat tidurmu."
"Oh." Gumamnya, nampak merasa bersalah sambil menerima sepatunya dari tanganku. "Terima kasih."
"Kau akan pergi hari ini?"
"Ya, aku ingin belanja sesuatu dan aku ingin mengajakmu. Kau tahu, libur dari kampus selama satu bulan harus kita gunakan baik-baik." Jules mengenakan sepatunya yang sebelah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBELS / CHANGED 2 (sudah DITERBITKAN)
FanfictionThis book is already published in 2 parts and with different title, "REBELS: A New Beginning" and "REBELS: The Last". Make a purchase of "REBELS: A New Beginning" & "REBELS: The Last" now at GRAMEDIA and the nearest bookstore. Or you can buy via onl...