Happy Reading :)
sudah 10 hari gadis itu dirumah sakit , dengan 1 minggunya yang dalam keadaan koma tentunya .
Ia bersandar pada kepala brankar , ia sudah bosan disini hanya diam saja , ia butuh pelampiasan .
"Boring dah gw" gumamnya , ia berfikir apa yang harusnya ia lakukan ketika bosan selain 'bermain' dalam artian nya .
Tiba tiba suara pintu menyadarkan dirinya
CKLEKK
"siang sayang , liat nih mami bawa siapa?" Ucap Hana , Mentari mengerutkan keningnya 'siapa?' .
"masuk dong..." ucap Hana dengan nada yang seperti.... memaksa? .
Muncullah enam orang pemuda dengan raut wajah datar , mereka seakan tak suka berada diruangan ini
Mentari menahan senyumnya kala melihat para mangsanya sudah didepan mata , tidak ada yang menyadari itu kecuali...
'kenapa dia natap gw kayak gitu?' Tanya seseorang dalam batin
'wah.. ternyata mangsa sudah menghampiri Singa lebih dulu ya , baiklah mari kita mulai peran sebagai gadis payah itu' batin Mentari menyeringai
"sayang... hei , cahaya .. nak" panggilan itu menyadarkan lamunan cahaya , ia terseyum
"maaf mi Aca ngelamun " ucap Mentari dengan senyum , namun dalam hati ia sedang mengumpat karena sekarang harus tersenyum didepan para bajingan kecil didepannya .
"Iya gapapa kok , nih mami bawa abang kamu sayang , kamu inget?" Tanya Hana , Mentari mengangguk .
"Aca inget kok mi , tapi nggak tau abang inget apa nggak sama Aca" ucap Mentari dengan tatapan polos
Ke enam pemuda didepannya ini tertegun
'kena lo semua hahahaa' batin Mentari tertawa senang
"abang inget kalian kok , iyakan bang" ucap Hana sambil membalikkan badannya dan menatap tajam keenam putranya , mau tak mau pemuda itu mengangguk setengah hati .
Hana menatap sinis ke enam putranya, ia membalikkan badannya dan menatap lembut Cahaya .
" tuhkan.. abang inget , jadi Aca nggak boleh ngomong gitu lagi ya sayang"ucap Hana sambil mengelus rambut coklat milik Cahaya , Mentari mengangguk .
"yaudah , mami keluar dulu ya mau kekantin . Kamu ditemani abang abang kamu dulu ya sayang , gapapa kan ?" Tanya Hana , Mentari mengagguk
mana mungkin ia menolak untuk bersama mangsanya kan? , ia akan memakai kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin .
"Yaudah , mami keluar ya sayang" ucap Hana sambil mengecup puncak kepala Cahaya , sebelum ia keluar ia menatap tajam ke enam putranya seakan memperingati mereka
'awas kalau mengganggu putri Mami' begitulah pikiran mereka
BRAKK
pintu ditutup kencang oleh Hana membuat semuabyang didalam ruangan itu mengelus dada rata mereka , tapi untuk cahaya tidak .
Mereka mengubah raut wajah mereka yang awalnya tersenyum , langsung berubahbsinis menatap Mentari yang sepertinya biasa saja .
"kalau bukan karena mami maksa gw , nggak akan gw jenguk cewek sok polos kayak lo"ucap salah seorang pemuda sambil menunjuk muka Cahaya .
Mentari memutar kedua bola matanya malas , terlalu basi kata seperti itu .
Ia hanya diam sambil menatap datar mereka ber enam , berbeda sekali ketika ada mami Cahaya .

KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Mentari(ON GOING)
Genç Kurguini kisah hidup dua orang gadis yang berbeda sifat , yang satu naif yang satu kejam . kenaifan Cahaya membuatnya selalu dimanfaatkan , dan karena kenaifan itu juga ia hidup menderita . "Terima kasih kakak cantik mau mengantikan Cahaya" - Cahaya Jing...