2

55 9 3
                                    

Ditempat lain, ada seorang gadis yang duduk santai sambil memainkan game di ponselnya tak lupa setumpuk cemilan yang menemani.

"Ck, lama banget sih mereka. Gak tau apa gue bosen nunggu. Berasa nunggu doi peka" gerutunya, lalu meletakkan ponsel nya dan memakan cemilannya.
Ketika sedang asik dan fokus dengan gerutuan serta memakan cemilannya tiba-tiba dari luar ada suara yang mengagetkan.

"Assalamualaikum, Della ngepet yok!" Teriak suara itu yang diyakini adalah sahabat gilanya, yaitu Rara.

"Bangsat, kagak usah tereak goblok" maki orang yang disampingnya. Bee

"Waalaikumsalam, yok lah tapi lu yang jadi babinya ya!" jawab Della dari dalam rumah.

Pintu pun terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan baju kebesaran dan hotpants.

"Yee anjir lu, kagak mau lah" ucap Rara saat pintu sudah terbuka.

"Ekhm, kita gak disuruh masuk nih?" Kata Bee

"Sorry, rumah gue bukan penampungan gembel" ujar Della

"Njirt, cantik-cantik gini dibilang gembel. Mbaknya gak ngaca kalo mbaknya juga udah kayak gembel juga" ucap Rara kesal

"Lagian kalian tuh habis ngapain coba" tanya Della kepada sahabatnya.

"Gara-gara si Rara gila nih. Ngajak bolos pas yang jaga piket Bu Wiwit mau gak mau ya harus manjat tembok belakang. Mana di sana lagi pembuatan selokan lagi" cerita Bee

"Dah masuk sana tapi bersihin diri kalian dulu" ucap Della

Setelah mereka berdua membersihkan diri dan mengganti seragam dengan baju santai yang mana mereka meminjam punya Della.

"Del, gimana hubungan lu sama dia?" Tanya Bee

"Hem ya gitu deh biasa aja" jawab Della

"Ngedrakor yok" ajak Rara

"Gak ah lagi males gue, mending gue tidur" ujar Bee

"Yee lu mah emang malesan nyet" ucap Rara menggeplak Bee dengan guling

"Bangkek lu Ra, sakit bego" kata Bee

Della hanya memperhatikan mereka dalam diam saja. Percuma memisahkan mereka berdua. Ujung-ujungnya bakal berantem terus baikan lagi. Gitu ae terus sampe nyamuk jadi laron.

"Del, lu ngapa dah? Galau? Sini cerita" kata Bee saat menyadari jika dari tadi Della hanya diam dan melamun saja.

Della tersenyum kecil, "Gue gak apa-apa, lagi ga mood aja gue" ucap Della

"Hemm, yaudah tapi kalo ada masalah cerita jangan diem kita bukan cenayang" ujar Bee

"Uchh sayang kalian deh" ucap Della lalu memeluk kedua sahabatnya.

"Eh gaes, kalian tahu gak kalo nanti malem Dark Side sama Wolfgank bakal balapan" ucap Bee

"Tahu darimana lu" tanya Rara

"Coba lu lihat grup angkatan katanya ada satu lawan lagi tapi gak tahu siapa" ujar Bee. Della masih menyimak. Diamnya bukan berarti dirinya tidak peduli, melainkan dirinya sedang berpikir.

"Kita ikut balapan" ucap Della tiba-tiba

Kedua sahabatnya tentu saja terkejut, "Hah? Yang beneran Dell?" Tanya Rara

Della menganggukkan kepalanya.

"Oke, gue daftarin dulu nama kita" ucap Bee sambil mengotak-atik ponselnya.

***
Malam pun tiba, area sirkuit balapan sangat ramai. Beberapa gank juga datang untuk melihat.
Apalagi sekarang yang turun adalah gank besar yang sangat terkenal.
Namun, ada beberapa pertanyaan karena ada satu lawan lagi yang menjadi penantang. Tidak ada yang tahu siapa mereka karena mereka mendaftar saat waktu penutupan tinggal hitungan detik.

"Gue denger ada satu lagi lawan kita" ujar Fajar

"Serius lu. Tapi siapa?" Tanya Attar

"Gue gak tahu, gue kira cuma kita bertiga aja ternyata ada lawan lagi" ucap Fajar.

"Vai, lu tau gak siapa lawan lu ini?" Tanya Rafli

"Nggak. Tapi kek nya seru kalo ada lawan baru" ujar Livai

"Tapi inget Vai, ada si Gilang. Tuh manusia setengah belut pasti curang" ucap Vall menginginkan.

"Pasti, kalian tenang aja. Dia licik gue bisa lebih licik. Selagi bisa dengan cara elegan kenapa harus pake cara murahan" ujar Livai dengan seringai tipis.

***

"Lawan lu kali ini bukan cuma di Lipan sama bekantan cempreng Max" ucap Rama

"Gue tahu, kayaknya bakal seru balapan malam ini" Max berujar sambil berjalan ke arah motornya.

"Eh si Ryan jadi ikut kesini gak" tanyanya kepada sahabatnya

"Gak tahu, katanya sih iya" jawab Max

"Woy curut lu ngapain? Nyari mangsa?" Tanya Sandi kepada Rama

Tiba-tiba ponsel Max berdering pertanda ada telpon masuk.

"Hmm, paan"

"...."

"Lah, yaudah deh"

"...."

"Hem, gak apa-apa. Masih ada Sandi sama Rama jadi sans aja"

"....."

"Yaudah, bye" Max pun mematikan telponnya.

"Siapa Max?" Tanya Sandi

"Si Ryan bilang dia gak jadi kesini" ucap Max

"Lah kenapa?" Tanya Rama

"Ada urusan urgen katanya, tapi yaudah lah" ujar Max

"Gue kesana dulu" ucap Max lalu menaiki motornya dan menuju ke garis start.

Area balapan semakin ramai saat ini karena tiga leader gank yang sama-sama terkenal sudah berada di garis start. Saat ini mereka hanya tinggal menunggu satu pembalap lagi.

"Lu berdua siap-siap kalah aja" ujar Gilang dari balik helmnya

"Kita lihat aja ntar" ucap Max

"Jangan kepedean terlalu tinggi" kata Livai

Percakapan terhenti ketika tiga motor memasuki area balapan. Satu di antaranya menuju garis start. Setelah itu balapan dimulai.






























-

-

-

-

-

-

Haii back lagi xixixixi

Astaghfirullah ni agak keluar konteks😭
Mengresah Dee emang-'

Dahlah mengcapek....

Verein für MotorradkinderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang