³.⁷ rill akhir dari kisah

1.8K 77 2
                                    

Jaemin sudah siap dengan kemeja biru tua yang ia kenakan, sedangkan Jeno memakai sweater biru muda yang pas di badannya,

"lo belum bangunin anak anak? sedikit lagi kita mau jalan loh" tanya Jaemin,

"udah kok, tadi gw udah bangunin Nana katanya Nono mau tidur lebih lama dulu" jawab Jeno,

selagi Jeno sibuk dengan rambut nya. Jaemin merogoh sebuah kotak cincin dari saku celananya. Ia menarik tangan kanan Jeno dan segera memasangkan cincin di jari manis pria itu,

"apaan nih?" tanya Jeno sambil menahan senyumannya, malu malu ia menatap wajah Jaemin yang menatap nya sambil tersenyum,

"anggap aja gw ngelamar lo" jawab Jaemin, ia menggenggam kedua tangan Jeno dan ia kecup di bagian cincin nya,

"apaansih lo haha" Jeno salting sendiri, ia tanpa sengaja mendorong Jaemin sedikit keras hingga tubuh Jaemin jatuh terpentok toilet, "eh sorry sorry lo gak papa kan?" tanya Jeno kaget,

"gak papa, gw gak papa, keep strong!" jawab Jaemin, rasa sakit ini tak seberapa di banding rasa bahagia ia melamar Jeno,

"pah yah, ayo Nono udah siap!" panggil Nana dari depan kamar mandi,

Jeno dan Jaemin dengan segera keluar dari kamar mandi bersama. Mereka melihat Nana dan Nono dengan baju biru langit senada bak anak kembar, dipikir pikir kenapa yah mereka bisa kayak anak kembar gini?

"ayo kita jalan ke tempat om Mark, Nono baru pertama kali kan ketemu om Mark? nah dia tuh abang nya ayah" ajak Jeno, menggandeng tangan Nana dan Nono keluar kamar, dari belakang Jaemin mengikuti ketiga orang tersayangnya itu.

Mereka pergi dengan mobil milik Jeno. Dengan lagu anak anak yang sengaja Jaemin nyalakan mereka bagaikan keluarga cemara yang tak pernah memiliki masalah sekalipun.

burung kakak tua ~

hinggap di jendela ~

oma sudah tua ~

giginya tinggal dua ~

"nenek loh Na, kenapa oma?" tanya Jaemin,

"Nana pernah ketemu oma, giginya sisa 2 memang, sisanya kata Ayah gigi palsu" jawan Nana,

"owalah, kamu kangen gak?" tanya Jaemin.

"humph!" Nana bergumam lama, suasana di dalam mobil tiba tiba berubah begitu saja, mata Nana berkaca kaca,

Jeno dengan kesal menyenggol tangan Jaemin, apa apaan pertanyaan Jaemin barusan!

"Nana jangan sedih, ada Nono disini" Nono memeluk Nana menenangkan saudaranya itu, tangannya mengelus elus rambut hitam kecoklatan milik Nana, "nanti kita main sama om Hyunjin disana, yah?" ajak Nono,

Nana menghapus air matanya, ia mengangguk pelan mengiyakan ajakan Nono,

Jaemin dan Jeno menghela nafasnya tenang. Tak lama, mereka tiba dirumah Mark dan Haechan. Sudah ada beberapa mobil yang terparkir didepan rumah Mark,

"hati hati jangn lari!" teriak Jeno pada dua anaknya yang sudah lari kencang masuk kerumah Mark dan Haechan,

Jeno dan Jaemin bergandengan masuk ke rumah Mark. Beberapa temannya sudah datang dan yang lain masih pada di jalan,

"gw kangen banget sama lo" Jeno memeluk Haechan dan Mark bergantian,

"ah tai lo, kalo kangen mah main" jawab Mark, tawa kedua saudara itu akhirnya pecah bersamaan,

"di belakang udah ada Felix sama Somi, mau gabung?" tanya Haechan,

Jeno mengangguk kemudian mereka bersama masuk ke dalam dapur.

BECAUSE IT'S YOU | JAEMJEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang