Alarm sekolah pagi berbunyi sekitar jam 7.00 menandakan belajar akan segera dimulai. Tak terkecuali kelas Minju yang sedari tadi sudah siap untuk belajar.
Tak berselang waktu seorang ibu guru datang membawa buku ditangannya.
"Selamat pagi anak-anak." Ucap guru bernama Jiho itu.
"PAGI." ucap kompak semua murid yang berada dikelas.
"Sebelum belajar ibu akan menyampaikan sesuatu." Ucap Jiho dengan wajah berbinar.
"Apa itu Bu?" Tanya Heejin.
"Hari ini kalian kedatangan murid baru."
Satu murid bersuara. "Murid baru?" Kemudian semuanya pun bersuara dan membuat kelas menjadi bising.
Jiho yang melihat suasana dikelas yang bising, menjadi tegas. "ANAK-ANAK MOHON UNTUK DIAM." ucapnya agak teriak.
"Sebelumnya kalian diam dulu, sebelum ibu melanjutkan bicara. Mengerti!?"
"Mengerti Bu!" Ucap serentak.
"Baiklah."
Jiho menoleh kesamping "silahkan masuk."
Semua murid laki-laki yang berada dikelas seketika terdiam ketika murid baru itu masuk kedalam kelas.
"Silahkan perkenalkan namamu." Ucap Jiho kepada murid itu.
"Perkenalkan nama saya Kim Jiyeon, saya murid pindahan mohon kerja samanya."
Heejin terpana melihat murid baru tersebut. "Wahhh cantiknya..." Gumamnya.
"Minju, Minju bangun~~" Heejin berusaha membangunkan Minju disampingnya.
"Iya kenapa?"
Heejin melihat Minju terbangun merasa kaget karena ada beberapa tinta dimuka Minju akibat dari pena yang dipegang oleh Minju saat tidur.
"Ehh muka kamu kenapa banyak tinta?"
Minju yang mendengar perkataan Heejin langsung mengambil sebuah kotak bedak berkaca yang ada di saku jas nya "Wehhh..."
"Hahahaha muka kamu cemong." Ledek Heejin.
:<=>:
"Jiyeon silahkan kamu duduk disebelah Ryujin." Suruh Jiho.
Bona mengangguk lalu pergi ke meja yang disuruh Jiho tadi.
"Murid baru ya?" Tanya Ryujin.
"Iya." Jawab Bona ramah.
"Kenalin aku Ryujin." Ucap Ryujin sembari menyodorkan tangan kanannya mengajak berkenalan.
"Aku Bon~~ eh maksud aku Jiyeon." Hampir saja Bona keceplosan.
"Wahhh cantiknya."
"Kamu kenapa Heejin?" Tanya Ryujin yang berada dibelakangnya, dengan Minju yang sedari tadi membersihkan wajahnya dengan kesal.
"Hahhh enggak, kenalin nama aku Heejin." Heejin menyodorkan tangannya ke Bona.
"Jiyeon." Bona tersenyum.
Ryujin memutar bola matanya malas ke arah Heejin. "Gak jelas kamu jin."
"Ehh kamu kan? Jiyeon?" Minju bersuara ketika melihat Bona.
"Hehehe iya"
"Wahhh gak nyangka kita bakal sekelas." Ucapnya bahagia.
"Kamu udah kenal nju?" Tanya Heejin.
Minju mengangguk. Bona merasa senang karena sekarang ia sudah sedekat ini dengan minju, berkat ide aneh Jisoo.
🎨+++🎨
"Sampai disini saja rapat untuk hari ini. Saya ucapnya terimakasih kepada kolega-kolega berserta staff yang menghadiri rapat hari ini." Eunseo membungkuk memberi hormat kepada semua orang yang berada diruang rapat.
"Sama-sama tuan, saya berterimakasih karena anda ingin bekerja sama dengan kami." Ucap salah seorang direktur kantor.
"Sama-sama tuan." Ucap Eunseo hangat.
Satu persatu orang-orang yang berada di ruang rapat keluar dan meninggalkan Eunseo sendirian disana. Eunseo yang tengah sibuk melihat-lihat berkas yang berada di meja terhenti ketika ada seorang wanita masuk ke ruangan itu.
"Masuk."
"Chengxiao?kamu kenapa kesini." Tanya Eunseo heran.
"Aku sengaja datang kesini mau kasih kejutan sama kamu." Jawab Chengxiao dengan senyumannya.
"Kejutan apa hemm?" Goda Eunseo dengan muka playboynya.
"Ihhh jijik tau muka kamu digituin terus."
"Hehehe maaf-maaf."
"Jadi? Apa kejutannya."
"Ayah kamu sudah memutuskan kalo pernikahan kita akan berlangsung dalam 3 Minggu lagi." Ujar Chengxiao bahagia.
"APAA?"
"kamu kenapa kok kayak gak seneng gitu?"
"Bukan itu maksud aku. Tapi itu terlalu cepat."
"Bukan nya lebih cepat lebih baik?"
"Aku tahu tapi~~"
"Apa kamu gak mau menikah denganku?" Tanya Chengxiao sedikit menohok.
"Aku mau..."
Chengxiao tidak percaya dengan ucapan Eunseo yang seperti tidak setuju dengan hal ini.
"Tapi ini terlalu cepat xiao."
"Ayolah seo, kenapa kamu seperti ini."
Eunseo tidak bisa menjawab perkataan Chengxiao karena sebenarnya ia tidak bisa menikahinya secepat ini.
Untuk saat ini ia masih belum bisa melupakan Bona, walaupun sekarang sudah ada wanita yang baru saja ia cintai.
Eunseo masih tetap belum bisa melupakan Bona. Ia percaya jika saat ini Bona masih hidup dan ada diantara mereka.
"Maaf." Lirih Eunseo.
"Maaf? Untuk apa?"
"Sebenarnya aku belum bisa melupakan Bona." Uncap Eunseo sembari tertunduk.
Chengxiao menjadi kesal dengan perkataan Eunseo.
"Jadi kamu tidak mencintaiku?" Ucapnya dengan menahan emosi.
"Bu-bukan.."
"Aku benar-benar kecewa denganmu seo." Dengan kemarahan Chengxiao meninggalkan Eunseo.
"Tunggu kamu mau kemana xiao." Tahan Eunseo dengan memegang tangan kanan Chengxiao.
"Lepasin seo!"
"Tapi~~"
"Aku bilang lepasin!"
"Aku bisa jelasin semuanya xiao, tunggu..."
"Aku gak mau mendengar penjelasan dari kamu." Ucap Chengxiao marah dengan melepaskan pegangan tangan Eunseo yang ada ditangannya dengan kasar.
"Tunggu..."
Eunseo mulai merasa tidak enak kepada Chengxiao atas perbuatannya tadi.
"Ahhh sial kenapa aku harus bicara seperti itu kepadanya." Ucapnya frustasi sembari mengacak-acak rambutnya.
[Note]
Hehehehe bingung lagi mau bikin note apa... Ehh yahhh sedih Jumat besok dah mau final aja gp999, boleh minta bantuan gak? Yg punya apk universe bantu vote su ruiqi sama Shen xiaoting ya..😭 plisss selamatkan pick aku, setelah kehilangan pick pertama cai Bing mohon bantuannya ya... Supaya mereka debut bareng...😢 Yukkk ujung ayo bantu🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚝𝚊𝚢 𝚢𝚘𝚞𝚗𝚐
Fanfiction【BUDAYAKAN VOTE DAN FOLLOW SEBELUM BACA!!】 Bagaimana jadinya jika seorang ibu muda yang dinyatakan hilang 17 tahun lalu kembali dengan tubuh yg sama seperti 17 tahun lalu. Hal itu terjadi pada Bona yang harus merelakan waktunya selama 17 tahun karen...