31. Hukuman

602 34 7
                                    

Saat Keina pulang ke rumah, ibu terkejut melihat kondisi anaknya yang bisa dibilang kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Keina pulang ke rumah, ibu terkejut melihat kondisi anaknya yang bisa dibilang kacau. Khawatir? Jelas! Pikiran-pikiran negatif muncul di kepala. Namun, dengan tenang Keina mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Ibu sempat terdiam beberapa saat kala mendengar bahwa Keina hampir saja dicabuli oleh Zico. Hatinya seolah runtuh, harta satu-satunya yang ia miliki hampir saja celaka.

"Ibu, Keina tidak apa. Arga sudah menyelamatkan gadis Ibu." Keina berusaha meyakinkan ibunya.

"Lalu bagaimana dengan Arga?" tanya ibu yang juga khawatir.

"A-arga ... ada di rumah sakit. Lukanya lumayan parah," ungkap Keina pelan.

"Bu, Arga telah baik padaku. Ia bahkan menahan rasa sakitnya hanya untuk menolong Keina. Apa yang harus Keina lakukan, Bu," ucap Keina menangis. Dengan cepat ibu mendekap anaknya dengan hangat.

"Nak, orang yang telah baik pada kita harus dibalas dengan baik pula. Mungkin kita tidak bisa membantunya berupa uang, tetapi kita bisa bantu mendoakannya. Maka dari itu, saat kamu tengah salat selipkanlah doa untuknya. Bermohonlah agar dirinya diberi kesembuhan." Ibu mengelus kepala Keina dengan pelan.

"Iya, Ibu benar."

•••

Pagi ini, Keina telah tiba di sekolahnya. Walau dengan kondisi tubuh yang sedikit tidak memungkinkan, ia tetap memaksa untuk hadir.

Semalam, Zayn telah memberitahu Keina bahwasanya hari ini mereka berempat akan melakukan sesuatu untuk membalas perbuatan Zico dan Rizal. Mereka masih tidak terima dengan perlakuan dua lelaki itu yang sudah membuat temannya terbaring di rumah sakit, dan juga hampir mengotori tubuh Keina.

"Kei," panggil Ara sambil melambaikan tangannya di depan wajah Keina, tetapi tetap saja tidak ada respon dari gadis itu.

Ara sedikit menggoyangkan tubuh Keina hingga gadis itu tersadar. "Eh, Ara sejak kapan kamu di sini?"

"Sejak tadi! Kamu saja tidak tahu, aku sudah memanggilmu, tetapi tidak ada sahutan sama sekali," adu Ara.

"Maafkan, aku."

"Oh, ya, apa kemarin kamu datang di pertandingan Voli?" tanya Ara.

"Iya, datang. Memangnya ada apa?"

"Apa kamu tahu, jika Arga pingsan saat pertandingannya telah usai?"

Keina sempat terdiam, lalu dengan pelan ia mengangguk.

"Kamu tahu, Kei? Semua penonton hampir heboh, ya ... kamu tahu sendiri kalau Arga itu orangnya sehat-sehat saja."

"Iya, aku—"

"HAHAHAHAH. Kau itu bagusnya seperti ini!"

"Eh suara apa itu, Kei?" tanya Ara saat mendengar suara bising dari luar kelasnya.

ARGAKEINA✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang