SY : 2

359 57 2
                                    

"Minju ayo turun, nak... Ayah udah masakin makanan kesukaan kamu." Teriak eunseo dari dapur.

Tak lama kemudian Minju datang ke dapur dengan seragam lengkap ditubuhnya.

"Tumben kamu udah rapi?" Ucap Eunseo.

"Ihhh jangan mulai deh yahh." Jawab kesal Minju.

"Iya maaf-maaf." Ucapnya sembari terkekeh.

"Oh iya gimana sekolah kamu? Baik-baik aja kan?" Tanya Eunseo mendahului.

"Baik-baik aja, tapi aku sedih yahh."

"Sedih kenapa?" Tanya Eunseo cemas.

"Besok lusa disekolah ada pertujukan untuk memperingati hari ibu, semua teman-temanku datang bersama kedua orang tuanya lengkap." Jelas Minju sembari tertunduk sendu melihat makanan dihadapannya.

Eunseo yang mendengar itu pergi menghampiri kursi Minju dan memengang tangan putrinya itu.

"Kamu tidak perlu sedih kan ada ayah, ayah juga adalah mama mu." Ucapnya sembari mengelus Surai hitam Minju.

Minju tersenyum mendengar perkataan Eunseo, sebenarnya Minju ingin sekali menanyakan seperti apa sosok ibunya yang sebenarnya. Tetapi Eunseo selalu berkata ia adalah seseorang yang baik.

"Udah ya jangan sedih, kalo kamu sedih ayah juga sedih." Ucap Eunseo kembali.

"Ayo sekarang kamu habiskan makanannya, kalau tidak habis ayah akan menyuapimu." Perintahnya sembari tersenyum. Minju ikut tersenyum dan menuruti perintah Eunseo.

🎨+++🎨

Disebuah ruangan putih Bona terbangun dan melihat disekelilingnya ada dua orang pria berpakaian polisi tengah berdiri dihadapannya.

"Apakah kau sudah baikkan nona?" Tanya salah satu polisi itu.

Bona hanya bisa mengangguk karena ia masih sangat lemas.

"Boleh kami tahu siapa nama anda?" Ucap seorang polisi berpakaian Intel.

"Nn-namaku Bona." Jawabnya karena masih lemas.

"Boleh kami bertanya dimana keluarga anda?" Tanya polisi yang tengah memegang walkie talkienya.

"Aku tidak tau pak, aku ingat rumahku tetapi saat aku pulang kemarin dalam semalam rumahku telah berubah menjadi seperti rumah yang telah terbengkalai." Jelas Bona panjang lebar.

"Sepertinya anda masih dalam pengaruh obat, bagaimana bisa rumah hanya semalam saja sudah terbengkalai?"

"Aku juga, tidak tau pak." Jawab Bona.

"Tetapi yang aku ingat adalah aku baru saja terbangun dari mesin buatanku sendiri, saat aku terbangun ruangan laboratorium milikku telah berubah menjadi gudang yang sangat kotor dan..." Bona menjeda ucapannya sembari mengingat-ingat yang apa yang terjadi kemarin.

"Ohh iya karena pintu laboratorium terkunci, lalu datang seorang satpam muda yang membuka pintu dan ia terkejut melihatku... Dia langsung menyodorkan tongkat kepadaku dan dia tidak percaya jika aku adalah pemilik ruangan laboratorium itu. Lalu ia berkata tempat itu sudah lama terkunci sekitar 17 tahun." Jelasnya lagi.

"Haahhh, bolehkah kami tau dimana laboratorium tersebut?" Tanya polisi yang satunya lagi.

"Di jln. Cantabile no 526." Jawab Bona.

"Baiklah, selagi kau masih belum pulih kau harus tetap disini. Kami akan mengabarimu jika kami menemukan sesuatu."

Bona mengangguk lalu kedua polisi itu pun pergi meninggalkannya sendirian diruangan bersama dengan beberapa orang pasien lain yang ditemani keluarga mereka.

🎨+++🎨

Eunseo kini tengah duduk diruangan kantornya, kini ia menjabat menjadi direktur utama di perusahaan milik keluarganya.

Hari ini perkerjaannya tidak terlalu banyak, jadi sekarang bisa sedikit bersantai sembari melihat sebuah foto kecil yang ia simpan di dompetnya.

"Aku yakin kamu masih hidup." Gumam Eunseo sembari melihat foto tersebut sesekali mengecup foto itu.

"Aku mohon kembalilah Bona kami berdua sangat menantikan kehadiranmu kembali." Ucap Eunseo sembari menyeka air mata yang mulai membasahi pipinya.

Disaat Eunseo tengah larut dalam kesedihannya. Sebuah ketukan pintu dari luar ruangan terdengar cukup jelas, dan membuatnya buru-buru menghapus air matanya.

"Silahkan masuk." Perintah Eunseo.

"Maaf pak sepertinya klien kita ingin mempercepat meeting hari ini, mereka sudah menunggu diruangan meeting." Ucap seorang sekretaris bernama Winwin sembari membungkuk.

"Baiklah, sampaikan aku akan segera kesana 5 menit lagi." Jawab Eunseo.

"Baiklah pak." Ucap Winwin lalu pergi meninggalkan ruangan Eunseo.

Setelah itu ia langsung memasukkan kembali foto itu kedalam dompet dan pergi meninggalkan ruangannya tersebut.










[Note]
Happy reading, jangan bosen ya🤗 maaf yg jadi suaminya Bona aku ubah jadi Eunseo🤭

𝚂𝚝𝚊𝚢 𝚢𝚘𝚞𝚗𝚐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang