Happy Reading :)
memandangi pemandangan taman buatan yang berada di kota membuat nya semakin nyaman , entah sudah berapa lama Mentari tidak memanjakan matanya melihat pemandangan sesejuk ini .
"cantik" gumamnya sambil terus menatap keluar jendela ,dengan tangan yang menopang dagu .
"Aca jangan sender dikaca ya sayang , nanti kamu kejedot kepalanya sayang.."peringat Hana
"nggak kok mami , Aca cuma lihat aja nggak senderan , nih liat" ucap Mentari , Hana membalikkan badannya melihat posisi Mentari yang hanya duduk dipinggir dengan menopang dagu .
"Jangan bersandar dipintu , nanti kalau pintunya kebuka terus kamu loncat gimana?"
Mentari memilih ngalah , ia tidak duduk lagi tapi tidur dengan posisi sedikit miring .
"nah gitu aja , sekarang Aca istirahat , nanti kalau udah sampai dibangunin mami oke?"
"Siap mami bos" ucap Mentari lalu memejamkan matanya , setelah beberapa menit akhirnya Mentari sudah terlelap dalam mimpinya .
Hana mengelus pelan surai lurus putrinya , ia kembali pada posisi duduknya semula .
Ting!
suara notifikasi terdengar dari hp Hana , ia mengecek akankah itu pesan atau notifikasi lain .
"pi.."panggil Hana , Frans hanya berdehem karena ia sedang fokus menyetir .
"Mereka kembali" perkataan Hana membuat Frans menegang
--------------
Kediaman Jinggara
"Aca..bangun nak , kita sudah sampai rumah sayang" jcap Hana menggoyangkan tubuh Cahaya yang agak kurus .
"eungh... mami" lenguh Mentari menggeliat
"Bangun sayang "
Netra indah itu terbuka , Mentari langsung sadar dan terduduk kala menyadari bahwa mobil mereka berada dibangunan megah .
"udah sampai ya mi?" Ucap Menfari sambil mengucek matanya , Hana menangkap tangannya dan menurunkan tangan nya .
"gak boleh dikucek gitu dong , nanti mata nya merah sakit nak" ucap Hana
Mentari hanya mengangguk lemah , nyawanya bekum terkumpul sepenuhnya .
"Yaudah yuk keluar , kita masuk kedalam ya" ucap Hana namun tarikan diujung bajunya membuat Haba mengernyit , ia melihat Cahaya yang merentangkan tangan kearahnya
"gendong..." ucap Mentari dengan mata setengah tertutup
"Sini papi gendong , uuuu hap" Frans kini menggendong Cahaya ala koala , lalu menggandeng tangan mungil Hana dan berjalan memasuki Kediaman .
Tritt
Hana dan Frans berjalan tanpa memperdulikan tatapan dari putranya , dan juga teman teman anaknya itu .
"Cahaya kenaoa digendong pi?" Tanya Alfi melihat Cahaya yang digendong ala koala , dengan kepala yang bersandar dibahu sang papi .
"Eungh.. papi jalan.."lirih Mentari membuat Frans Hana dan hang menyaksikannya gemas , Frans terkekeh lirih agar tak membangunkan Cahaya yang sepertinya sangat sensitif .
"Dia ngantuk , udah papi sama mami mau nganter adik kalian kekamarnya" ucap Frans kembali berjalan
meninggalakan berbagai tatapan yang tertuju pada mereka , entah kagum atau apa yang pasti... salah satu dari mereka hanya menatapnya datar .

KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Mentari(ON GOING)
Teen Fictionini kisah hidup dua orang gadis yang berbeda sifat , yang satu naif yang satu kejam . kenaifan Cahaya membuatnya selalu dimanfaatkan , dan karena kenaifan itu juga ia hidup menderita . "Terima kasih kakak cantik mau mengantikan Cahaya" - Cahaya Jing...