Zennita 05 - Masalah

100 84 54
                                        

Zennita berlari menuju pintu rumahnya, membuka kunci pintu, lalu masuk ke dalam dengan berlari..

Zennita nampak ketakutan sekarang, ia menuju kamarnya lalu duduk di lantai samping tempat tidur nya

Ia juga mengacak-acak rambut nya sambil menangis

'akhhhhhh'

Teriakan itu berasal dari mulut zennita, ia mengacak-acak kasur dan sesekali memegang kepalanya

'Sakit hiks'

Zennita meringis kesakitan dengan tangan yang masih berada di kepalanya, ia seperti orang yang sedang berusaha menutup rapat-rapat ingatannya,

tak lama kemudian ia mengacak-acak tas nya mengeluarkan sesuatu dari sana, Zen mengambil 3 botol obat yang ia simpan di dalam tas sekolahnya..
Setelah itu ia minum 3 kapsul obat itu secara bergantian

Dengan nafas yang masih belum teratur zennita sudah mulai bisa mengontrol diri, ia terus menangis sambil memeluk gulingnya

Tak lama kemudian ia terlelap dengan keadaan tubuh yang menyeder di ranjang kasurnya..

****

Sekumpulan geng Sharp eagle tengah berkumpul di markas mereka

Sang ketua geng yaitu ardhan sedang menghisap sebatang rokok nya itu dengan kaki yang di naikan sebelah pada kursinya

"Eh Dhan, lu ngerasa aneh ga sih sama anak baru itu?" Tanya Jordi pada ardhan

"Zennita maksud lu?" Ucap ardhan yang tak melihat lawan bicaranya sama sekali

"Iyala siapa lagi, Dia ga ada takut - takutnya sama kita anjir" balas Jordi serius

"Ya.. siapa tau aja dia belum kenal bener sama kita guys makanya dia belum takut sama kita" ujar Yayan dengan wajah kocak nya

"Yehhh dasar koyan" ujar Jordi sambil mengusap wajah Yayan kasar

"Cuih, tangan lu bau terasi jor" tutur Yayan pada Jordi

Sementara itu anggota SE lainnya di buat heran oleh ardhan, pasalnya sedari tadi ia hanya senyum-senyum padahal ia tidak menyaksikan pertengkaran Jordi dan Yayan

"Eh bos lu kenapa bengong sambil senyum-senyum dah?" Tanya anwar bingung

"Kaga.. udah ah gua cabut duluan Yo"

Ardhan mengambil jaket nya lalu beranjak dari markasnya untuk pulang

Ardhan menaiki motor CBR miliknya yang berwarna hitam, ia menerobos dinginnya angin malam, Tapi kenapa ardhan merasa bahwa fikirannya di hantui oleh si anak baru itu?

Ia ingat betul bahwa Zennita berani meludahi sepatu milik nya pada saat ardhan mengerjai Zennita pekan lalu..

Merobohkan motor nya

Melaporkan ardhan pada guru

Dan.. akhh masih banyak lagi

Ardhan terlalu fokus memikirkan hal itu sehingga terjadilah

'Akhhhhh'

ZENNITA || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang