-01-

4.6K 432 9
                                        

Happy Reading :)

Tit.. tit.. tit...

suara mesin EKG menggema di ruangan bernuansa putih itu , dengan seorang gadis yang terbaring diatas brankar .

Sudah satu minggu lebih gadis itu terbaring disana , dan belum sadar juga membuat keluarganya  khawatir .

Namun entah hari ini adalah hari ajaib , jari gadis itu tiba tiba bergerak .

"Dokter , jari pasien bergerak" lapor suster yang bertugas , Dokter itu segera memeriksa  kondisi gadis itu .

"syukurlah , gadis ini sudah melewati masa kritisnya , bahkan kondisinya sudah stabil" ucap dokter itu

"suster pastikan semuanya baik , saya tidak mau mereka marah besar jika ada kesalahan" ucap dokter itu ngeri membayangkan apa yang akan terjadi .

"baik dok" ucap suster itu kembali memeriksa semua alat dan infus .

"Kalau begitu saya akan keluar , memberitau mereka bahwa putri mereka baik baik saja " ucap dokter itu Lalu keluar

CKLEKK

"dokter bagaimana keadaan putri saya?" Tanya seorang wanita paruh baya ketika melihat dokter itu keluar .

Dokter itu tersenyum , untuk kali ini keberuntungan memihak padanya.

"Putri anda baik baik saja nyonya , Nona sudah melewati masa kritisnya , dan keadaanya sudah stabil" jelas dokter tsb

wanita itu menghela nafas lega , bahkan pria paruh baya diaampinya juga melakukan hal yang sama .

"apakah kami bisa menjenguknya dokter ?" Tanya pria paruh baya itu

"tentu tuan besar , kalian bisa menjenguk nona muda . " ucap dokter itu

Wanita paruh baya itu langsung masuk tanpa mengatakan apapun .

"terima kasih dokter Yohan" ucap pria paruh baya itu

"Sama sama tuan, kalau begitu saya pamit permisi dulu" ucap dokter itu lalu melangkah pergi

Pria itu mengangguk lalu ikut masuk keruangan tempat putrinya dirawat .

CKLEKKK

"Mi" panggil pria itu

"Pi... kapan Cahaya bangun? Mami kangen sama cahaya pi.." tanya wanita paruh baya itu pada suaminya

pria paruh baya itu menghela nafas lalu tersenyum , ia menghampiri istrinya dan mengusap pelan punggung istrinya .

"kita doakan sama tuhan , semoga putri kecil kita cepat sadar ya mi" ucap pria itu sambil terus mengusap punggung mungil sang istri .

Wanita itu mengangguk , ia mengelus tangan yang lebih mungil dari tangannya . Putri kecilnya terbaring tak berdaya selama satu minggu , tapi belum sadar juga .

"sayang... bangun ya nak , mami mohon.. " ucap wanita itu dibarengin air mata yang menetes membasahi jari gadis itu .

"Eungh.." erangan itu membuat kedua pasangan paruh baya itu terkesiap

"cahaya , kamu bangun sayang . " ucap wanita itu tersenyum haru

"a-ir" lirihnya , wanita itu langsung memberikan gelas berisikan air disana padanya .

"duduk sayang , mami bantu" ucap wanita itu membantu putrinya , sedangkan pria paruh baya itu hanya memandang haru interaksi keduanya

'sudah lama aku nggak lihat kamu seperti ini han'

"ini.." serahnya

gadis itu meneguk air dalam gelas dengan cepat

"pelan pelan nanti kamu kesedak" ucap wanita paruh baya itu .

"uhuk-uhuk"

"tuh kan apa mami bilang , sini mami tepukin punggungnya" ucap nya sambil menepuk kecil punggung mungil itu .

"uhuk-uhuk"

"tuh kan.. , papi panggilin dokter ya sayang" ucap wanita itu

"uhuk nggak uhuk per uhuk lu" ucapnya masih terbatuk

"papi panggil dokter cepet" ucap nya khawatir

Pria itu langsung menekan tombol disebelah brankar

"Loh kok gitu?" Tanya wanita itu pada sang suami , pria itu tersenyum geli melihatnya .

"kamu lupa fungsi tombol itu untuk apa?" Tanya nya , lalu saat sadar wanita itu hanya nyengir kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal .

"ehehe.. maaf pi , mami lupa" ucapnya malu dengan wajah yang sudah memerah .

pria itu mengacak pelan rambut sang istri , ia sangat gemas sekali akan sikap istrinya yang tidak pernah berubah .

"gemes" ucapnya sambil menyubit pipi gembil istrinya

"ekhem" deheman itu membuat mereka tersadar  , bahwa bukan hanya mereka berdua diruangan itu .

"eh ada anak mami" ucap wanita itu malu

"kalian siapa?" Sontak pertanyaan itu mmebuat semua oranh disana  termasuk dokter dan suster yang baru masuk melebar .

"Cepet periksa putri saya"

"b-baik" ucap dokter itu gugup

Dokter itu memeriksa keadaan cahaya , ia menanyakan beberapa pertanyaaan untuk memastikan dugaannya .

"Apakah nona ingat siapa diri nona?" Ucap dokter Yohan , gadis itu menggeleng

"Apakah anda ingat siapa mereka?" Tunjuknya pada sepasang paruh baya , lagi lagi gadis itu menggeleng

"apakah nona ingat kejadian yang membuat nona seperti ini?" Tanya Yohan memastikan lagi

"gw gak inget , gw gak inget!!" Teriak gadis itu

"HANS!! ADEK GW , ADEK GW MANA?!!" teriaknya

Yohan yang melihat itu labgsung menyuntikan cairan diinfusnya .

"Arkh.. sialan lo Yohan.."ucapnya lirih seblum akhirnya terlelap

Hana sudah menangis didalam dekapan Frans

"pi.. kenapa cahaya jadi gini pi? Aku-"

"sst.. kamu tenang ya sayang , cahaya akan baik baik saja oke?"ucap Frans berusaha menenangkan , Hana mengangguk .

"Yohan , bagaimana keadaan adik kamu?" Tanya Frans ketika para suster keluar

"cahaya sepertinya mengalami amnesia sementara om" ucap Yohan sambil menatap lawan bicaranya

"Hanya sementara kan? Gak permanen?" Tanya Hana dengan was-was

Yohan mengangguk mengiyakan , Hana akhirnya menghela nafas lega .

"syukurlah , tapi.. kapan dia bangun?" Tanya Hana

"Kemungkinan setelah 3 jam , efek obat itu akan hilang" jelas Yohan

"yasudah om tante , yohan mau keruangan yoahn dulu . Ada beberapa berkas yang harus yohan tangani" ucap Yohan lalu berlalu

"Mi.."panggil Frans

"Mami makan dulu ya , mami belum makan dari kemarin loh" ucap Frans , Hana mengangguk .

"yaudah papi suruh bibi anterin makanan ya?" Lagi-lagi Hana hanya mengangguk

.
.

TBC

Semoga tidak membosankan .

Cahaya Mentari(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang