"Udah pulang?" Tanya Eunseo yang melihat Minju baru masuk ke rumahnya.
Minju mengangguk. Tetapi pandangan Eunseo sekarang malah teralihkan dengan luka yang berada di lutut Minju.
"Lutut kamu kenapa?"
"Ohh itu, tadi gak sengaja jatoh." Ucap Minju.
Eunseo mulai khawatir. "Kesini kamu." Perintahnya.
Minju menuruti perintah ayahnya, ia lantas duduk disofa dekat Eunseo.
"Gak parah kan?" Tanya lagi.
Minju menggeleng lalu tersenyum. "Gapapa kok."
"Beneran gapapa?"
"Iya gapapa."
"Kamu tadi pulang sekolah kemana dulu?" Tanya Eunseo.
"Aku ke taman."
"Taman?"
"Iya taman yang dulu ayah sering kunjungi sama mama."
Eunseo terdiam "kamu kenapa sendirian kesana? Kenapa gak ajak ayah?"
"Kan ayah biasanya selalu sibuk." Jawab Minju sembari memutar bola matanya malas.
"Iya, iya mulai hari ini ayah janji deh... gak akan sibuk lagi." Ucap Eunseo sembari tersenyum melihat tingkah laku putrinya. Minju ikut tersenyum, setelahnya keduanya asik dalam obrolan topik yang baru.
🎨+++🎨
Pagi senin yang cerah, rencana hari ini adalah Bona ingin mencari pekerjaan. Sebenarnya ia bisa saja jika tidak bekerja karena tinggal di dinas sosial itu semuanya sudah diatur jadi ia tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun.
Tetapi Bona tidak ingin terus menerus seperti itu, ia ingin mencari pekerjaan agar ia bisa menghasilkan uangnya sendiri.
Pagi ini rencana ia ingin mencoba melamar sebuah di cafe, karena ia tau jika ia melamar di perusahaan ia tidak akan diterima. Karena ia tidak memiliki dokumen pribadi sedikitpun. Yang ia punya sekarang hanyalah keahliannya.
"Maaf, apakah disini ada lowongan pekerjaan?" Tanya Bona kepada seorang pelayan cafe.
"Saya minta maaf nona, sepertinya kami sedang tidak membutuhkan karyawan baru." Ucap si pelayan itu sopan.
"Baiklah, terimakasih." Jawab Bona sembari meninggalkan cafe itu
Lamaran pertama sepertinya gagal, tetapi ia tidak patah semangat untuk saat ini. Karena ia yakin saat ini pasti ada yang sedang membutuhkan karyawan.
Tetapi sudah beberapa kali Bona melamar ke beberapa cafe dan butik, hasilnya masih sama. Semuanya belum membutuhkan pegawai baru.
Hingga hari yang tadi cerah mulai bergemuruh, menandakan akan turun hujan. Tak lama hujan mulai turun yang semula hanya gerimis kecil berubah menjadi hujan yang sangat lebat.
Bona berteduh di halte bus sekarang bersama orang yang sama sepertinya, sembari menunggu hujan reda. Tetapi sepertinya hujan kali ini akan sangat lama untuk reda. Karena ia juga mulai kelelahan Bona menutup matanya di halte itu sembari menunggu hujannya reda.
Hingga waktu telah menunjukkan pukul 6 sore. Ada seseorang yang tidak sengaja membuatnya terbangun.
"BONA!?" Ucap orang itu kaget melihatnya.
Bona yang saat ini masih samar-samar untuk melihat hanya bisa diam.
"Ini benarkan? Kamu Bona?" Tanya orang itu sembari memperhatikan semua tubuh Bona.
Bona mengangguk sambil mengusap-usap matanya pelan. Tetapi tak lama Bona mulai sadar dengan suara ini, seperti tidak asing ditelinga nya.
"Tunggu... Jisoo?" Ujar Bona sambil melihat ke arah orang itu sekarang.
Bona mulai memperhatikan orang yang disampingnya itu "Kamu?kok?"
"Yang seharusnya nanya, kamu kemana aja... Dan kenapa kamu masih sama?" Ucap Jisoo mendahului.
Bona hanya bisa tersenyum hambar, ia sadar sekarang jika Jisoo sudah berubah secara fisik dan ia tidak.
Jisoo langsung memeluk Bona "Kamu kemana aja, selama 17 tahun ini." Ucapnya lirih dan hampir menjatuhkan air matanya.
Bona menyambut hangat pelukan Jisoo.
Bona menghela nafas "Ceritanya panjang Jisoo." Ucapnya sembari melepas pelukan keduanya.
"Aku gak bisa cerita disini."
"Emm, gimana kalo kita cari tempat aja?" Ajak Jisoo.
Bona mengangguk lalu menuruti apa perkataan Jisoo.
[Note]
Maaf telat🤧 Kalo ada yg kurang nyambung komen aja gapapa kok🤗 jangan lupa bintangnya 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚝𝚊𝚢 𝚢𝚘𝚞𝚗𝚐
Fanfiction【BUDAYAKAN VOTE DAN FOLLOW SEBELUM BACA!!】 Bagaimana jadinya jika seorang ibu muda yang dinyatakan hilang 17 tahun lalu kembali dengan tubuh yg sama seperti 17 tahun lalu. Hal itu terjadi pada Bona yang harus merelakan waktunya selama 17 tahun karen...