1

3.7K 130 7
                                    

MAAF KALAU ADA TYPO YAA-!!!
.

Wen Junhui, pria asal china yang beruntung mendapatkan beasiswa di kampus ternama korea selatan, tepatnya di seoul. awalnya pria dengan rambut coklat itu hanya iseng mengirimkan email tentang beasiswa itu yang membuatnya berakhir menjadi mahasiswa di Pledis universitas.

ini bukan kali pertamanya pria yang biasa di panggil jun itu menginjakkan kakinya di korea. selain jun yang menyukai negara itu bahkan merelakan duit pribadinya untuk belajar bahasa dari negeri ginseng ini, jun juga sempat merelakan uang pribadinya hanya untuk membawa tubuhnya terbang ke korea.

Tentang kedua orang tua jun, ibu dan ayahnya serta satu adik laki lakinya meninggal karena kecelakaan yang menimpa mereka bertiga sejak jun berumur 15 tahun. membuat pria itu tinggal sendirian sekarang.

tentang keluarga maupun kerabatnya, karena ada sedikit masalah warisan membuat keluarga jun di asingkan sejak nenek dan kakeknya meninggal. untungnya, ayahnya meninggalkan banyak tabungan untuk jun, membuat hidup pria itu tidak terlalu kekurangan. dan tentunya jun sendiri menyisihkan waktunya hanya untuk berkerja paruh waktu.

"SUDAH LAMA TIDAK BERTEMU!!!!"

Jun memejamkan matanya, bahkan tangannya melebar sempurna membiarkan hantaman angin menyapu rambutnya. tanpa memperdulikan orang orang yang kini menatapnya heran.

"akhirnya aku punya alasan untuk meninggalkan negara itu. tidak perlu terganggu dengan ocehan ocehan orang orang yang bahkan bukan siapa siapa bagiku, ya harus aku anggap begitu kan?" ringisnya saat sadar yang ia bicarakan itu adalah kerabatnya.

"ck, hidupmu baru diulang kembali Wen Junhui, jadi tidak perlu mengenang berang berang di sana" Jun mengangguk sambil mengepalkan tangannya tanda memberikan semangat untuk dirinya sendiri.

"baiklah, aku sudah memesan apartemen yang tidak jauh dari kampus, lalu untuk kendaraan, aku memilih untuk naik bus beberapa hari ini" lagi lagi jun mengangguk lalu menarik kopernya berjalan mencari taxi yang siap membawa tubuhnya pergi ke apartemen.

tidak butuh waktu lama, jun akhirnya sampai di apartemennya. menata kesekeliling ruangan itu sambil tersenyum. tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. cukup untuk menampung tubuhnya sendiri. dan ini juga sudah sangat mewah. tidak terlalu memalukan jika membawa teman teman barunya main ke apartemennya.

"cha, tinggal di tata sedikit dan tempat ini akan menjadi lebih bagus. tapi kau harus tau Wen Junhui. perutmu juga harus diisi kan? baiklah, kita lihat isi kulkas. dan aku tebak tidak ada apa apa disana" Jun tersenyum miring saat menatap pintu kulkas yang baru saja ia buka. dia meramal hal yang sudah pasti.

"jadi, lebih baik memesan makanan cepat saji kan?" Jun meraih ponselnya lalu mengambil buku tebal yang memang sudah disediakan pihak apartemen, membuat jun dengan mudah menemukan restoran yang sempat ia kunjungi dulu.

"okey, tinggal ditunggu mending sambil beres beres bentar" Jun kembali menarik kopernya masuk kedalam salah satu kamar yang cukup besar. jun memang memesan apartemen yang memiliki 2 kamar.

Lebih dari 20 menit jun keluar dari kamarnya ketika mendengar bel apartemen berbunyi. lalu tersenyum lebar saat restoran yang ia pesan tadi sudah mengantar makanannya. jun tersenyum sambil membayar lalu kembali masuk kedalam apartemennya. pria itu berjalan menuju meja makan.

"ahh, aku benar benar lapar" gumamnya yang langsung menyantap makanan china yang ia pesan.

"wahh, tidak diragukan lagi, restoran itu benar benar yang terbaik" ujarnya lagi.

.

Jun tersenyum lebar sambil menatap keseluruh gedung yang akan menjadi tempat dirinya menuntut ilmu itu. berjalan masuk sambil sesekali menyapa orang yang lewat. ini benar benar pengalaman baru baginya, tanpa mengenal seorangpun dikampusnya.

Maniac-!! - ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang