15÷15

3.9K 447 15
                                    

Mark berjalan menuju rumah mewahnya dengan raut wajahnya yang datar dan dingin. Para Maid menunduk hormat melihat tuannya itu datang.

"Mark? Udah pulang? Makan dulu yuk sayang"

Mark hanya menatap sosok itu ketika ia baru tiba didepan pintu rumahnya.

"Bentar ma, mau ganti baju dulu"

Taeyong, sosok yang dipanggil mama itu hanya tersenyum teduh dan mengangguk. Lalu kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam yang semula tertunda.

"Hah..."

Mark merebahkan badannya posisi terlentang di kasur king size nya. Menatap dinding langit-langit kamarnya yang berwarna abu-abu.

Tangannya mengambil sebuah figura yang ia letakkan di meja nakas samping tempat tidur.

Mark mengelus sosok didalam figura itu dengan penuh kasih sayang. Senyum nya terbit dibibirnya. Senyum yang menyimpan sejuta kesedihan didalamnya.

"Mama... Mark kangen"

Flashback

Mark yang saat itu kelas 4 melangkah riang menuju rumah besarnya. Ditangannya menggenggam kertas ulangan yang diadakan tadi.

"PAPA!"

Jaehyun menoleh melihat anak satu-satunya itu berlari riang ke arahnya. Tertawa dan mengangkat badan Mark ke atas lalu berputar-putar membuat Mark tertawa senang dengan tingkah laku papanya.

"Papa lihat ini"

Jaehyun mengernyit lalu mengambil kertas yang disodorkan oleh Mark.

"Wah, anak papa dapet seratus. Pinternya" Tangan berotot itu mengusakkan rambut Mark dengan sayang.

"Hehe. Papa gak lupa sama janjinya kan kalo Mark dapet nilai bagus?"

Jaehyun berpura-pura berpikir. "Yang mana ya? Papa lupa"

"Papaaaa"

Jaehyun tertawa mendengar rengekan Mark yang begitu lucu. "Iya-iya papa inget. Pengen jalan-jalan kan?"

Mark mengangguk. "Sekarang aja ya pa. Ada pasar malem di deket taman perkotaan sana"

"Yaudah abis ini ganti, makan, tidur siang abis tu siap-siap. Deal?"

"Okey deal!"

"Mama gak diajak nih?"

Dua pemuda itu menoleh menatap sosok wanita yang terlihat cantik dan anggun secara bersamaan.

"Mamaaa" Mark berlari menuju mamanya yang tertawa melihat tingkahnya.

"Duh pinternya anak mama dapet nilai seratus. Siapa yang ngajarin?"

"Mama rose! Makasih mama"

Rose tertawa lalu mengangguk. "Sama-sama sayang. Harus tetep rajin belajar oke?" Tangan lentiknya mencolek hidung Mark dengan jahil.

"Siap!"

Lalu malamnya, sesuai rencana mereka tengah bersiap-siap untuk pergi.

"Udah siap semua kan?"

Mereka bertiga sudah berada didalam mobil. Mark yang duduk dibelakang pun menyahutinya dengan semangat.

"Okay let's go~"

Mobil mereka mulai berjalan dengan tenang. Hingga Jaehyun merasakan getaran Handphone yang berada di saku celananya. Tertulis nama 'Taeyong' selaku sekretaris nya.

DUE AMICHE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang