-Gak usah banyak gaya, kalau lu pulang cuma bawa dendam yang semakin membara.
-Loojuke
=======================================
Suasana benar-benar kacau saat Livai, Max dan kawan-kawan sampai disana. Sekolah telah di serang, tanpa banyak kata mereka langsung terjun ke Medan pertempuran. Fiks udah kayak perang Mahabarata pake turun ke Medan perang segala(。•́︿•̀。)
Seorang pemuda mendekati Livai dan Max. "Wow, wow. Ini pahlawannya Budi Utomo" ujarnya
"Cih, ada masalah apa lu sama kita. Hm?" Tanya Livai
"Gak usah pura-pura bego. Lu sama dia 'kan yang udah nyerang temen gue" ucap Gilang menunjuk Livai dan Max
Yups, yang melakukan penyerangan itu adalah Gilang dan teman-temannya. Gilang yang tidak terima ketika salah satu temannya dihajar oleh mereka.
"Gue? Nyerang temen lu?" Tanya Max
"Kurang kerjaan banget" imbuhnya
"Halah gak usah ngelak, di lokasi kejadian ada gelang yang jadi identitas kalian" ucap Ruly
"Buktinya mana?" Tanya Livai
Galang mengambil sesuatu di kantong celananya, lalu menunjukkan kepada Livai dan Max. "Gimana? Masih mau ngelak lagi?"
Livai dan Max terkejut, bagaimana bisa gelang dan slayer yang menjadi identitas gang mereka ada di lokasi yang mana mereka sama sekali tidak melewati lokasi tersebut.
"Ini pasti ulah temen lu kan Vai, lu mau ngejatohin Wolfgank" ucap Max
"Murahan" sambung Rama.
"Lu goblok apa bego sih, lu gak lihat itu juga ada slayer gang gue. Gimana caranya gue sama temen-temen gue ninggalin jejak kita kalau gue berniat ngetohin lu" ujar Livai
"Udah lah kalian tuh emang manusia licik" sahut Gilang
"Serang!!!"
Livai dan Max tidak tinggal diam, mereka juga mulai ikut bertarung. Keadaan sekolah benar-benar kacau.
"Ck, cuma segitu kemampuan lu? Gue kira keren" ucap Vall yang sedang bertarung dengan Unai
"Bacot, njing" ucap Unai, sambil melayangkan pukulan namun masih bisa ditangkis oleh Vall.
Pertarungan itu berlanjut hingga suara sirine polisi membuat mereka kalang kabut. Max yang masih bertarung dengan Gilang seakan bisu, dirinya masih saja memberikan pukulan untuk Gilang.
"Bangsat, udah. Dia bisa mati goblok" ucap Livai setengah tidak tega melihat Gilang yang tak berdaya.
"Udah Max, mending kita sekarang cari tahu siapa yang berniat nge-adu domba kita" kata Rama
Max pun menghentikan pukulannya, namun tetap memberikan tatapan tajam kepada Gilang.
"Ahhrggg" teriak Max menjambak rambutnya sendiri.
Setelah perkelahian berhenti, tiga orang gadis keluar dari semak-semak yang ada di sebelah pos satpam sambil tertawa.
"Anjirt gue ngakak asli" ucap salah gadis itu
"Bener, perut gue sampe sakit ini" sahut teman gadis itu
Dan seorang gadis yang mematikan suara sirine dari hpnya. Gadis itu meniup permen karet lalu meletuskan nya. "Ck, mental apaan tuh. Baru denger sirine aja udah kalang kabut" ucapnya
"Kalau masih mental ampas gak usah sok-sokan berantem. Malu-maluin gender" timpal temannya.
Sebenarnya sirine itu hanya nada dering ponsel dari gadis itu. Niatnya mereka mau membolos sekolah, tapi tidak sengaja melewati SMA Budi Utomo dan melihat tawuran tersebut. Karena pertunjukan yang diberikan mereka cukup membosankan akhirnya mereka mempunyai ide untuk mengerjai mereka.
"Buat lu, mending pulang deh" ucap Della ke arah Gilang
"Mending pulang, mandi trus makan habis tu bobo" kata Rara
"Lu tidur mulu njir" ujar Bee kepada Rara
"Biarin wlekk" jawab Rara mengejek
"Dan buat lu yang semua, mending masuk sekolahan terus ke ruang BK. Biar guru gak usah repot manggil kalian" ucap Della kepada Livai dan Max dkk.
"Gaes cabut" ucap Della
Della dan kedua sahabatnya pun berlalu, mungkin mereka akan mencari hiburan lain. Karena di sini menurut mereka hanya tempat yang membosankan.
"Buat lu, cari tahu dulu sebelum lu nuduh orang" ucap Livai
"Kalian yang luka, langsung ke UKS sisanya langsung ke ruang BK" seru Livai
Max dkk juga melakukan hal sama, hanya saja pandangan Max masih berfokus ke pada tiga gadis tadi. Bahkan saat mereka sudah tidak terlihat Max masih memandangi jalanan itu.
"Max, lu mau disana sampe kapan?" Tanya Sandi
"Hmm" gumam Max lalu berjalan ke dalam sekolah.
Gilang dan teman-temannya juga pergi meninggalkan SMA Budi Utomo. Namun, kilatan api permusuhan masih terpancar jelas di mata Gilang.
"Cabut, kita ke rumah sakit dulu" ucap Gilang
"Lang, mending kita obatin luka lu dulu" ujar Unai karena tidak tega melihat luka di tubuh Gilang karena ulah Max.
"Iya kita mampir warung bentar buat obatin luka lu, Lang" kata Ben.
"Dan kalo lu gak mau, jangan harap kita bakal izinin lu ke rumah sakit" imbuh Ben. Ia tahu kalau Gilang adalah orang yang keras kepala. Makanya ia sedikit memberi ancaman.
"Hmm, kita ke warung biasa" final Gilang, badannya terasa sakit semua. Jadi ada benarnya juga usul teman-temannya.
Galang dkk pun menuju warung yang biasa mereka gunakan sebagai tongkrongan mereka. Sesampainya disana mereka disambut oleh mbok Inem pemilik warung.
"Ya Allah, aden-aden ini habis berantem lagi" kata Mbok Inem
"Biasa mbok, masalah cowok. Kalo gak berantem gak seru mbok" ucap Ruly sambil mengambil gorengan yang masih hangat.
Gilang juga mendudukkan dirinya dan mengambil P3K, "mbok bisa bantuin saya ngobatin ini" ujar Gilang.
Mbok Inem pun dengan senang hati dan telaten mengobati luka Gilang. Di mata beberapa orang geng motor mereka adalah geng motor nakal yang suka membuat onar. Namun, buat Mbok Inem mereka adalah orang-orang baik yang salah jalan saja.
•
•
•
•
•
•
Hai gaes back lagi ni sama Dee:)
Lama ya up nya:') Mon maap ya biasa otak kadang lepas jadi gak bisa mikir.
Nah kenapa beda sama caption yang di awal? Bukan beda cuma tersirat aja jadi bukan tertulis:)
Kita tuh baik di mata orang yang tepat sama kayak kita tuh cakep di mata orang yang suka sama kita.
Jangan lupa tinggalkan jejak. Panji aja ninggalin jejak masa kamu enggak:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Verein für Motorradkinder
Teen FictionMengandung kata-kata kasar!!!! - - - - - Cerita biasa aja kok gak ada istimewanya, soalnya bukan kamu yang istimewa buat Dee:v Gak ada yang spesial soalnya bukan martabak Gak ada bedanya soalnya karetnya cuma satu paling yang beda cuma warna aja:v ...