Bella menangis kencang setelah percintaan kasar yang Leon lakukan padanya. Hukuman yang Leon maksud, karena dirinya lancang keluar rumah dan berdekatan dengan Andrew.
Bella memeluk tubuhnya sendiri sambil mengusap perutnya yang terasa nyeri. Oke, ia masih sanggup bertahan. Ia masih percaya Leon akan berubah dan dendamnya akan hilang.
"Kamu pasti baik-baik aja kan sayang? Maafin papa ya? Papa sayang kok sama kamu. Dia hanya lagi marah sebentar." Gumam Bella pelan.
"Gausah pakai nangis. Ingat ya, jangan mengulang kesalahan lagi. Keluar rumah tanpa izin, dan ketemu mantan. Aku nggak suka."
Leon keluar dari kamar mandi dengan piyamanya sehabis membersihkan diri. Seharusnya Bella tidak perlu lebay seperti itu kan? Leon tahu batasan. Ia juga tidak ingin menyakiti darah dagingnya yang masih dalam kandungan. Leon hanya memberi Bella siksaan kecil yang tak terlalu menyakitkan.
"Sampai kapan?" Bella menatap Leon sendu. "Aku bakal nunggu kamu puas."
"Aku tidak akan puas!" Sahutnya dingin.
"Sebelum aku mati?"
Leon menyunggingkan senyuman sinis, lalu menarik dagu Bella dengan kasar.
"Itu benar." Lagi-lagi Leon menyahut dingin. "Aku tidak akan puas sebelum kamu mati." Bentaknya dengan menjorokkannya kasar, hingga membuat wanita itu tersungkur di atas ranjang.
"Jangn sok lemah biar dikasihani!" Teriak Leon disertai tamparan yang cukup keras. "Aku muak sekali melihat tampang sok lemah darimu. Jangan menarik simpatiku Bella, itu tidak akan berhasil."
Bella tersedu seraya mengusap wajahnya. Cukup, sepertinya ia tidak akan tahan dengan semua ini. Bella tidak akan kuat.
Sebelum berbuat lebih lanjut, ponsel Leon lebih dulu berbunyi. Ia pun segera membawanya keluar kamar ketika mengetahui bahwa panggilan itu dari anak buahnya. Pasti ada sesuatu yang penting jika mereka berani menelfon selarut ini.
"Ada kabar apa? To the point saja."
"Pertama tentang Bella, kami mendapat fakta bahwa dia bukan anak kandung Lina. Bella anak kakak dari Lina yang meninggal karena kecelakaan."
"A--apa?" Suara Leon mulai gemeteran.
"Kedua tentang ayahmu. Ternyata apa yang mereka bilang tentang pemabuk itu benar. Setelah mengetahui ibu anda meninggal, tuan Robert berubah. Beliau menyesal dan melampiaskan emosianya kepada Lina dan anaknya. Lina bahkan mendapat kekerasan fisik dan mental. Saya punya catatan medisnya dari psikolog. Tidak hanya Lina, tapi juga Bella dan Clarisa."
"Lalu siapa yang membunuh ayahku?"
"Saya masih mencari tahu, boss."
"Buru pelakunya." Gumam Leon seraya menutup panggilan.
Pertahanannya seketika luntur, hingga membuatnya terduduk lemas di lantai. Jadi bukan hanya dia yang menderita selama ini? Apa dendamnya selama ini salah?
Dan ternyata Bella sama sekali tidak ada sangkut pautnya? Bella tidak ada hubungannya dengan Lina dan ayahnya? Leon menjambak rambutnya sendiri dengan frustrasi.
Dengan langkah tergesa Leon beranjak masuk kekamar untuk menghampiri Bella. Untuk segera memohon maaf, namun yang ia temukan justru ruangan kosong. Tidak ada siapapun selain hanya keheningan.
Leon pun menuju kamar mandi, dan matanya dibuat terkejut dengan banyaknya darah yang ada di bak. Ditemukanya tubuh lemas Bella dengan luka sayatan di pergelangannya. Bella mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.
"Bella?" Teriaknya panik......
******
Mohon maaf, part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkan cerita lengkapnya, silahkan beli ebooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook.
Link pembelian ada di bio profil wattpad ini. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis melalui DM, atau WA di 085712089258
Pembelian PDF bisa dilakukan via WA
Price PDF dan Ebook : 33.000
Buku Cetak : 75.000
Untuk pembaca baru welcome!
Baca ceritaku selagi on going yaa, aku fast update. Karena kalau udah tamat akan lgsg di hapus sebagian part.
Yuk baca ceritaku yang lain... 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
War and Love
RomanceSama-sama diselingkuhi, Leon mengajak Bella yang merupakan adik kekasihnya, untuk membalas perbuatan Andrew dan Clarisa dengan cara berselingkuh juga. Mereka bermain game saling jatuh cinta supaya dapat move on. Mereka juga ingin membalas dendam d...