CHAPTER 3

37 1 0
                                    

*****

Sampai juga di kelas. Di depan kelas aku bertemu seseorang.

"Eh, udah mulai berangkat lagi nih cantik." Ucap Doni, teman sekelasku.
"Apaan sih, jangan sok akrab deh." Kataku.
"Ih, kok galak banget sih? Jangan gitu dong. Nanti gak laku lho." Ledek Doni.
"Ish, bukan urusan kamu!" Aku lalu masuk ke kelas.
"Eh, dasar. Sombong banget sih, mentang-mentang menang kemaren." Gerutunya.

Jam demi jam aku lalui, sampai akhirnya bel istirahatpun berbunyi. Aku menuju ke kantin dimana Afif biasanya makan disana. Dan selalu disana, aku melihatnya sendiri. Namun ketika aku menghampirinya, Ardi dan Roni duduk di sampingnya. Aku tetap saja menghampirinya lalu duduk di depannya.

"Hey Fif." Sapaku.
"Eh, ada Putri. Selamat ya Put." Ardi memberi selamat.
"Wah, kemarin kamu mainnya hebat Put." Kata Roni.
"Hehe, biasa aja." Ucapku. "Eh Fif..."Lanjutku.
"Apa?" Tanya Afif lalu memakan makanan yang selalu dia santap di istirahat pertama ini.
"1 minggu ini aku pulang sore terus. Ada latihan. Kan sebentar lagi mau final. Kamu nunggu ya." Pintaku.
"Nanti aku pikirin lagi." Ucapnya. "Eh Put, kalo Afif gak mau nunggu kamu, aku mau kok nunggu kamu. Tenang aja." Kata Roni tiba-tiba nyelonor.
"Eh, aku aja Put." Ardi tiba-tiba.
"Makasih deh, tapi aku sama Afif aja." Ucapku lalu memesan segelas es teh dan langsung menghabiskannya. "Bayarin ya Fif." Kataku lalu kembali ke kelas.

Jam demi jam, pelajaran ke pelajaran aku lalui. Bel pulang berbunyi juga. Aku membereskan semua bukuku dan menaruhnya kembali ke tas. Aku pun beranjak dari kursiku dan keluar. Ketika aku keluar, Afif sudah menungguku....


*****

NOTEBOOK PENGUNGKAP RAHASIAWhere stories live. Discover now