Pembalasan ? (part 3)

2.8K 141 0
                                    

"kalian ?" teriak sekumpulan cewek-cewek itu yang tengah bingung teramat sangat, "cari ranting cepat!" perintah Dion "iya .. ini!" ujar Fery yang menemukan ranting di sebelahnya, kemudian memberikannya kepada Dion. mereka semua panik karena membutuhkan waktu yang lama agar ular itu mau melepaskan lilitannya dari kakinya Ade.

ada sekitar setengah jam kemudian, ular itu kemudian pergi dengan sendirinya, entah karena ngambek sudah diusir paksa oleh Dion atau kasian dengan Ade yang wajahnya semakin pucat (?) Dion kemudian dengan sigap menggendong Ade dengan ala ala 'bridal style' mungkin jika Ade sadar ia akan membunuh dion. 

"ayo cepat, buka UKS!" teriak Dion. yang kemudian di turuti kak Wanda dari kejauhan. "dia kenapa?" tanya kak Farel. "jangan banyak tanya dulu, ayo cepat bantu aku membuatnya siuman !" ujar Dion panik. lalu kak Wanda mencari kotak obat dan mengeluarkan minyak kayu putih setelah itu mengusapnya di bawah hidung Ade.

"kita tinggal tunggu saja, mungkin ini faktor dia masih syok !" ujar kak Wanda menenangkan Dion "astaga! sadarlah .." gumam Dion dan mereka masih bisa mendengar itu.

Nafilah pov's

"astaga! sadarlah .." gumam Dion yang sudah menempatkan dirinya di sampingku, tidak! lebih tepatnya duduk disampingku. aku mendengar gumaman itu lalu berbalik dengan menatap Fina yang ada di belakangku, "apa?" tanya Fina yang aku liatin. akupun menggelengkan kepala. karena jawaban itu membuktikan Fina tidak mendengarnya.

kini sudah menunjukkan pukul 14.49, dan Ade belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan siuman, semenjak kami meninggalkannya untuk shalat Dzuhur tadi.

"boleh aku bertanya ?" tanyaku memecah keheningan. "apa?" jawab Fery. oke yang ada di ruangan ini hanya ada Fery, Randy, Dion, Fina dan aku. karena Cici, Dinda dan Tiya memutuskan untuk menjalankan misi kembali.

"untuk apa aksi horor tadi?" tanyaku menginterogasi dan sukses membuat mereka syok dan terdiam. "apa dengan mengerjai kami dengan air di kelas-kelas dan mencari 6 benda di hutan yang begitu luas belum cukup?" tanyaku lagi.

mereka hanya terdiam, entah mengapa mereka seperti bingung menjawab pertanyaanku. 'aneh' pikirku. "kami masih menunggu jawaban!" tegur Fina. "kalau kalian mau jawabannya, pastikan kalian menyelesaikan misi yang ketiga !" jawab Randy lalu pergi keluar.

dan tiba-tiba aku merasakan jemari Ade yang kupegang bergerak sedikit-demi sedikit, "Ade" panggilku. dan benar Ade membuka matanya dengan bingung, seakan matanya menanyakan 'aku-berada-dimana?' 

"ini minum dulu," kata Fina yang sudah menyiapkan air mineral di tangannya. selepas itu, "tadi .. itu.." tanya ade mulai panik. akan tetapi saat aku ingin menenangkannya. "sssstttt.. sudah aman !" ujar Dion yang duduk disampingku kembali, ia tersenyum kepada Ade. aku bisa melihat rona yang sedikit pink disekitar pipinya.

aku hanya tersenyum, dan langsung dimengerti Fina. "tadi dion yang menggendongmu De! jadi kau harus bilang Terimakasih sama dia" ujar Fina "tumben Fin," ujarku lalu tertawa. "iya, thanks ya Dion!" kata ade.

Author pov's

"iya, thanks ya Dion !" kata Ade. "sama-sama !" balasnya tiba-tiba keheningan tadi pecah karena kedatangan suara gelak tawa dari Cici, Dinda dan Tiya. "hai Naf, Fin ! gimana keadaannya Ade?" tanya Tiya yang belum melihat Ade. "Adeeee ! kau gak papa kan ? ada yang luka ? atau bagaimana?" tanya Cici yang mulai over.

"udah baikan kok .. gimana misinya ??" tanya Ade. "BERHASIL dongg !" jawab mereka kompak. "kita bisa istirahat sampe jam 4 nanti.." kata Dinda, "makan yuk ? aku laper" ajak Fina. "ayooo!" kata Ade semangat. "bener udah gak papa?" tanya Dion yang terlihat khawatir. "aku gak suka baring terus ! lagipula aku lapar .. mau ikut ?" tawar Ade.

Dion hanya menggelengkan kepalanya, lalu merekapun ke hall untuk mengambil makan siang. "udah baikan ?" tanya kak Wanda. "udah kak !" jawab Ade singkat sambil tersenyum. "bagus deh! kalau begitu" sambungnya lagi lalu pergi meninggalkan mereka dan ikut bergabung dengan koordinator yang lainnya.

tiba-tiba seorang laki-laki yang setelan-nya cukup 'ehem' berlari kearah mereka. "siapa tuh?" tanya Tiya "kayak pernah liat?" tanya Dinda. "eh ??" tanya Ade bingung yang langsung dikejutkan oleh orang itu. sekarang orang itu berada di depan Ade sambil mengtur napasnya. "hoshh .. hoshh.. De, kau gak papa kan ? baik-baik aja kan ? gak luka kan ?" tanya orang itu panik.

"aku sudah baikan, tapi kok bisa ada disini ?" tanya Ade bingung. "de tadi aku telfon Ayahmu, tapi ternyata yang angkat malah kakakmu, jadi ya aku jelasin apa yang terjadi tadi" jelas Naf. "syukurlah, maaf ya aku datangnya telat"  ujar orang itu. "aku gak papa kok" kata Ade meyakinkan kakaknya.

"wahhh dari dekat gagah ya !" ujar Fina mulai genit "heyy. entar aku lapor loh !" ancam Dinda "hehe lapor siapa ?" jawab Fina lagi. "Fina jangan, coba-coba .." bisik Ade. sedangkan Fina hanya nyengir kuda.

"Rama?" panggil seseorang. kakaknya Adepun berbalik "eh ? Wanda?"

______*F*______

yosshh !. cuma ini yg ada dipikiranku sekarang !

enjoy and happyread yah! ada saran ? silahkan .. oiyah mulai sekarang aku bkal update 3 hari sekali, mohon pengertiannya ya!

don't forget to vote and comments!

seeyou~

AIN-1

it's you ❤ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang