6. Kiss
***
Minggu ke Senin cuma satu hari, Tapi kenapa Senin keminggu nya tujuh hari, Gak adil. Alexa melihat kerumunan yang sedang berbaris dari atas rooftop. Lalu mengambil langkah kearah sofa yang berada di sana. Memejamkan kedua matanya menikmati hembusan angin.
Ceklek
Suara pintu terbuka tanpa memedulikan siapa kah gerangan yang membuka pintu itu, Alexa masih memejamkan kedua matanya.
"Ngapain lo?".
Kedua matanya dengan cepat terbuka, Ia menoleh kesamping nya "Wow siapa ini yang dateng nemuin gue? Lo nguntit gue ya? Atau jangan jangan lo suka gue?" Ucapnya
"Ini tempat umum".
Alexa tidak memutuskan tatapannya dari Rajendra. Ia memperhatikan segala kegiatan yang sedang Rajen lakukan. Meyenderkan badanya lalu memejamkan kedua matanya seperti yang Lexa lakukan tadi. Ia merapat kearah Rajendra, Memajukan kepalanya mengamati wajah tampan Rajen.
Senyum Lexa memekar, Matanya berbinar. Ia tak berenti memuji wajah tampan Rajen "Rajendra" Panggil Lexa pelan.
"Hm?".
Lexa ingin sekali berteriak, Suara Rajendra ini terdengar sangat sexy. Karna tidak kunjung mendapat jawaban, Rajen membuka matanya lalu menoleh kesamping.
Pipi Lexa seketika memerah, wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Bagaimana tidak, Sekarang jarak antara wajah Lexa dan Rajen sangat dekat. Lexa bisa merasakan hembusan nafas mint Rajen.
"Lo kenapa? Sakit?".
Lexa gelagatan, Ia segera menjauhkan wajahnya. Lalu memandang kesembarang arah, Yang pasti bukan wajah Rajendra.
"Kenapa blushing lo?"
Sial! Rasanya Lexa ingin menghilang saja. "Apaansih enggak!" Rajendra tersenyum miring.
"Kalo gitu sini liat muka gue" Lexa dengan cepat menatap wajah Rajendra, Berani beraninya Rajendra menantang dirinya.
"Rajen lo kan tau gue gila" Ucap Lexa, Rajen mengangkat alisnya bingung dengan ucapan cewek dihadapannya.
"Maksud gue, Kalo lo kaya gitu rasa nya pengen gue cium" Jawab gadis itu.
"Emang lo beran-
Cup
Rajendra membulatkan matanya, tubuhnya kaku. Ternyata Lexa benar benar gila!. Lexa mencium Rajen tapat di bibirnya, Hanya sebuah kecupan. Lexa menjauhkan wajahnya memberi jarak dengan Rajendra. Ia menatap Rajendra dengan senyum cerahnya.
"AH JADI PENGEN PACARIN LO DEH!".
***
"Gila panas banget di lapangan. Bisa item gue nih"Ucap Jesslyn.
"Emang upacara gak boleh di kelas apa?!"Tanya Ganetha, Jesslyn memukul lengan sahabatnya.
"Kalo boleh dari dulu juga udah di kelas kali".
"Ya udah jawabnya santai aja gausah ngegas dong".
"Siapa yang ngegas sih!".
"Noh kan lo ngomongnya ngegas!".
"Ya lo nya duluan yang ngegas! Kenapa jadi gue sih".
"Hai guys" Jesslyn dan Ganetha menoleh kesumber suara itu. Lexa menghampiri kedua sahabatnya yang sedang berada di kantin.
"Nah ini juga bolos gak ngajak ngajak!"Ucap Ganetha. Bukannya menjawab Alexa malah menyeruput es teh milik Jesslyn.
"LEXA INI ES TEH GUE".
"Hehehe haus nih gue, Lo pesen yang baru gih" Ucap Lexa, Jesslyn memajukan bibirnya "Ah lo mah gue aus banget tau!" Setelah mengatakan itu Jesslyn memesan es teh nya yang baru.
"Ganetha" Panggil Lexa, Ganetha membuang mukanya kesembarang arah "Diem lo gue masih bt sama lo!".
Alexa mendekati Ganetha "Kalo gue jadi kaka ipar lo mau gak?" Pertanyaan itu sontak membuat Ganetha melihat Alexa.
"What?! you're serious?" Alexa menganguk semangat "Sangat sangat serius!" katanya dengan semangat.
"Tapi kenapa? Tiba tiba banget?" Tanya Ganetha. "Apanih yang tiba tiba?"Tanya Jesslyn yang duduk di depan Ganetha dengan es teh barunya
"Ya abisnya Ka Rajendra gemesin banget! Rasanya pengen gue pacaran tau gak sih" Jawab Lexa.
uhk
"Lo bilang apa? Ka Rajen gemesin?! Nyeremin gitu kok!" Ucap Jesslyn.
Ganetha melihat Alexa dengan tatapan serius "Lo tau kan kakak gue? Dia ketua geng, Lo gak takut?".
"Justru karna itu! Dimata gue dia mengagumkan" Jawab Lexa dengan senyum cerah di wajahnya. Lexa menampang wajahnya dengan tangan di pipi. Lexa tengah membayangkan bagaimana jika ia berpacaran dengan kaka kelasnya itu.
"Woy! Lo nyeremin sialan".
"ALEXA!".
Alexa melihat kedua sahabatnya dengan senyum yang masih melekat "Iya ada apa beb?".
"SADAR NYEREMIN LO SUMPAH!!".
"Apa sih kalian berdua gak bisa liat gue seneng gini apa?" Lexa kembali menampang wajahnya dengan tangan.
"Lo kenapa sih?!" Tanya Jesslyn, Ia mulai kesal dengan tingkah yang tidak biasa dari Lexa, Sedangkan Ganehta ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Lexa dengan tajam.
"Gue abis cium kak Rajendra".
uhk!
"Anjing! gue ga salah denger kan?!" Tanya Jesslyn. "Terus terus respon kakak gue gimana?"Tanya Ganetha, cewek itu merapatkan tubuh nya pada Lexa.
"Kaka lo alias calon pacar gue, kaget gitu mukanya. Aah lucu banget sih" Jawab Lexa dengan senyum membayangkan kejadian itu.
Jesslyn geleng geleng sendiri dengan kelakukan sahabatnya ini "Udah gila lo ya". Ganetha meledakan tawanya, Ia bisa membayangkan muka terkejut kakanya.
"Yaudah kalo gitu lo gue restuin!".
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Governat
أدب المراهقينDamares Rajendra Dewangga, yang biasa di kenal dengan sebutan Rajen. Sang pemimpin Governat, Ia Rajendra sang penguasa jalanan, Ia Rajendra yang sangat disegani, Ia Rajendra berhati batu tidak mengenal kata ampun untuk sang lawan. Hidup nya benar be...