Little love

4.7K 187 7
                                    

Author Pov's

"Aduh Nafilah mana sih?" tanya Ade kesal, karena dia ditinggal oleh Naf dkk, ke kantin. Tiba-tiba "Bruuukk!" Ade menabrak seseorang dan meringis kesakitan.

"So ... Sorry! Gak sengaja sorry ya!" ujar orang itu. "Gak papa kok! Maunya aku yang minta maaf, kan aku yang nabrak," kata Ade merasa bersalah.

"Iya gak papa juga kok! Eeh??" kata orang itu kaget karena melihat minuman kalengnya tergelinding dan masuk ke selokan. "Sebagai permintaan maaf, aku ganti ya minumanmu!" Kata Ade yang melihat kejadian itu dan merasa tak enak pada orang itu.

Sedangkan orang itu hanya tersenyum "Gak usah, gak apa-apa kok, biar aku beli lagi, nanti aku ngerepotin kau lagi!" Ujarnya. "Kalau kau gak mau, malah aku yang merasa bersalah!" Kata Ade ngotot.

"Iyadeh!" Ujar pria itu pasrah, lalu mengikuti Ade ke sebuah warung. "Nih, thank's ya!" kata Ade sambil menyodorkan minuman coca-cola pada orang itu, "aku yang harusnya bilang thank's" Sahutnya sambil tersenyum.

"Teman-temanmu mana?" tanyanya "aku tadi ditinggal," kata Ade 'to the point' "yaudah bareng aja yuk ke atas? Aku juga ditinggal tadi sama teman-temanku." Ajak pria itu.

Sedangkan Ade hanya mengangguk dan berjalan di sampingnya. "Aku Dion kalau kau?" Tanya orang itu, "Ade." Jawab Ade singkat, "kelas berapa?" tanya Dion lagi, "X Ipa 4, kalau kau?" tanya Ade balik "X Ips 3," ujar Dion masih dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

'Senyumannya manis ya? Coba saja aku punya senyuman seperti itu pasti Kak Farel suka padaku' kata Ade dalam hati.

"Well, sudah sampai thank's ya De!" Kata Dion sambil melambaikan tangan pada Ade dan bergegas pergi, karena di panggil teman-temannya.

"Ciee De! Siapa itu??" goda Cici. "Apaan sih, cuma kebetulan ketemu kok! Kalian sih, tinggalin aku ...." kata Ade kesal, sedangkan Naf, Dinda, dan Cici hanya tertawa.

Ade pov's

"Rasanya aku pernah bertemu dengan Dion sebelumnya, tapi di mana ya?" tanyaku dalam hati.

"Aduuhh, ini nih faktor pelupanya kambuh!" Kataku yang sukses mengundang perhatian Naf, Cici, dan Dinda.

"Kenapa?" tanya Naf. "Engga, lupa tadi taruh pulpen dimana hehe," cengirku. "Tuh di laci meja, De?" kata Dinda menunjuk laci mejaku. "Oiyah hehe thank's Din!" Jawabku tanpa membuat mereka curiga sedikitpun.

"Untung mereka nda curiga," kataku lagi dalam hati.

Lalu aku melihat Dion tersenyum padaku, dia dan teman-temannya melintas di depan kelasku membawa setumpuk buku ekonomi di tangan mereka.

Akupun membalas senyuman itu, "Aduuhh ketemu dimana ya??" pikirku lagi. Tiba-tiba Ibu Tiara guru Sejarah masuk, dan seketika kelas kami diam, maklum Bu Tiara adalah salah satu guru killer.

Saat di rumah,

"Dimana ya??" kataku masih berpikir dan mengetukkan jari-jariku di meja belajarku. Aku tidak tahu kenapa menjadi setertarik ini pada Dion yang pasti aku hanya ingin mengingatnya kembali.

Akupun keluar untuk pergi kekamar mandi, karena ingin buang air kecil. Dan tiba-tiba, "Ahaaa iya, di toilet waktu aku dihukum!" Ujarku senang telah mendapat jawaban dari pertanyaanku itu.

"De! Sudah belum? Cepat Mama juga mau nih ...." tegur Mama.

Akupun keluar sambil senyum-senyum sendiri, "De kenapa? Kesambet setan toilet?" tanya Mama khawatir, "engga Ma, udah lega!" Kataku pergi meninggalkan Mama yang masih timbul tanda tanya dikepalanya.

________*F*________

Yosh! Tunggu ya chapter selanjutnya, maklumi aja karena saya masih newbie hehe!
Happy read, dont forget to vote and comments ya!

fyi. Jangan lupa kunjungin cerita vanila26 yang lain ya ;)
-Little Tears
-The Hidden Love
-Another Feeling
-The Fault
-Fall For You

Oiyah vanila26 bakal ngedit cerita ini, biar enak bcanya, maklum waktu itu iseng ngebuat hihi^^

See you~

AIN-1

it's you ❤ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang