Fɪɴᴀʟᴇ (END) ✔︎

474 49 42
                                    

Flashback.

Sebulan yang lalu membuat Hyeonjin pusing bukan main. Di tengah persiapan pernikahan kakaknya, ia harus mendapat tamu yang cukup merepotkan baginya. Tiba-tiba saja Jungwon datang kembali ke Indonesia. Hyeonjin awalnya tidak tau jika Yeonjun mengundang Jungwon, ternyata undangan pernikahannya dikirim lewat email, dan sekarang Hyeonjin sedang berada di cafe bersama Jungwon.

"Gue balik," ucap Jungwon.

"Udah tau," jawab Hyeonjin datar.

"Lo gak kangen gitu hampir 3 tahun gak ketemu?"

"Tiap hari juga lo ngechat gue. Sebel ya gue sama lo, dulu pergi gak pamit, sekarang dateng gak ngabarin dulu, makin kesel tau gak sih, temen macem apa lo?" Jungwon malah terkekeh, baginya, Hyeonjin jika galak akan menjadi semakin menggemaskan.

Tak lama seseorang membawakan nampan berisi 2 gelas minum yang dipesan Hyeonjin dan Jungwon.

"Silahkan."

"Makas–Loh? Jeongwoo?"

"Hyeonjin?"

"Kok lo di Indo?"

"Oh itu, aku ada reuni kemarin, terus juga ngurus cafe ini, udah lama gak balik."

"Ini cafe lo?"

"Iya, punyaku."

"Wih keren."

Jungwon merasa tidak diperhatikan dan hanya menjadi pajangan.

"Eh Jeongwoo, kenalin ini Jungwon, temen gue, dia kuliah di Seoul. Dan Jungwon, ini Jeongwoo, kita kenal pas gue di Seoul waktu itu, dia bantuin gue nyari Kak Yeonjun yang ilang."

Jungwon dan Jeongwoo saling berjabat tangan. Berbeda dengan Jeongwoo yang tersenyum ramah, sedikit senyuman bahkan tidak ada pada raut wajah Jungwon. Sudah pasti, cemburu.

Hyeonjin menjadi sering datang ke cafe milik Jeongwoo karena undangan cowok Korea itu, selain itu juga cafe Jeongwoo nyaman dan cocok untuk tempat mengerjakan tugas kuliah.

Jeongwoo melihat Hyeonjin duduk sendiri seperti biasa di salah satu bilik kaca.

"Sibuk banget akhir-akhir ini?" tanya Jeongwoo hangat sambil menyodorkan segelas Vanilla Latte.

Hyeonjin cemberut, "Capek banget revisi skripsi, udah 2 kali skripsi gue di tolak, mana banyak typo."

"Hmm, lo aja kurang teliti mungkin."

"Capek." Hyeonjin menidurkan kepalanya pada kedua tangannya yang terlipat di meja. Jeongwoo memberanikan diri untuk mengusap lembut kepala Hyeonjin, ternyata Hyeonjin diam saja, tapi tiba-tiba punggung tangan Jeongwoo dipegang oleh Hyeonjin dan gadis itu mendongak.

"Lanjutin, gue butuh penenang," ucap Hyeonjin, Jeongwoo terkekeh kemudian melanjutkan acaranya mengusap pucuk kepala Hyeonjin.

"Hyeon, kalo semisal gue suka sama lo gimana?" tanya Jeongwoo.

"Boleh, tapi lo harus berjuang mati-matian," kini mereka saling menatap, "soalnya bukan cuma lo aja yang berjuang, tapi lo inget cowok yang namanya Jungwon kemarin? Dia juga deketin gue lagi, dan selama 3 tahun gue belum jawab dia."

Previously + After All ft Jungwon Enhypen [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang