Belajar S***h

2.5K 312 15
                                    

Selain belajar benar, kita juga harus belajar salah.

***

Sadar nggak, selama ini sistem pendidikan kita masih menggunakan satu macam standar yang diterapkan untuk semua orang. Itu tidak sepenuhnya salah, sebab begitulah cara paling mudah untuk menguji peserta didik dan menentukan kelulusan.

Namun, hal itu secara tidak langsung menuntut peserta didik untuk selalu benar hanya berdasarkan standar tersebut. Benar semua dapat nilai 100. Salah semua dapat nilai 0. Seakan-akan, derajat seseorang diukur dari ke-selalu-benar-an dia. Lho kok gitu?

Padahal, berdasarkan standar yang lain, mungkin saja dia salah.

Contohnya nih, menurut kalian, apakah selalu 10+10=20?

Iya benar, jika itu bilangan desimal, heksadesimal, atau oktal. Padahal, dalam bilangan biner 10+10=100. Kalau penasaran, coba deh cari di google tentang kalkulator bilangan ini.

Kesimpulannya, ada kemungkinan apa yang benar dalam suatu standar, belum tentu benar juga menurut standar yang lain. Artinya, selalu ada kemungkinan bahwa kita itu salah. Dengan demikian, belajar salah itu sama pentingnya dengan belajar benar.

Belajar salah dalam artian menerima kemungkinan bahwa kita dapat melakukan kesalahan. Kurang-kurangilah tersinggung kalau disalahkan orang, karena bisa jadi orang itu punya standar yang lain dengan kita. Bukan pula kita lantas merasa jadi makhluk paling hina sedunia setelah melakukan kesalahan, toh manusia itu sudah sewajarnya merupakan tempatnya salah. Justru, mestinya kita belajar dari kesalahan itu agar tidak terulang lagi.

Belajar salah pun termasuk menerima kemungkinan orang lain juga melakukan kesalahan. Tidak usah menuntut orang lain untuk selalu benar sesuai standar kita, karena mereka mungkin juga punya standar sendiri. Bukan juga memberi stempel pada orang yang salah akan selamanya salah, sebab bisa jadi suatu hari mereka belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya.

Yang paling penting, kita tetap harus punya sesuatu yang menurut kita benar dengan sebisa mungkin untuk tidak menyalahkan orang lain.

Seorang guru pernah berkata, "Pikirkanlah empat kemungkinan. Pertama, saya benar, dia juga benar. Kedua, saya benar, dia salah. Ketiga, saya salah, dia benar. Keempat, saya salah, dia juga salah. Dengan begitu, kamu akan bijak dalam bersikap."

Pelajaran Rahasia [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang