Epilog [END]

7.1K 184 21
                                    

Sinar matahari mulai memasuki kamar yang bernuansa biru laut, terasa hangat dan menyilaukan.

"Bangun de,"
"Bentar lagi ma"
"Bentar lagi apa? Nda jadi fitting baju?"
"Iya ade bangun"
"Ckck, seharusnya kamu tuh sudah siap jadi seorang istri"

"Apaan sih mama? Tenang aja, ade bakal jadi seorang istri yang sama kayak mama"
"Yaudah mandi sana"
"Iya mamaku sayang"

Dimeja makan,

"Gak terasa, anak kita semuanya sudah hampir semuanya menikah yah"
"Mama sedih? Harusnya senang dong .. Anak kita laku semua"
"Ih ayah! Mama kah kesepian"
"Tenang ma, ada ayah selalu disisi mama"

"Duh so sweetnya pagi-pagi"
"Kan ayah sama mama tinggal sama rama, jadi nda kesepian lagi"
"Ih, ayah sama mama itu tinggal sama carissa, kamu kan jarang pulang"
"Ramakan kerja ma"

"Kan nda harus ninggalin istri yang lagi hamil yah"
"Bener tuh kak rama, coba liat tuh kak carissa nurut aja, nda kasian apa?"
"Nda papa kok ma, carissa bisa tahan, lagipula rama kerjakan buat carissa sama anak-anak juga"

"Aduh, punya menantu yang kayak gini serasa di surga"
"Mama bisa aja, ayo sarapan"
"Oiyah nanti, dion yang jemput de?"
"Iya, yah ada apa?"
"Enda papa, lucu aja kalau ngebayangin kisah cinta kalian"

"Benar juga tuh, hasil menunggumu nda sia-sia de"
"Apaan sih kak rama"
"Oiyah rama, mendingan kamu sudah mulai ambil cuti, kasian tuh carissa sudah mulai masuk bulan ke-9"
"Iya ma, rama sudah ambil cuti sampai 3 bulan kedepan kok"

"Baguslah kalau begitu, jadi kalau ada apa-apa kamu jadi suami yang siap siaga!"
"Iya mamaku sayang"
"Loh rehan mana?"
"Masih tidur ma"
"Dia pasti kecapean habis diajak jalan-jalan sama dion kemarin"

"Pilihanmu berarti tepat de, jarang rehan langsung akrab sama orang baru"
"Bagus deh kalau begitu"
"Oiyah, bagaimana rencana liburanmu?"

"Mmm, aku, fila, dan fina akan berlibur di puncak? Kalau dipikir-pikir kami butuh udara yang segar untuk melepas stres"
"Baiklah have fun kalau begitu"

Di butik

"Apa ini tidak terlalu mencolok? Yang simple aja deh motif-nya"
"Itu bagus kok?"
"Tapi aku nda suka motif-nya dion"
"Yaudah kita liat-liat yang lain lagi ya"

Aku hanya mengangguk dan mulai mencari wedding dress yang lain.

"Ini bagus?"
"Benar tidak terlalu ribet juga"
"Baik akan aku coba yang ini"
"Apapun yang kamu pake pasti cantik kok"

'Blushing'

"Kalian tampak serasi"
"Terimakasih"

Author pov's

Di restoran

"Jadi kalian mau kepuncak?"
"Iya, aku pikir aku membutuhkan udara segar untuk menghilangkan stres dari pekerjaanku"

"Aku mau ikut"
"Hah?"
"Kenapa? .. Apa tidak boleh?"
"Tidak.. Bukan begitu, itu artinya aku harus memberitahu fila, fina dan cici untuk membawa pasangan mereka, biar adil"

"Itu benar, biar aku yang kabarin randy, beni, sama farhan"
"Kamu kenal suaminya cici?"
"Beni? Dia seperti rekan kerja"
"Lalu pacarnya fina?"

"Dia dokter yang merawatku saat itu, aku nda nyangka dia masih muda"
"Kamu sakit? Sakit apa?"
"Tidak, waktu itu hanya kecapean aja kok"

"Hufftt .. Kamu betul-betul butuh refreshing kalau begitu"
"Makanya aku bilang mau ikut?"
"Baiklah akan aku kabari kapan kita pergi"

3 hari kemudian,

it's you ❤ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang