Nyenyak, tentu saja nyenyak. Tidur di pelukan Yoongi tidak pernah sedingin yang Minji bayangkan. Laki-laki itu memiliki suhu tubuh yang hangat dibandingkan dengan ekspresi wajahnya. Tangannya selalu memeluk pinggang sang istri walaupun mereka sedang bertengkar ketika alam kesadarannya di kendalikan oleh mimpi.
Minji masih terbaring di atas ranjangnya bersamaan sinar matahari yang menerobos masuk melalui sibakan tipis gorden pada jendela kaca samping tempat tidur. Matanya sudah terbuka dan memandangi sang suami yang masih tertidur pulas di sebelahnya.
“Kau sudah bangun?”
Sontak mata Minji menutup dengan cepat, dan segera berpura-pura mendengkur. Sial sekali, kenapa dia tiba-tiba bangun sih. Kebiasaan sekali membuat orang jadi speechless.
“Kau ini sedang berkamuflase ya?” Yoongi menyentil kening sang istri.
“Aduh.” Menggosok-gosok jidatnya. Sentilan Yoongi tidak main-main sakitnya.
“Ayo bangun,” menarik Minji agar terduduk di ranjang. “Kau mandikan anak-anak, biar aku yang membuat makanan.” Yoongi memberikan bra milik minji, “Pakai ini dulu.”
“Sial, semalam kau ngapain saja sih.” Ekspresinya sudah kesal dan menyahut kasar bra di tangan snag suami.
Jelas-jelas Yoongi memberikan pembelaan saat turun dari ranjang, “Bukannya semalam kau menyuruhku untuk menggelintir yang coklat kehitam-hitaman itu ya?”
YAAAAA! KELUAR KAU!”
Yoongi kabur dari kamarnya dan segera menuju kamar si kemabar. “Selamat pagiiiii, yang tidak bangun tidak dapat ale-ale percumaaaa.” Kalimat itu sukses membuat anak-anak berlarian ke arahnya. Hanya daehan yang masih bertahan di atas ranjang berwarna coklat muda bergambar biskuit coklat dengan mata alis dan mulut, tanpa hidung ditambah dengan tangan dan kakinya yang pendek. Kaki Yoongi hampir tidak kelihatan karena keduanya sedang digelayuti dua manusia mungil yang berebut minuman di tangan ayahnya.
“Mancea mance!” menempel kaki kiri sang ayah seperti koala.
“Minguki mau uga, minguki mauu papa.” Menarik-narik kaos putih Yoongi, sudah seperti tarzan yang bergelayutan di ranting pohon.
Yoongi kalo sudah begini tidak memperdulikan lagi yang namanya swag, rambut acak-acakan dan kaos yang melorot karena ditarik oleh balita yang mengeroyoknya. Wajahnya sudah frustasi setengah mati ingin segera mengakhiri adegan drama ini secepatnya. Maka dengan cekatan kedua tangannya menyumpal mulut anaknya dengan sedotan yang sudah menancap di botol susu yang anak-anak pikir namanya adalah ale-ale. Yogurt, teh kotak dan segala jenis minuman, menurut mereka namanya adalah ale-ale. Yoongi juga tidak menyalahkan mereka, hanya cukup tersenyum datar khas Yoongi yang muncul dikala hal semacam itu sedang terjadi.
Sudah tiga puluh menit drama kamar mandi dan insiden baju terbalik, akhirnya Minji lewatinya. Keempatnya sudah duduk berdampingan sambil menunggu sang ayah membawa se ember daging dan kimchi untuk di santap pagi ini.