Happy Reading :)
"keadaan Nona Cahaya sudah stabil , dan hari ini juga nona bisa pulang" ucap Fellicya
Frans dan Hana tak henti hentinya berucap syukur dalam hati , mereka mengucapkan terima kasih pada Fellicya .
"Kalau begitu saya permisi , tuan dan nyonya" pamit Fellicya
Frans dan Hana langsung masuk keruangan putri mereka , dan mendapati sang putri yang sedang bersandar sambil memekan cemilan dan menonton televisi dengan santai .
"sayang..." panggil Hana , Mentari menoleh kearah orang tua nya sekarang , ia tersenyum .
"iya mi"jawab Mentari , Hana menghampiri Mentari sedangkan Frans menelphone asistennya agar membereskan semuanya .
"jangan makan ciki terlalu banyak dulu ya , kamu baru sehat " peringat Hana , Mentari hanya nyengir tanpa dosa membuat Hana geleng geleng kepala .
"yaudah terserah putri mami deh , yang penting jangan terlalu banyak oke?"ucap Hanya
"Oke mami sayang" ucap Mentari sambil mengangkat tangannya membentuk 0
"yaudah , cepet kamu habiskan habis itu kita pulang , sambil nunggu cairan infus kamu habis" ucap Hana , Mentari mengangguk .
"Mi , mbok Rosi nanti kesini bantuin beresin pakaian Cahaya" ucap Frans sambil berjalan mendekati kedua wanita tercintanya .
"Mbok Rosi?" Tamya Mentari heran , ia belum mendapat sepenuhnya ingatan dari Cahaya jadi.. wajarkan kalau bertanya?
"Iya sayang ,mbok Rosi.. kepala maid dirumah kita" ucap Hana , Mentari mengangguk , sepertinya.. ia juga harus mencari tahu banyak hal tentang Cahaya .
"owh.. kapan Cahaya bisa pulang mi?"tanya Mentari , sebenarnya ia tau sih kapan bisa pulang karena dirinya sudah memperkirakan semuanya .
"Jam 2 nanti sayang , kata dokternya tadi gitu" jelas Hana , memang sebelum Fellicyaz pamit ia sempat bilang bahwa Cahaya bisa pulang saat jam 2 siang .
"Lama dong mami.." ucap Mentari sedikit lesu , tapi tidak dengan pikirannya yang terus bekerja memikirkan langkah selanjutnya yang ia akan lakukan.
ia memeluk tubuh Hana
"nggak sayang.. cuma 5 jam aja kan? Masa lama sih hmm? " yanya Hana sambil mengelus surai halus putrinya , Mentari mengangguk dalam pelukan Hana membuat Hana mengeratkan pelukannya.
"uuu putri papi manja banget ya" ucap Frans sambil menjawil hidung mungil Cahaya , membuat Cahaya mengerucutkan bibir nya membuat Frans dah Hana tertawa ringan .
"papi ikut peluk donggg.."ucap Frans merentangkan tangannya
" nggak , papi jelek Cahaya mau peluk mami aja" ucap Mentari sambil memeletkan lidahnya .
Frans melotot mendengar penuturan putrinya itu , jangan salah diumurnya yang akan menginjak kepala empat ia masih sangat diminati para kaum hawa
baik dari kalangan gadis remaja , bahkan pegawai pegawai kantor nya yang wanita .
"Papi nggak jelek ya , kamu tuh yang jelek" ucap Frans membela diri , namun kemudian ia meringis mendapati pukulan ringan dsri sang istri yang sebenarnya tidak sakit .
"Sakit yang..." rengek Frans , Hana hanya geleng geleng kepala melihat tingkah suaminya yang sangat manja .
"papi udah tua , masa masih manja sih sama mami" celetuk Hana
"Tuh denger apa kata anaknya , udah tua nggak pantes" ucap Hana malah menyetujui , membuat Frans malah memberengut .
"Udah ah , papi pergi nih"ancam Frans sambil menyilangkan tangannya didepan dada , mengerucutkan bibirnha membuat Hana dan Mentari tersenyum geli .
"Yaudah papi pergi aja , nanti mami Cahaya cariin suami baru" ucap Mentari membuat Frans makin melotot , ia langsung memeluk sang istri posesif .
" nggak nggak boleh , mami cuma milik papi , she's mine." Ucap Frans dengan memeluk erat Hana membuat Hana sedikit sesak
"iya iya , udah ih ribut mulu " ucap Hana sambil mengelus tangan Frans diperutnya
"Cahaya mibta maaf sama papi " titah Hana , Mentari dengan persiapannya lanhsung menatap sang papi dengan puppy eyesnya
"papi... maafin Aca ya.." ucap Mentari dengan nada memelas membuat Frans gemas dan menarik cahaya pada pelukannya , dan mereka langsung berpelukan ala keluarga bahagia .
'keluarga Jinggara adalah keluarga yang baik , gw gak akan biarkan Nanisiel buat mereka jadi terpecah belah ' ucap Mentari dalam hati
"udah udah , mami sesek nih dipeluk erat gini" ucap Hana sambil mengurai pelukan mereka .
"hehe.. peace mami.." ucap Mentari dan Frans sambil mengangkat kedua jarinya , entah sudah berapa kali Hana geleng kepala hari ini .
Like Father like Daughter , begitulah pikir Hana sekarang.
'Udah lama gw gak dipeluk hangat seperti tadi , thank you Tuhan sudah kasih kesempatan buat saya bahagia' batin Mentari menatap kedua pasangan paruh baya itu dengan senyum bahagia .
TBC
just call me Aci
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Mentari(ON GOING)
Fiksi Remajaini kisah hidup dua orang gadis yang berbeda sifat , yang satu naif yang satu kejam . kenaifan Cahaya membuatnya selalu dimanfaatkan , dan karena kenaifan itu juga ia hidup menderita . "Terima kasih kakak cantik mau mengantikan Cahaya" - Cahaya Jing...