Kalau ketika Allah Subhanahu Wa Ta ‘alla.
Beri kita nikmat bentuknya sarraa.
Terus dengan sarraa itu bertambah manfaat kita untuk orang lain.
Berarti itu kebaikan.
Kaya misalnya Allah nambahin kita rezeki.
Dapat sebuah proyek atau kita dagang.
Kemudian untungnya.
Ternyata di luar perkiraan kita, lebih gede.
Lalu dengan nikmat rezeki tambahan itu.
Akhirnya kita bisa menjadi orang yang bisa bantu orang lebih banyak.
Berarti nikmat itu adalah khair (kebaikan).
Tapi kalau dengan nikmat rezeki yang bertambah.
Makin kaya, makin sukses, makin bagus karirnya.
Justru membuat kita menjadi orang yang semakin sombong.
Jadi semakin sibuk akhirnya.
Mulai mengurangi jatah ke Masjid.
Mulai mengerangi jatah tilawah.
Berarti itu tidak menjadi khair.
![](https://img.wattpad.com/cover/248201084-288-k629749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dakwah Ustadz Tengku Hanan Attaki 2
ДуховныеIni tentang kajian dakwah Ustad Hanan Attaki yang pernah saya dengar melalui video dan Insya Allah dapat merubah pola hidup temen-temen. Ini juga dapat membantu kita dalam belajar tentang Agama Islam.