Zennita 08 - Markas

6 0 0
                                    

✧⁠*Happy Reading *⁠♡
-
-
-

Suasana markas yang di penuhi dengan ketegangan akibat dua orang yang tengah beradu argument, dia adalah ardhan dan Jordi mereka berdebat sedari tadi hanya karena mereka ingin menentukan tempat baru untuk markasnya.

"ya ga bisa gitu dong dhan, gua tau lu ketua disini tapi coba deh sesekali lu dengerin apa kata kita." Tutur Jordi dengan wajah kesal

"INI SEMUA DEMI KEBAIKAN KITA ANJING, LU MAU KALO KITA PINDAH MARKAS DI JALAN SENTOSA KECIUM SAMA BOCAH ANTRAX?" Balas ardhan tak kalah emosi.

"Gua setuju sama ardhan."

"Kita cari aman aja, toh ini juga demi kebaikan lu juga." Ucap Marvel sambil menepuk-nepuk bahu jordi.

"Terserah, tapi liat aja nanti gua yakin antrax ga akan sebodoh itu untuk ga nemuin markas baru kita." tutur Jordi dengan wajah kecutnya.

"Ga akan, asal ga ada pengkhianat yang ngebocorin." Sinis ardhan sambil menatap lekat pada jordi.

"Kita semua saudara, ga boleh sampe ada pengkhianatan diantara kita." Yayan pun membuka suara, sembari menatap ardhan dan Jordi bergantian.

Ardhan pun pergi meninggalkan teman-temannya di markas, dengan perasaan kesal iapun menaikan motor kesayangannya, ia sangat gelisah karena markasnya saat ini telah di ketahui oleh antrax, gang motor yang terkenal rusuh, ia tidak ingin cari ribut tapi jika berhadapan dengan antrax mau tidak mau dengan cara berkelahi lah solusinya, untuk menentukan siapa yang lebih unggul, maka dari itu ardhan sangat menghindari mereka supaya tidak ada korban atas pertengkaran yang mereka buat nantinya.

Pukul 17:00 Di kediaman Zennita.

Sore ini Zennita tengah memasak menu simple yang ia pelajari dari sang ibu, yaitu nasi goreng putih, menu kesukaannya. Mengingat Zennita ini pandai memasak terlihat ia pun sangat lihai dalam memotong bawang dan cabai seperti ala- apa chef terkenal, dan tak lama pun masakan siap lalu Zennita segera menyicipi nya.

"emm enakk banget, rasanya sama persis kaya yang mamah buat." Gumam Zennita pada sela kunyahannya

"ngomong-ngomong aku jadi kangen mamah, sekarang mamah lagi apa ya? Aku telfon deh."

Zennita mengambil ponsel nya di atas meja makan, lalu ia segera menelfon sang ibu.

"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, atau sedang berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi."

Yang terdengar hanya suara operator saja, tidak ada suara yang ia tunggu-tunggu

"yah ga aktif lagi, nanti lagi deh aku telfonnya."

Zennita pun melanjutkan makannya, tak beberapa lama suara notifikasi pun muncul dari handphonenya.

"Ting"

"Nomor tidak di kenal?" Gumam Zennita

Zennita membuka pesan lalu membacanya, ia mengerutkan dahinya, merasa heran dengan pesan yang ia baca, tak berselang lama zennitapun membalas pesan dari orang tersebut, setelah itu ia langsung membenahkan piring lalu menuju ke kamarnya

"Manusia aneh." ujar Zennita sambil terkekeh.

Ini adalah pesan yang membuat Zennita terheran-heran.

Ini adalah pesan yang membuat Zennita terheran-heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZENNITA || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang