Vote keberapa nih? Yg dapet angka vaforite gue dpt sesuatu nih😁
YoonMin garis keras belike:
Akhiirnyaaa update jugaa😩😩
Selamat membaca 💜
Halaman luas dengan ayunan kayu cukup panjang menjadi tempat favirite ketiga sang putra saat diajak sang ibu bermain di belakang rumah. Yoongi memang pintar dalam menata hal semacam ini, atau membenarkan pernak-pernik yang rusak sudah menjadi hal biasa di dalam rumah. Apapun yang rusak dapat dia perbaiki dengan cepat. Iya, dengan cepat, kecuali perasaan sang istri.
“Ayo kita masuk saja!” ajak Minji.
“Manse mau menunggu papah.” Katanya masih malas-malasan di atas ayunan bersama kedua kakaknya yang menghimpit pantatnya.
“Papah tidak pulang malam ini, ayo sudah saatnya tidur.” Bujuk sang ibu.
“Kenapa tidak pulang?”
Sumpah demi apapun Minji sampe ingin menempeleng kepala Yoongi karena sudah menempatkan dirinya di posisi seperti ini. Tidak mungkin kan jika ia mengatakan “Papah sedang menemani selingkuhannya di rumah sakit.” Membayangkannya saja bisa membuat Minji darah tinggi.
“Papah sedang bubul ya?” sedangkan Minguk mencoba menebak apa yang sebenarnya sang ayah lakukan.
“Bubur?” tanya sang ibu bingung.
“Itu lho yang bekelja sampai malam tidak pulang.” Jawab bocah dengan rambut paling tipis di antara saudaranya.
“Itu lembur Minguk-ah,” koreksi sang ibu sebelum menangkap pipi Minguk gemas.
“Papah kenapa bekelja telus ahil-ahil ini?” tanya si sulung sambil memiringkan kepalanya sampai mengenai kepala sang adik yang duduk di ayunan sejajar di sebelah.
“Soalnya bial bisa punya uang, iya kan ma?” jawab Minguk percaya diri, sedangkan Manse yang merasa terjepit di tengah sedikit protes dan menyingkirkan kepala Daehan agar tidak terlalu mendorong ke arahnya dan berkata. “Memangnya tidak boleh istilahat dulu ya? Halus bekelja telus?”
Minji sedikit dirundung rasa panik sebelum seseorang datang membawa sebuah bingkisan kotak berisi kue dihiasi krim warna-warni yang membuat setiap anak melihatnya tertarik.