00 ; epilog

4.2K 501 26
                                    


Tak terasa, sudah lebih dari satu tahun sejak Jaewook meninggalkan mereka.

Sejak itu pula Ni-ki dinyatakan sembuh dari gangguan kecemasannya.

Kini mereka sudah tumbuh menjadi mahasiswa yang sibuk, kecuali Heeseung yang sudah mulai belajar berlatih menjadi CEO di perusahaan setelah lulus.

Hyun Ki, Junhao, Haesung, Chanhee, Younghwa, dan Tae-Hwan pun satu kampus dengannya.

Jina, gadis itu sudah SMA dan para anak panti pun sudah mulai besar tentunya.

Ta-ki, sahabatnya itu sudah kembali ke Jepang semenjak lulus SMA, sedangkan ayahnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pasca percobaan pembunuhan pada Ni-ki yang menyebabkan Jaewook meninggal.

Dan kini, Ni-ki sedang berada di balkon kamarnya, menatap indahnya langit malam yang dipenuhi bintang-bintang dan bulan sabit.

"Pa, makasih udah ngasih kehidupan ini buat Ni-ki, makasih di hari itu udah berkorban dan melindungi Ni-ki, makasih untuk semuanya.."

Seseorang merangkulnya, membuat Ni-ki langsung menoleh dan mendapati Sunoo tersenyum ke arahnya.

Tangannya terangkat untuk mengacak-acak rambut Ni-ki hingga membuat rambutnya berantakan, "lo pantes dapat ini, lo itu anak baik dan emang seharusnya lo gak pernah ngalamin kesulitan yang panjang kayak apa yang selama ini lo alami."

"Tapi gue gak masalah, dengan semua kejadian yang udah terjadi, gue belajar banyak hal dan jadi pribadi yang lebih kuat dan baik lagi," balas Ni-ki.

"Ya ya lo bener, dan sorry gue selama ini belum bisa jadi abang yang baik buat lo," ucap Sunoo sambil menatap langit malam.

"Kata siapa? Lo dan yang lainnya itu abang terbaik, gue beruntung punya kalian..."

Seketika itu pula, abangnya yang lain berdatangan dan saling merangkul, untunglah balkon kamarnya cukup luas untuk menampung mereka bertujuh.

"Lo beruntung punya abang kayak kita, dan kita jauh lebih beruntung punya adek kayak lo," ucap Jake.

"Untuk kedepannya, gue bakal lakuin yang terbaik buat kalian, jadi abang tertua sekaligus gantiin papa, jadi ayo hidup bahagia kedepannya!" Ucap Heeseung yang disetujui yang lainnya.

Malam itu, dibawah indahnya langit malam, ketujuh saudara itu saling merangkul dan tertawa bersama.

Menjadikan keikhlasan menjadi kebahagiaan bagi mereka.

Ya, Heeseung dan para adiknya akan mendapat kebahagiaan yang jauh lebih besar setelah mendapat serangkaian kejadian tak mengenakan yang menguras emosi dan air mata.

Tuhan maha adil, dan Ni-ki sangat bahagia dengan kehidupannya sekarang.

Dan untuk kedepannya hanya akan ada kebahagiaan bagi mereka semua, yakinlah.

***

Teruntuk kalian, terimakasih telah menemani dan dan memantau kehidupan Ni-ki sejak dulu

Dan kini, semua penderitaannya telah usai, dan berganti menjadi kebahagiaan

Dari cerita ini, kita belajar banyak hal, dan semoga kalian bisa mengerti dan belajar dari cerita ini

***

Hai, aku mau bilang terimakasih banyak pada kalian yang udah baca ceritaku yang ngaco dan masih acak-acakan ini

Tapi aku seneng karena hikmah dan pesan yang ingin aku sampaikan lewat cerita ini tersampaikan juga, ya semua kejadian dalam cerita ini ada hikmahnya dan aku ngalamin itu, jadi aku mau sampaikan pesan itu lewat cerita ini

Makasih banyak readers setia yang baca ini dari awal sampai akhir, dan makasih banyak buat readers yang baca cerita ini sejak pembacanya masih satuan dulu sampai sekarang meningkat

Makasih banyak yang selalu kasih vote dan selalu kasih komen juga, apalagi yang suka semangati aku buat lanjut

Intinya makasih banyak buat kalian semua, buat siders pun aku ucapkan makasih karena kalian mau baca cerita ini

Buat bonchap aku up besok ya, see you!

Satu lagi, aku punya kejutan kecil buat kalian, semoga nanti kalian suka...

Fake Kindness ; Ni-ki ft. Enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang