"Lo cuman anak angkat, jadi inget batasan lo!"
"Itu artinya, kalian emang gak pernah sepenuhnya nerima gue kan?!"
Seharusnya, Ni-ki memang tak menerima tawaran untuk ikut keluarga yang mau mengangkatnya menjadi anak itu. Harusnya dia tetap tinggal d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bugh!
"Aarrrggghhhh!"
Seomin, teman Junhao yang tadi ingin menendang kaki Ni-ki terjatuh karena lebih dulu ditendang oleh seseorang sebelum menendang Ni-ki.
Ni-ki menoleh ke belakang, dan menemukan Jungwon, oknum yang baru saja menendang kaki Seomin, dan dibelakang Jungwon ada para abangnya yang lain, semua abangnya ada disana.
Wih gak main-main tuh tendangan anak taekwondo.
Junhao tersenyum remeh, "wih pahlawannya dateng."
Mata Jay mengkilat karena marah, para siswa yang tahu siapa mereka menatap takut pada mereka.
Mereka, keluarga Lee. Pemilik salah satu perusahaan terkenal di Korea, dan donatur terbesar di beberapa sekolah, termasuk sekolah mereka ini.
Hmm luar biasa, hal yang hanya ada di dunia oren.
Dan Junhao, sayangnya dia tidak tahu siapa mereka.
"Ni-ki sekarang jadi anak manja ya, dilindungin saudaranya hahaha," ucap Junhao yang semakin memancing kemarahan Jay yang sedari tadi dia tahan.
Seomin segera menghampiri Junhao dan membisikkan sesuatu.
Mata Junhao membulat, "yang bener?" Tanyanya.
Seomin mengangguk, membuat Junhao kembali menatap Ni-ki dan para saudaranya.
Jay terkekeh sinis, "kenapa? Baru tau kita siapa?" Tanyanya.
Jay menghampiri Junhao, berdiri di depannya yang memiliki tinggi badan yang sama, lalu kembali berkata, "makanya gak usah belagu, lo siapa berani nyuruh adek gue berlutut hah?!"
Jay menjauhkan diri, menatap remeh pada Junhao.
"Gue bisa aja balas perbuatan lo, tapi gue gak akan lakuin itu. Karena gue bukan sampah kayak lo yang kerjaannya nindas orang lain, tapi kalo lo berani kayak gitu lagi, gue gak akan segan-segan, Choi Junhao!"
Heeseung mengisyaratkan Jay untuk kembali dan pergi dari sana, tentunya bersama Ni-ki yang mereka bawa.
Tapi ucapan Junhao menghentikan langkah Jay.
"Yang ada adek lo yang sampah! Udah anak yatim, sombong, belagu lagi, buktinya dia gak punya temen kan disini?!"
Ni-ki mendesis, emosinya sudah ada di puncak, siap meledak saat ini juga.
Baru saja dia hendak berbalik menghampiri Junhao, Jay sudah meninju wajah Junhao terlebih dahulu.
Heeseung tentu saja terkejut, dia sebagai kakak tertua yang akan kena jika terjadi apa-apa, Jay memang agak susah untuk mengontrol emosinya, sama seperti Ni-ki.
"Diem lo! Ni-ki bukan anak yatim! Dia anak di keluarga Lee! Dia adek gue ngerti gak sih!" Bentak Jay.
Sedangkan Ni-ki tertegun, Jay membelanya sebagai adik sampai seperti itu?!