Aaaahh

9.7K 433 45
                                    

Permisi. Mau ngingetin aja, selain Vote, banyakin komen juga biar tambah semangat up nya. Gak apa-apa komen nya random juga, yang penting komen, jadi aku bisa tau kalo ini ff ada penghuninya. Dan lagi komen dari kalian itu bikin aku tambah mood buat nulis nya. Oke sekian terima gajih. Lemesih aja brooo..





***********

Malam itu apartemen Jennie yang biasanya sepi entah kenapa sekarang sangat ricuh oleh ibu-ibu rempong. Entah dapat hidayah dari mana, para sahabat dan pasangan nya masing-masing datang ke apartemen Jennie. Mereka sepakat untuk membuat apartemen Jennie berantakan dengan cara makan-makan dan berkumpul berjumpah teman lama.

Di dapur para femm sedang memasak, sedangkan para buchi, sedang meminum sojo sambil di temani kacang, dan TV dengan siaran bola. Tapi ada satu buchi, ya itu gadis  berbatang yang malah ikut terus nempel di tubuh femm nya.

Siapa lagi jika bukan Rose, Bayi besar Jennie yang sudah berhasil merebut hati Jennie, Rose dari tadi tak mau melepaskan pelukan nya pada Jennie, sepanjang Jennie memasak Rose terus memeluk Jennie dari belakang, menyembunyikan kepanya di ceruk leher Jennie. Rose merasa takut dengan orang-orang yang baru di lihat nya itu, sehingga Rose lebih memilih nempel kaya cicak di tubuh Jennie.

"Sayang aku minta kacang lagi, ini udah habis."ucap Lisa memeluk Jisoo dari belakang dengan manja.

"Kalian ke manain itu kacang? Perasaan itu kacang banyak banget. Kok udah habis aja?."tanya Jisoo binggung.

"Ya habis karna di makan lah sayang."jawab Lisa, Jisoo mengguk paham dan mengisi lagi mangkuk kosong itu dengan kacang.."kalo mau kacang yang gak habis itu ada nempel di sini, tiap malem aku suka emut."bisik Lisa di telinga Jisoo serta tangan nakal nya sudah mengelus lembut vagina Jisoo dari balik celananya.

"Udah iiiihh,,,,sana nih bawa kacang nya."menepis tangan Lisa, dan menyerah kan mangkuk kacang itu.

"Aku mau nanti malem kamu di atas, goyangan kamu enak."berbisik sensul dan menggit telinga Jisoo, mengedip kan sebelah mata mesum nya, dan pergi dari dapur.

Jisoo hanya bisa geleng kepala menghadapi kekasihnya yang sangat yadong itu, untung sange nya cuman ke Jisoo doang, kalo sampe ke wanita lain, udah dapat di pastikan adik manis Lisa sudah di cincang halus oleh Jisoo.

Makanan udah siap udah matang, semuanya sudah tersusun rapih di meja makan.

"Joy tolong panggilin para Buchi buat ke sini."ucap Irene, yang merupakan sahabat dari Jisoo.

"Oke."Joy, yang merupakan sepupu dari Irene itu berjalan menuju tempat para cewe tampan itu.

"Hay sayang! Kata Irene onnie kita makan dulu yuk."Joy memeluk manja leher sang kekasih dari belakang.

"Kita gak di ajak nih? Cuman Wendy doang yang di ajak?."tanya Seulgi.

"Kalian semua, yuk kita ke meja makan. Udah siap makanan nya."ajak Joy dan di angguki yang lain.

Setelah semua duduk di meja makan, semuanya langsung makan dengan hikmat nikmat dan mantap. Tapi tidak untuk Jennie karan dia harus menyuapi Bayi besar nya dulu, tapi itu mungkin akan menjadi kebiasaan baru untuk Jennie.

Udah makan udah kenyang kan, mereka semua kini duduk di ruang tengah dengan beralaskan karpet berbulu tebal yang sangat halus.

"Main trut or dear yuk."ajak Lisa.

"Gue gak ikutan, kalian aja yang main."ucap Jennie.

"Gak asik, payah lo jen."ucap Seulgi meremeh kan Jennie.

Jennie yang tak terima akhirnya mau ikut bermain, Rose tak ikut bermain karna kalian tau lah.

Semua membentuk lingkaran, botor di tengah-tengeh mulai di putar dan mengarah menujuk Jennie.

Mommy Jennie(CHAENNIE)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang