ARC.1

3.2K 149 2
                                    

Arc.1.1

Qingyun tidak menyadari bahwa dia adalah seorang penjahat.

Dia sedang duduk di atas gunung di kursi roda yang digerakkan oleh lingshi, ketika dia tiba tiba merasakan sakit yang tajam menyerang kepalanya, memaksanya untuk untuk mulai batuk. (T/N: Lingshi adalah jenis batu yang menyediakan semacam energi.)

Satu batuk diikuti oleh batuk terus menerus. Di bagian bawah gunung jutaan tentara bersenjata yang siap berperang menyaksikan batuk Qingyun, namun tidak ada yang berani bergerak.

"Tubuh monster tua itu tidak bisa bertahan lebih lama lagi," pria terkemuka itu mengangkat pedang panjangnya untuk mengingkatkan moral pasukan. "Setiap orang! Kita harus bersatu dan membunuhnya hari ini!"

Wenyan Qingyun tertawa ringan, saputangan sutra yang ada di tangannya dan bernoda darah emas terbakar dalam diam, bahkan tidak meninggalkan jejak debu. (T/N: Itu mungkin nama aslinya.)

"Kamu yang keseratus."

Suara tumpul ini masuk ke telinganya, menyebabkan pria terkemuka yang mengangkat pedangnya bergetar ketakutan di matanya.

Qingyun adalah penjahat, meskipun dia tidak mengerti apa itu penjahat sebelum kemarin.

Sampai kemarin, Tao Surga menyaksikan sembilan putra fatalistik (T/N: Protagonis) mati di tangannya. Akhirnya, tidak tahan lagi dan memaksa jiwa Qingyun untuk meninggalkan tubuh, mengendalikannya untuk bereinkarnasi, mempersiapkan dunia demi dunia untuk menghabiskan energinya.

Qingyun bisa mendapatkan beberapa informasi karena energi yang ditanam di tubuhnya oleh Tao Surga.

Kali ini 'putra takdir' benar. Qingyun benar benar tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Meskipun dia memiliki tingkat kultivasi yang tinggi, dia tidak bisa melawan Tao Surga sama sekali.

Tapi akan selalu ada jalan.

Qingyun mengulurkan tangannya, meyulap roh pedangnya dan membidik. Tanpa peringatan, dia menyerang pria terkemuka.

Begitu serangan itu pecah, seluruh lagit tiba tiba menjadi gelap.

Tentu saja!

Mata Qingyun berkilauan dengan kecemerlangan, dia telah berspekulasi tentang bagaimana Tao Surga akan bereaksi jika dia menghancurkan dirinya sendiri dengan jiwanya dan menolak mematuhinya.

Orang terkemuka di dasar gunung baru saja menahan serangan Qingyun, tapi serangan berikutnya datang, satu demi satu, lebih ganas setiap kali.

Awan gelap perlahan berkumpul di atas Qingyun, mereka sehitam tinta.

Qingyun bertindak seolah olah dia dalam hiruk pikuk, seperti hewan terperangkap yang berjuang sampai mati, tetapi di kedalaman matanya terkandung ketenangan. Tujuannya bukanlah 'protagonis' di kaki gunung, tetapi Tao Surga!

Akhirnya, petir hitam tipis menerobos awan dan menghantam ke arah Qingyun. Mata Qingyun berkilau dan ada seyum tipis di bibirnya.

Dalam sekejap mata, guntur menghilang ke dalam Roh Surgawi, mengaduknya dari** ke jiwa. (T/N: Teks aslinya memang begitu)

BOSS Bertransmigrasi sebagai manis kecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang