Yoon Se Ri terpaku, rasanya ingin mati saat memandang sosok lelaki tanpa senyum yang berdiri menatapnya dingin, mencermatinya. lelaki yang jelas tak berniat mempermudah situasi ini baginya. Se Ri memeras otak, memikirkan suatu pembelaan. Tapi pembelaan seperti apa?
Tiba-tiba Yoon Se Ri sadar, tidak ada gunanya ia menyembunyikan logo perusahaan di bajunya kemarin, lelaki itu pasti sudah tahu. Se Ri langsung sadar, pasti tak ada yang bisa lolos dari pengamatan lelaki itu. Apa yang tidak diketahuinya, Se Ri yakin lelaki itu pasti mau bersusah payah mencari tahu tentangnya.
Kemarin lelaki ini pasti tahu apa yang ditutupi bros Se Ri. Meski tidak melihat logo Gahong Group, dia mungkin mengenali mobil yang dikemudikan Yoon Se Ri. Bahkan mungkin dia baru saja menggunakan mobil itu!
"Direktur Goo Seo Jin?" tanya Se Ri, mengharapkan keajaiban sehingga lelaki ini berkat reaksinya yang sigap dan tangkas kemarin berhasil mencegah tabrakan hebat dan malah mendapat kata- kata pedas dari Yoon Se Ri atas kesalahannya bukanlah pimpinan Gahong Group.
Lelaki itu tidak menyahut dan, tanpa memedulikan Yoon Se Ri sama sekali, memerintah asistennya, "Tolong tahan semua telepon untukku selama lima menit."
Kemarin Yoon Se Ri memanggilnya setan tua pemarah, apakah pertemuan ini membutuhkan waktu selama itu?
Lelaki itu membuka pintu kantor, mengundangnya. Se Ri masuk. Se Ri berdiri, tidak yakin sebaiknya ia melangkah masuk atau tidak. Aku akan menyelesaikan urusan ini nanti. ancam lelaki itu kemarin. Dia pasti sudah tahu Yoon Se Ri salah satu pegawai perusahaannya sebelum mengutarakan ancaman itu.
Nanti itu, Se Ri tahu, telah tiba saatnya, tapi ia bukan tipe orang yang suka melarikan diri.Yoon Se Ri masuk ke kantor Goo Seo Jin yan luas. Selain terdapat perabot kantor seperti umum nya, juga ada sofa yang kelihatannya nyaman dan beberapa kursi santai yang mengelilingi meja pendek.
Se Ri mengira pemecatannya dari perusahaan yang dipimpin lelaki ini hanya butuh beberapa detik ia lebih suka begitu. Tapi tidak. Sepertinya lelaki itu bukan lelaki paling cerewet yang pernah dikenal Yoo Se Ri karena dia malah menunjuk kursi di hadapan mejanya yang besar.
Se Ri duduk, dan saat lelaki itu duduk di hadapannya, ia mulai mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya. Sudah pasti ia akan dimarahi habis-habisan, pasti belum pernah ada yang memanggil sang direktur dengan sebutan setan tua pemarah, belum lagi kelanjutannya dan bisa lolos begitu saja. Se Ri heran kenapa lelaki itu tidak menyuruh Park Su Chan memecatnya.
Karena lelaki itu tidak menyuruh Su Chan memecatnya, setitik harapan berkembang di hati Yoon Se Ri. Lagi pula, ia sangat menyukai pekerjaannyaa.
"Saya rasa Anda tidak tertarik dengan permintaan maaf," ujar Se Ri sopan saat Goo Seo Jin tidak berkata apa pun dan terus mengamatinya seolah ia benda aneh di bawah mikroskop.
"Apakah kau menyesal?" tanya lelaki itu singkat.
Kemarin sama sekali tidak. Hari ini amat sangat menyesal. Demi mempertahankan pekerjaannya, Yoon Se Ri rela menyembah lelaki itu dan meminta maaf. Yah, mungkin itu terlalu berlebihan, tapi ia siap memohon maaf--sejauh yang diperbolehkan harga dirinya.
"Biasanya saya tidak bersikap seperti itu," jawab Se Ri manis.
"Maksudmu, biasanya kau tidak nyaris menyebabkan bencana dan menolak disalahkan?"
Yoon Se Ri sadar lelaki ini takkan bermurah hati. Secercah senyum pasti membuat keajaiban di wajah muram, tanpa senyum, dan serius itu, walaupun sebetulnya wajah lelaki itu sudah cukup tampan.
"Saya yang salah, betul-betul salah," sikap Se Ri berubah seratus delapan puluh derajat dibanding kemarin.
"Caramu mengemudi mengerikan!" Goo Seo Jin menyetujui dengan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely driver (ketika Cinta bersemi di jalan)
FanfictionYoon Se Ri tidak bisa berhenti memikirkan Go Seo Jin, seorang direktur rewel juga angkuh yang berhasil menarik perhatiannya. Awalnya Yoon Se Ri tidak tahu apa yang dirasakannya sampai mereka mengalami kecelakaan yang nyaris fatal. Yoon Se Ri tidak p...