CHAPTER 33: Akting.

12.3K 1.6K 286
                                    

VOTE!!!
KOMEN!!!
FOLLOW!!!

IG: wahyuadisaputra10
TikTok: callmeadi69

Jangan jadi silent reader!
Budayakan vote dan komen!

SUPAYA AUTHOR MAKIN SEMANGAT, YUK RAME-RAME SERBU INSTAGRAM AUTHOR! PLEASE 👉👈

***

.
.
.

"Wow... Keliatannya, jagoan kita udah masuk sekolah lagi, nih..."...

Tiba-tiba, sebuah suara yang nggak asing terdengar di telinga kami. Kami menoleh kearah sumber suara tersebut. Dan benar aja, ternyata dia Ferdo dan anteknya, Toni yang sedang berdiri dengan wajah sok gantengnya.

"Ferdo?" ucap Rere.

Seketika Rere mendekat kearah kami dan membisikan sesuatu.

"Dengar, Ar. Ini kesempatan bagus untuk menjalankan rencana kita yang pertama." usul Rere.

"Gua tau."...

"Tapi, apa yakin ini berhasil?" tanya gua agak ragu.

"Pasti, Bir! Kalo lu nggak mau Ari adu jotos sama Ferdo, lu harus menengahi mereka dengan tepat waktu. Paham?" jelas Rere.

"Paham!"...

Ari pun beranjak untuk menghampiri Ferdo. Gua dan Rere saling menatap optimis, walau nggak menutup kemungkinan gua sedikit cemas. Tapi, ini tergantung ketepatan gua. Gua harus bisa!

"Kenapa? Lu nggak seneng gua balik lagi ke sekolah?" tanya Ari ke Ferdo dengan muka garangnya yang nyeremin.

"Menurut lu? Ari.. Ari... Mana ada musuh yang sedih melihat musuhnya dalam musibah. Gua malah seneng banget elu kecelakaan. Dan, yah! Kenapa lu nggak mati sekalian?!"...

"Anjing lu! Mau cari gara-gara lu sama gua?" geram Ari.

"Itu sih, kalo lu mampu." ejek Ferdo.

"Bangsat! Ikut gua!"..

Ari dengan amarahnya, menyeret Ferdo menuju ke belakang sekolah yang dimana itu adalah tempat tersepi.

"Bagus! Berhasil! Ayo kita ikutin, Bir!" kata Rere.

Gua dan Rere pun mengikuti mereka berdua menuju belakang sekolah. Sesampainya di sana, Ari menghempas badan Ferdo ke tembok dengan kuat.

"Ssssh..." Ferdo meringis kesakitan.

"Denger, yah, Fer! Walau gua baru keluar dari rumah sakit, bukan berarti gua lemah dan mudah untuk dikalahin sama cowok cemen kayak elu!"...

Ketika Ari melayangkan pukulan ke wajah Ferdo. Dengan cepat, Ferdo menangkis pukulan tersebut. Lalu, Ferdo memelintir tangan Ari dengan kuat.

"Aaaarrrgh...!!!" Ari kesakitan.

Ferdo pun bersiap membalas pukulan Ari.

"BEEHENTI!!!" teriak gua.

Pukulan Ferdo terhenti ketika mendengar teriakan gua. Ferdo dan Ari menatap gua dengan bingung. Dengan keberanian yang hakiki, gua menghampiri mereka berdua. Dalam hati sih, gua agak takut.

"Berhenti, Fer! Jangan sakiti Ari!" tegas gua ke Ferdo.

"Lu nggak usah ikut campur, Bir!" Ferdo membantah.

"Gua berhak ikut campur di sini!"...

"Gua bilang, jangan ikut campur sama urusan gua dan Ari!"...

"Kenapa? Kenapa gua nggak boleh ikut campur? Ari itu pacar gua. Jadi, gua berhak untuk membela dia!"...

DUA GARIS UNTUK BIRU [TAMAT] | GAY, BL LOKAL, M-PREGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang