REBELS / CHANGED 2 (sudah DITERBITKAN)

Chapter 21

Buku ini (CHANGED 2) sudah siap terbit dan kalian sudah bisa ikut Pre-Ordernya. PERLU DIINGAT bahwa CHANGED 2 berganti judul menjadi "Rebels: A New Beginning" dan "Rebels: The Last".

Aku membalas pelukkan Hailey dengan cepat. "Aku senang kau kemari! Sarah, apa kau yang mengundang mereka?" dia menoleh ke belakang pada Sarah.

"A-aku...—" wanita itu tersenyum kecut seolah kehabisan kata-kata. "Tidak, ini hanya sebuah kebetulan. Jadi, kalian sudah saling kenal?"

"Ya, tentu saja! Aku bertemu dengan Kenya di rumahnya saat aku melakukan transaksi dengan Harry, jadi tentu aku mengenalnya." Hailey masih melingkarkan tangannya di pundakku, dan jika aku tidak salah lihat, Sarah membuang mukanya sebelum meninggalkan kami berdua di tempat dengan senyuman yang mengerucut. Hailey memalingkan wajahnya padaku. "Apa hanya perasaanku saja atau dia memang memiliki ekspresi wajah yang sangat mirip dengan kekasihmu?"

"Apa maksudmu?"

"Tidak, lupakan. Kau suka barbeque, Kenya?" dia berlenggang menuju grill yang menyala, mengambil dua tusuk barbeque yang sudah matang dan menaruhnya di atas piring.

"Siapa yang tidak menyukainya?"

"Ah, kau benar. Kemari, cicipi ini. Aku yang membuatnya sendiri dengan sedikit bantuan dari Sarah—atau mungkin banyak. Kau tahu, wanita itu sangat pandai memasak."

Penasaran, aku mendekat ke arah Hailey dan menerima piring darinya. Aku mencicipi barbeque buatannya yang mungkin sedikit kelewat matang.

"Bagaimana?" dia menyipitkan matanya mengharapkan sebuah kejujuran dariku.

"Rasanya lezat, semua bumbunya terasa tapi dagingnya terlalu matang dan membuatnya menjadi keras."

"Oh, sial. Mungkin apinya terlalu besar?" Hailey beralih lagi pada grill-nya yang sekarang dipenuhi oleh asap. Aku menoleh pada Harry yang berdiri di tengah-tengah halaman seperti anak hilang yang kebingungan, dia nampak tidak menikmati ini. Kasihan dia. Tapi Hailey kembali memanggilku lagi saat aku hendak menghampiri Harry.

Dia membuatku membantunya mendinginkan grill yang terlalu panas, lalu menuntaskan barbeque yang masih tersisa sekaligus mengolesinya dengan saus. Ini semacam pesta barbeque yang sedikit dipaksakan karena setiap orang tidak mengerti dengan apa yang mereka kerjakan, terkecuali Sarah yang tengah menyibukkan dirinya dengan membuat lemonade sedangkan Nyonya Flynn yang sedari tadi hanya menonton memilih untuk kembali ke dalam rumah dan mengambil sesuatu di dapur.

"Kau mau mencobanya?" aku menyodorkan semangkuk saus barbeque pada Hailey, dia menerimanya dengan senang hati dan mulai mengolesi dagingnya. Dia persis seperti anak kecil yang sedang asyik bermain masak-masakan sambil mengikat rambutnya secara asal agar tidak terkena asap yang menyengat.

Beralih pada Sarah, aku menghampirinya di tempat ketika dia sedang memotong lemon-lemon segar dengan agak susah payah, mungkin karena pisaunya terlalu kecil. Aku menemukan beberapa balok es batu di bawah meja, jadi aku mencoba melepaskannya dari cetakan untuk kemudian menuangkannya ke dalam air dan perasan jeruk lemon yang sudah disiapkan.

"Apa yang kau lakukan?" Sarah mendongak padaku dari pekerjaannya.

"Menuangkan es batu di lemonade."

"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri. Pergilah."

"Tapi aku hanya ingin membantu—"

"Kubilang tidak perlu. Ada Hailey yang bisa melakukan itu untukku." Dia meninggikan suaranya, menatapku dingin dengan tatapan penuh kebencian yang tersirat.