-07-

3.2K 338 17
                                        

Happy Reading :)

Keesokan harinya

"Pagi mi pi" sapa Mentari sudah lengkap dengan seragamnya

"Pagi sayang , kok kamu bangunnya tumben sepagi ini?" 

"kamu belum sembuh total sayang , udah jangan sekolah dulu" ucap Hana

"Aca nggak apa apa mi , jangan khawatir oke" ucap Mentari sambil menatap Hana mantap , mau tak Mau melihat anaknya yang bersemangat ia pun mengangguk.

Just info

Walaupun aslinya Cahaya adalah anak yang lugu , tapi kalau untuk urusan bangun awal dia adalah yang paling gak bisa .

"dan lagi nih mi  Kok tumben sih mami bilangnya? Bukannya bagus anak gadis mami bangun pagi?" Tanya Mentari

"iya sih , yaudah kamu duduk biar mami ambilin . Kamu mau makan apa? " tanya Hana , Mentari melihat banyak sekali hidangan diatas meja jadi sedikit bingung .

"banyak banget mi? Bingung jadinya , tapi... pakai roti aja deh mi biar cepet" ucap Mentari

"loh kok roti sih nak , ini ada banyak lo menunya" ucap Hana , Mentari tersenyum ragu

"Aca kan mau berangkat pagi mi , lagian seinget Aca itu sekarang hari Aca piket" jawab Mentari

"Pagi semua" sapa Yolan yang baru saja turun

"pagi bang/Yolan" jawab mereka

"dek berangkatnya bareng abang aja ya , biar lebih hemat dan aman" ucap Yolan , Mentari mengerutkan keningnya

"Emang nggak papa bang? Entar abang telat kalau nganterin Aca"ucap Mentari menatap Yolan yang sibuk memakan sayur kangkung yang disiapkan Hana .

"nggak sayang , abang nggak akan telat kalau nganter kamu , lagian rumah sakitnya juga rumah sakitnya opa kan" ucap Yolan

"Yaudah deh , tapi nanti mampir ke kedai es krim deket sekolah ya" ucap Mentari diiringi bisikan

"nggak boleh , masih pagi nggak baik . Kamu juga baru sembuh masa ma- mmmm" sebelum bocor lebih baik dicegah yekan?

"Kenapa Yol? Aca minta apa sama kamu?" Tanya Frans

"Mmm.."

"Aca lepasin itu , abangnya susah napas tuh liat" ucap Hana

Mentari menggeleng , ia tetap membekap mulut lemes Yolan dan sesekali menpis tangan besar itu agar tidak terlepas .

"Mmmm..." Yolan terus bergumam tak jelas , Mentari yang tak tega melihat wajah Yolan yang sudah memerah akhirnya memilih melepaskan bekapannya .

"Huhh hahh.. huhhh haahh huhhh haahh" Yolan meraup oksigen sebanyak banyaknya

"maaf abang , lagian abang lemes sih ih . Beginikan akibatnya" ucap Mentari sambil mengipasi wajah Yolan dengan tangan mungilnya .

'ini tangan ngapa kecil banget sih? Heran gw' batin Mentari kesal

"Adek nggak boleh gitu ah ngomongnya , nih liat abangnya sampe merahkan mukanya" ucap Hana , Frans sudah menahan tawanya sedari tadi .

"Om kalau mau ketawa ketawa aja deh , nggak usah ditahan entar keluar dari belakang aja " ucap Yolan sambil menatap jengah omnya satu ini

"buahahaaaahahahaha aduh.. ahahaha bagus anak papi , ahahaha panutan papi kamu nak" Frans tertawa terpingkal pingkal

jarang jarang kan liat Yolan dikerjain gini? Sudah wajah yang memerah , mulut mangap mangap kek ikan buntel jatohnya .

Krikk

Cahaya Mentari(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang