².⁸

1.3K 118 1
                                    

"kayaknya bakal ada perang deh" bisik Juyeon ke Boomin,

"heh bro apa kabar? gila gue sibuk banget, untung aja lu temen gue, jadi udah gue kosongin jadwal gue" kata Jaemin mendekat sambil cengengesan,

"Jaem?" suara Hwall menyadarkan Jaemin yang masih aja stay ketawa ketawa,

"oh, itu anak gue namanya Nono, agak gak mirip gue emang tapi mirip emak nya kok" kata Jaemin enteng, semuanya nampak terkejut dan Jaemin malah bikin tampang bingung.

Seseorang di sampingnya pergi sambil menunduk, menunggu beberapa saat sampai akhirnya Jaemin sadar kalo yang tadi ada di sampingnya itu Jeno.

"i- itu Jeno?" tanya Jaemin lada teman temannya,

Felix yang udah ke lewat sabar akhirnya memukul keras kepala Jaemin.

"aduh duh Lix, sakit anj" kata Jaemin menggosok gosok kepalanya yang kena pukul,

"terus ngapain disini? kejar sana" kata Changbin mengingatkan.

Jaemin yang kembali sadar akhirnya berlari mengejar Jeno dan tak lupa menitipkan anaknya kepada Hyunjin. 

Nana dan Nono yang berdiri tak jauh dari mereka nampak bingung, dari Jaemin yang yang dipukul sama om Felix sampe mereka di tinggal sama orang tua mereka dan dititipkan ke om Hyunjin. 

"Nono, Nana sini" kata Hyunjin pas ngeliat Nana udah mau siap siap ngejar Jeno,

Nono akhirnya narik tangan Nana daripada itu anak kabur ngejar Ayahnya. Nono digendong sama Ayen, sedangkan Nana di gendong sama Hyunjin, matanya terlihat berkaca kaca kala Ayahnya malah gak balik balik,

"kamu jangan khawatir, Papahnya Nono gak jahat kok sama Ayah kamu" kata Hyunjin menenangkan,

"iya, Papah orangnya baik tau!" sambung Nono,

"eh ini anaknya Jeno yang mana?" tanya Hwall dan Yangyang bingung, melihat anak Jaemin dan Jeno malah seperti anak tertukar begitu,

"ini yang dari Jaemin" jawab Hyunjin menunjuk Nana menggunakan matanya, dan mereka semua terkejut setelahnya.

terus, kenapa Nono bisa semirip itu sama Jeno?!

.

Jeno duduk di pinggiran sungai tepat di batu besar yang ada disana. Ia berusaha menahan air matanya menerima kenyataan bahwa lelaki yang ia kira akan menunggu nya malah telah menikah lagi dan bahkan memiliki anak.

"Jen" panggil Jaemin dari belakang,

"ngapain lu?!" teriak Jeno,

"gue mau jelasin semuanya dulu Jen, yang lu denger semua itu bohongan bener deh sumpah" kata Jaemin, semakin mendekat ke arah Jeno,

tak ada jawaban apa apa dari Jeno, ia hanya terdiam sambil memandang air sungai yang entah kenapa semakin surut,

"gue boleh cerita?" tanya Jaemin dan Jeno masih tetap diam,

"waktu gue pertama kali liat Nono di panti asuhan, gue langsung teringat sama lu. Yah, Nono itu anak yang gue temuin di panti"

Flashback on !

Jaemin mempercepat jalannya saat melihat jam menunjukan pukul 07.32, ia telat untuk kekantor di hari pertamanya magang. Saat ingin menyebrang jalan, dirinya tak sengaja melihat anak kecil dan ibu disampingnya sedang berjalan santai saling diam membawa keranjang belanjaan, dan disitulah Jaemin pertama kali melihat Nono,

Esoknya Jaemin libur dan ia melewati jalan yang sama berharap ia bisa bertemu dengan sosok anak kecil yang memiliki wajah seperti Jeno. Takdir Jaemin sedang baik, Jaemin menemukan anak kecil tersebut tapi ia hanya sendiri kali ini.

"permisi dek" kata Jaemin,

Nono saat itu nengok ke Jaemin dengan tatapan polosnya. Dan Jaemin sedikit terkejut dengan tatapan polos Nono yang sama persis sama dengan Jeno yang menatapnya penuh cinta dulu,

"kamu tinggal dimana?" tanya Jaemin, Jeno tak menjawab anak itu hanya diam sambil menatap jalanan, "eh? kenapa hm?" tanya Jaemin berjongkok agar tinggi nya sama dengan Nono,

"kata bunda aku tak boleh berbicara pada orang yang tidak di kenali" jawab Nono,

"bunda? kamu tinggal dimana?" tanya Jaemin sedikit membara karena yang ia kira adalah bundanya Jeno.

Perkiraan Jaemin salah, setelah di sogok uang 100k Nono baru mau memberi tau dimana ia tinggal dan ternyata adalah  sebuah panti asuhan yang indah. Dijaga oleh 1 perempuan yang mereka semua panggil Bunda,

"oh ya, kita belum kenalan, nama kamu siapa?" tanya Jaemin sebelum Nono masuk kedalam panti,

"Nono, Lee Nono" jawab Nono dan lagi lagi Jaemin terkejut,

Nono setelah itu pamit untuk masuk kedalam panti. Dan Jaemin buru buru balik ke rumahnya untuk segera mengurus untuk mengangkat Nomo sebagai anaknya.

Mendapatkan Nono juga perlu perjuangan ternyata. Bahkan Jaemin harus menyewa pengacara untuk hak asuh Nono. Itu semua terjadi karena pihak panti entah kenapa tidak ingin melepas Nono, padahal tak ada hubungan khusus seperti ibu dan anak kandung. Tapi akhirnya setelah sekian perjuangan Nono akhirnya bisa di adopsi oleh Jaemin, dan marga Nono telah di ganti menjadi Na Nono.

Flashback off !

"ya gitu, gue juga gak tau siapa ibunya" kata Jaemin, Jeno masih tam menjawab ia hanya diam dan masih memperhatikan air sungai yang terlihat lebih rendah,

"Jen?- eh?" Jaemin terkejut tak kala Jeno berbalik dan langsung memeluknya erat dengan air mata yang telah mengalir deras,

"maafin gue, dulu gue- gue- hiks.." Jaemin juga ikut sedih kembali memeluk Jeno dengan erat,

pad lagi peluk pelukan begitu, tiba tiba ada Hwall lari larian ke arah mereka sambil teriak teriakan keceng pula, "WOY!! AWAS SUNAMI SUNGAI GOBLOK!! WOYY!! NGAPAIN LU DISITU AWAS WOYY!!' teriak Hwall gak selau,

Jaemin dan Jeno berbarengan nengok ke arah sungai yang udah gak ada airnya, terus pas liat ujungnya udah ada air sungai deras banget. Jaemin buru buru ngangkat Jeno dan mereka lari ngibrit ke pinggir sungai. Untung aja waktunya tepat, walau Jeno agak kesandung sama celananya basah tapi ya alhamdullilah selamat.

"anjir, kenapa tiba tiba banjir padahal gak hujan" kata Jaemin mengatur nafasnya di pinggiran jalan, ia melihat Jeno dan kembali memeluknya, "lu gak papakan?" tanta Jaemin dan diangguki oleh Jeno.

"kok bisa si by sunami begitu?" tanya Boomin,

"pelet hujan dari bunda buat siang sampe malem jam 9 doang. Nantikan jam 12 malem ujan ujan enaknya beb" kaya Juyeon sambil tersenyum mesum,

"Nana, Nono jangan di lihat yah haram" Felix menutup mata Nono dan Nana, ya walau Nana tetep maksa liat,

.

Haechan membawakan 4 gelas teh untuk tamu mereka yang datang tiba tiba ke rumah. menaruhnya perlahan kemeja lalu ia duduk di samping Mark suaminya.

"apa kabar lu?" tanya Somi, meminum tehnya santai, "Chan gila pait nih" kata Somi setelah menyicip tehnya,

"gulanya habis hehehe, belum belanja" jawab Haechan malu malu,

"aduh aduh.. kamu udah dapet perusahaan Ayah malah gak ngidupin istrinya, mau jadi pria brengsek hah?!" omel perempuan paru baya pada Mark,

"ya maap Bund, lupa kemarin ambil uang hehehe" kata Mark pada bundanya, "jadi gimana? Bunda udah ketemu sama Jaemin?" tanya Mark, Bunda cuman ngangguk ngangguk doang terus minum tehnya cantik,

"terus awasi Jaemin, dia udah ketemu sama Jeno dan kayaknya mereka bakal balikan sedikit lagi" perintah bunda dan di oke in sama Mark, Haechan, dan Somi.  
































tbc..

gak jelas banget plis !!
jangan lupa vote and komen !

kalian lama nunggu gak sih? maaf yah
kepalaku belakangan ini pusing kayknya kecapekan soalnya pa tidurku argh! 
sangat meresahkan

maaf yah lama gak up 🙏🥰

BECAUSE IT'S YOU | JAEMJEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang