Sudah satu minggu ini Bona tinggal bersama Jisoo di apartemennya. Bagaimana dengan rencana Bona untuk mendekati keluarganya kembali? Rencananya masih berjalan tetapi Bona, masih belum menemukan celah untuk bertemu dengan Eunseo.
Contohnya kemarin ia mendapatkan tugas kelompok, dan kebetulan satu kelompok dengan Minju. Mereka semua sebenarnya mau mengerjakan tugas itu di rumah Minju tapi karena Ryujin memaksa untuk memilih dirumah Heejin akhirnya mereka semua sepakat.
Tapi tenang saja selama seminggu ini Bona sudah sangat dekat dengan Minju. Mereka sudah seperti teman dengan begitu cepat, padahal jika Minju tau Bona adalah ibu kandungnya mungkin akan lebih dekat lagi.
Akhir pekan ini Bona hanya berdiam diri di apartemen, sangat bosan. Tapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa menghubungi Minju karena tidak tau cara untuk menggunakan ponsel canggih yang baru saja ia beli. Alhasil akhir pekannya hanya digunakan untuk menonton tv saja.
"Mau kemana jis?" Tanya bona, ketika Jisoo membawa tas belanja.
"Mau ke supermarket nih, stock makanan mau abis." Jisoo masih sibuk mengecek daftar barang yang harus ia beli.
"Ikut dong, bosen diem terus." Ucap Bona.
"Ayo."
Bona yang duduk sekarang berdiri dan buru-buru ke kamarnya untuk berganti pakaian.
"Tunggu bentar, aku ganti baju dulu." Jisoo mengangguk lalu menunggu Bona di depan pintu apartemen.
Sekitar 8 menit Jisoo menunggu, akhirnya yang ditungguin muncul.
"Ayo Jis!" Ajak Bona.
Mereka berdua pun turun dari lantai 4 menuju area parkiran untuk berangkat ke supermarket.
🎨+++🎨
Dikediaman keluarga kecil son. Eunseo tengah memanaskan mobilnya hari ini ia ingin pergi ke supermarket untuk membeli alat-alat kantor sekaligus cemilan untuk dirumahnya.
Berbeda dari biasanya kali ini ia pergi sendiri, karena sang supir pribadinya sedang tidak enak badan jadi untuk beberapa hari kedepan mau tidak mau Eunseo harus mengemudikan mobilnya sendiri.
"Minju~" Teriak Eunseo dari luar rumah.
"Kenapa yah?" Eunseo yang baru saja memanggil Minju langsung kaget karena yang dipanggil muncul secara tiba-tiba dibelakangnya.
"ASTAGA!!" kaget Eunseo sembari memegangi dada nya. Minju yang baru datang juga ikut kaget.
"Kamu, bikin kaget aja. Bisa gak sih kalo jalan itu gak cepet kayak gini, kan jadi horor jatohnya." Omel Eunseo.
"Hehehh, lagian ayah manggilnya kayak dihutan. Orang dari tadi Minju duduk diayunan." Setelah dipikir-pikir benar juga tadi kan Minju diluar bersamanya, kenapa ia berteriak ke dalam memanggilnya.
"Haduh kamu ini, ya udah sekarang kamu mau ikut gak ke supermarket?" Tanya Eunseo.
"Gak ah, males kalo ke supermarket sama ayah. Ayah kan suka lama kalo bandingin barang." Tolak Minju.
"Yakin??" Eunseo yang melihat wajah putri nya seperti bimbang antara ingin ikut atau tidak mulai menggoda
nya."Yakin kok." Minju mantap menjawab.
"Eumm, yakin gak mau nih?" Goda Eunseo yang membuat Minju jadi ilfil karena kelakuan bapak 1 anak ini.
"Ihh, ayah bisa gak sih jangan kaya gitu. Jelek tau muka ayah kayak gitu."
"Ya ampun, orang ganteng gini kamu bilang jelek. Kamu tuh ya sebelas dua belas sama mama kamu." Eunseo mengusap muka mulusnya pelan.
"Ya udah kalo gitu, ayah pergi dulu. Awas jangan nerima tamu kalo gak ada ayah." Peringat Eunseo yang dianggukki Minju, kenapa Eunseo ngelarang tamu datang disaat dirinya gak ada? Karena dulu waktu Minju masih umur 5 tahun pernah ada orang datang kerumahnya, disaat Eunseo sedang keluar. Minju yang sendirian dan tidak tahu apa pun membukakan pintu untuk orang itu, dan kejadian tak mengenakan pun terjadi Minju hampir saja diculik. Tapi beruntungnya sopir pribadi Eunseo yang baru saja melamar ke kediaman melihat hal itu, dan menggagalkan penculikannya.
"Oke, siap"
"Ya udah Ayah pergi dulu ya." Eunseo menaiki mobilnya dan dianggukki oleh Minju sambil berlari kecil ke arah gerbang untuk membukanya.
🎨+++🎨
"Wahh Jisoo, ini bukannya supermarket yang dulu kita sering kesini kan?" Bona baru menginjakkan kembali ke tempat dimana semua kenangan bersama sahabatnya dan Eunseo terukir.
"Iya, memang hanya sedikit perubahan tetapi semuanya lengkap disini." Jelas Jisoo sembari mendorong troli.
"Sedikit perubahan bagaimana. ini jauh lebih besar dari dulu, terakhir aku kesini hanya satu lantai saja." Kagum Bona sembari melihat-lihat keatas lantainya yang berada tiga lantai.
"Bon, kita ke spot daging yuk. Hari ini aku mau masak."
"Tumben, biasanya kan beli cepet."
"Sekali-kali lah bon, bosen instan terus." Bona mengangguk dan mengekori Jisoo dari belakang.
:<=>:
Eunseo baru saja sampai di parkiran supermarket, tidak banyak yang Eunseo beli hari ini karena ia sudah belanja bulanan beberapa hari yang lalu bersama Minju. Kini ia tengah memilih-milih merek alat kantor yang bagus dan murah, memang Eunseo ini sebenarnya tipikal orang yang boros tapi semenjak Bona tidak ada ia berubah menjadi orang yang sangat hemat.
"Mending yang mana ya, yang ini atau yang ini." Gumam Eunseo sembari memegang kedua kertas hvs beda merk.
"Ini aja deh lebih murah sama banyak." Setelah berpikir panjang akhirnya Eunseo memutuskan untuk mengambil hvs yang berada ditangan kanannya.
Di kasir saat sedang membayar Eunseo mendengar suara samar mirip yang selalu ia dengar dulu dari belakangnya. Ketika melihat ke belakang ia melihat seseorang yang selama ini ia cari, tapi sayangnya terlambat ketika Eunseo mau mengejarnya orang itu sudah pergi jauh keluar area supermarket.
[Note]
Yeaaaa akhirnya up juga😭 maaf chapter ini agak cringe sama kepanjangan juga ceritanya, soalnya aku lupa lagi alurnya mau coba baca lagi abis ini😢😅 btw jangan lupa vote nya ya sama mampir cerita sebelah wkwkwkk... Kalo ada yang kurang nyambung komen aja okeh👌 byeeee sampe ketemu Minggu depan.MINAL AIDZIN WALFAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚝𝚊𝚢 𝚢𝚘𝚞𝚗𝚐
Fanfiction【BUDAYAKAN VOTE DAN FOLLOW SEBELUM BACA!!】 Bagaimana jadinya jika seorang ibu muda yang dinyatakan hilang 17 tahun lalu kembali dengan tubuh yg sama seperti 17 tahun lalu. Hal itu terjadi pada Bona yang harus merelakan waktunya selama 17 tahun karen...